Hai!!!
Aku harap kalia vote ya dan komen.
Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.
Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.
Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.
Kalian bisa komen unek kalian tentang alur ceritanya.
Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"
Aku tunggu vote dan komentar kalian.
Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.
___________________________________
Normal pov...
1 tahun kemudian
Umi Dila sedang melihat para cucunya yang sedang mengaji dengan suaminya di perpustakaan pribadi yang ada di ndalem barat.
Pandangan Umi Dila terfokus pada anak laki-laki yang sedang di simak hafalannya oleh Buya Fariz sang suami. Yang dilihat Umi Dila itu adalah Tama. Kalian ingatkan anak yang bernama Tama, teman Fajril, Afkar, Shaka, dan Syilla yang diajak membangunkan Gus Ali dan Karina satu tahun yang lalu.
Saat melihat Tama, maka Umi Dila akan selalu teringat dengan anak, menantunya, dan cucunya. Siapa lagi kalau bukan Ning Adeffa, Gus Zelvin, dan cucu pertamanya yang bernama Zafran. Tama sangat mirip dengan Gus Zelvin sewaktu kecil yang dulu adalah santrinya juga sebelum menjadi menantunya.
Umi Dila selalu berharap keluarga putrinya itu akan berkumpul kembali dan bersatu. Tidak lupa Putri satu-satunya kembali pulang kerumah.
'Adeffa. Kapan kamu pulang nduk? Umi kangen. Kenapa kamu ninggalin Zelvin suami kamu dan Zafran anak kamu. Kenapa kamu turutin ucapan dia untuk pergi. Seharusnya dia yang berhenti mengusik kehidupan kamu dan Zelvin. Dia sekarang bahagia dengan keluarganya Adeffa, sedangkan kamu dan Zelvin? Umi harap kamu segera kembali.' Umi Dila berucap dalam hati.
Umi Dila tersadar dari lamunannya saat ada yang menyentuh bahunya. "Kamu Li."
"Umi ngapain di ambang pengen gini?" Gus Ali bertanya karena dari tadi uminya terus berdiri di ambang pintu.
"Pasti sekarang Zafran udah besar dan cucu umi itu seumuran Tama. Kamu tahu Ali, Tama selalu mengingatkan umi dengan Zelvin kecil. Tama benar-benar mirip sama kakak ipar kamu waktu kecil. Apa Zafran cucu Umi juga mirip dengan Tama ya? Kamu inget kan kalau Zafran cucu umi itu sangat mirip dengan Zelvin ayahnya?"
"Iya umi, Ali inget."
"Sudah 8 tahun sejak keluarga kakak kamu hancur karena dia. 8 tahun kalau kamu Adeffa meninggalkan rumah dan kakak ipar kamu Zelvin membawa Zafran cucu umi ke Korea Selatan. Dia yang menyakiti Kakak kamu sedang bahagia sekarang."
"Sudah umi, tidak baik menyimpan dendam."
"Umi tidak dendam, tapi umi masih tidak terima dengan apa yang dia lakukan pada putri dan menantu umi, juga pada cucu umi."
"Umi. Semuanya pasti akan menuai apa yang ditabur. Dia akan mendapatkan balasannya." Kata Gus Ali dengan memeluk uminya.
"Dia sudah tidak dianggap anak oleh Paman Fian dan Bibik Ara, juga tidak pernah menginjakkan kakinya di pesantren lagi sejak 8 tahun yang lalu." Sambung Gus Ali dengan tetap memeluk uminya.
"Dia beruntung memiliki suami seperti Zein dan keluarga Zein yang masih menerimanya setelah semua yang dia lakukan pada Zelvin si putra tertua keluarga itu. Umi suka tidak habis pikir dengan dia, kakak mu adalah menantu pertama di keluarga Pratama dan dia berani melakukan hal seperti itu pada menantu di keluarga Pratama yang tidak lain adalah sepupunya sendiri sekaligus kakak iparnya di keluarga Pratama. Jika Lintang dan Aliya tidak memiliki hati yang baik sudah pasti..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fanfic(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...