Bab 15

3.4K 255 36
                                    

Hai!!!

Aku harap kalian vote ya dan komen.

Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.

Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.

Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.

Kalian bisa komen unek-unek kalian tentang alur ceritanya.

Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"

Aku tunggu vote dan komentar kalian.

Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.

______________________________________















Normal pov...

Gus Ali berjalan ke arah ruang tamu dengan fokus pada handphonenya. Ia sedang mengecek email yang diberikan sang sekretaris.

"Bruk!" Gus Ali bertabrakan dengan seseorang.

"Maaf-maaf." Ucap orang yang di berdiri di depan Gus Ali.

"Saya yang salah nggak liat jalan. Kamu kan santri yang saya serempet minggu lalu itu?" Ucap Gus Ali saat melihat siapa yang sudah ia tabrak.

"Iya Gus."

"Saya minta maaf karena sudah menyerempet kamu."

"Nggak papa Gus. Gus kan tidak sengaja." Balas gadis itu.

"Nama kamu siapa?" Tanya Gus Ali berbasa-basi.

"Saya Luaina Saraswati. Panggilannya Lua, gus." Jawaba gadis itu yang bernama Luaina.

"Saya benar-benar minta maaf."

"Nggak papa gus, nggak perlu di ungkit lagi. Lagi pula saya tidak papa." Kata Luaina.

"Assalamualaikum." Itu suara salam dari Gus Yanan.

"Waalaikummus salam."

"Siapa Li?" Tanya Gus Yanan saat sudah berada di tengah-tengah antara Gus Ali dan Luaina.

"Luaina." Gus Ali menjawab singkat.

"Hai! Uztadzah baru?" Gus Yanan bertanya sambil menatap Luaina, sedangkan yang ditatap terus menunduk.

"Iya gus, saya uztadzah baru. Saya permisi gus, sudah ditunggu Umi Dila."

"Silahkan." Balas Gus Yanan sambil tersenyum manis.

"Assalamualaikum."

"Waalaikummus salam."

"Ayok ke ruang kerja gue." Gus Ali menarik Gus Yanan ke lantai 3. Ruang kerja pribadi Gus Ali ini dulu milik Gus Alif.

Setibanya di ruang kerja keduanya langsung membahas proyek yang sedang berlangsung.

30 menit kemudian.

"Lo tadi ngobrol apa sama Luaina?"

"Cuman minta maaf. Dia itu orang yang gue serempet minggu lalu. Lo kok tau dia uztadzah baru? Gue kira santri." Tanya Gus Ali yang sedang fokus membaca buku.

"Teh Yana yang cerita kalau ada uztadzah baru namanya Luaina. Ngomong-ngomong si Luaina itu Ning. Putri bungsu Kiyai Ahmad pengurus Pondok Pesantren Al-Husna Bandung."

"Oh..."

"Cuman oh?" Greget Gus Yanan. Padahal dia sudah cerita panjang lebar dan jawaban Gus Ali cuman "oh"

My Huriyah ✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang