Normal pov...
Karina adalah seorang idol k-pop yang baru debut selama 3 tahun. Ia adalah putri bungsu dari pasangan Irawan dan Anjeli, sekaligus adik Arif. Tumbuh besar di Amerika karena orang tuanya dipercaya memegang perusahaan cabang dari keluarga Pratama.
Saat umur 16 tahun Karina masuk ke salah satu agensi KPop yang terkenal dan menjalani trainee di sana. Diumur yang ke-22 tahun ini dia menikah dengan putra bungsu pengurus pondok pesantren karena di grebek polisi. Mau tidak mau mereka menikah dan kebetulan orang tua mereka adalah sahabat semasa kecil.
Berkarir di dunia hiburan Korea Selatan adalah impian Karina. Menyanyi, menari, dan membuat sebuah karya adalah cita-cita Karina sejak kecil.
Gus Ali menikahi Karina bukan karena dia membuat Karina sebagai pelarian setelah ditinggal menikah sang pujaan hati, tapi karena rasa tanggung jawab yang ia miliki.
Gus Ali mengenal Karina sudah dari mereka kecil. Mereka pernah main bersama dan menghabiskan waktu bersama-sama. Gus Ali, Karina, Gus Wafi, dan Gus Yanan, mereka berempat dulu adalah teman bermain. Dulu saat Karina pulang ke Indonesia pasti 3 gus itu akan pergi ke rumah Karina dan mengajak Karina bermain. Seiring berjalannya waktu pertemanan mereka berempat memudar. Ada yang di Amerika dan ada yang mondok.
Karena sedang berada di kamarnya. Kamarnya di rumah orang tuanya. Dikamar itu ia sedang menangis meratapi nasibnya yang menikah denganku putra bungsu pengurus pesantren.
"Udah jangan nangis, wajah kamu udah bengkak banget itu."
"Mbak. Rina itu belum si-siap nikah.. hiks.. hiks..." Balas Karina dengan sesanggupan pada Ning Wawaf kakak iparnya sekaligus adik sepupu Gus Ali.
"Kamu harus terima dengan ikhlas. Mas Ali itu pasti bisa bimbing kamu, dek."
"Kok mbak manggilnya mas sih? Kan mbak lebih tua.. hiks..hiks..."
"Karena suami kamu itu kakak sepupu mbak. Jangan takut sama Mas Ali. Mas Ali itu baik dan pengertian." Ning Wawaf mengelus sayang surai adik iparnya.
"Apa aku harus keluar dari grup ku dan mengenakan hijab?" Karina menatap kakak iparnya dengan mata berkaca-kaca.
"Mas Ali tidak akan suka jika kamu berhijab hanya karena kamu menikah dengannya dan bukan karena dari hatimu sendiri. Di luaran sana banyak orang berhijab tapi lepas-pakai lepas-pakai. Mereka nggak Istiqomah dengan itu." Karina nampak berpikir setelah mendengar ucapan kakak iparnya.
Ning Wawaf tersenyum dan kembali mengelus surai adik iparnya. "Saat nanti Mas Ali datang kalian harus membahas masalah tentang rumah tangga kalian." Karina mengangguk untuk menanggapi ucapan kakak iparnya.
"Mbak yakin kalau kalian sudah dewasa dan bisa mengambil keputusan yang baik juga benar."
***
Karina keluar dari kamar mandi di dalam kamarnya hanya menggunakan selembar handuk untuk menutupi tubuhnya. Jangan lupakan rambut panjangnya yang basah.
"Astaghfirullah!! Lo ngapain di kamar gue?!!" Teriak Karina nyaring saat menyadari ada Gus Ali yang duduk di sofa kamarnya dengan melihat ke arahnya.
"Lo kurang ajar banget masuk kamar cewek!!" Teriak Karina menunjuk Gus Ali dengan amarah.
"Kita sudah menikah sah tadi pagi, Karina."
"Ya... Ta-tapi kan__" gugup Karina.
"Berhenti! Jangan maju lo!!" Karina berteriak histeris saat Gus Ali berjalan ke arahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fanfic(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...