Hai!!!
Aku harap kalia vote ya dan komen.
Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.
Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.
Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.
Kalian bisa komen unek kalian tentang alur ceritanya.
Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"
Aku tunggu vote dan komentar kalian.
Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.
Normal pov...
Zelvin Pratama. Menantu Buya Fariz, adik ipar Gus Alif, dan kakak ipar Gus Ali. Setelah 8 tahun meninggalkan Indonesia dan meninggalkan keluarga akhirnya Zelvin kembali.
Semua yang melihat kedatang Zelvin Pratama si menantu laki-laki satu-satunya Buya Fariz tentu saja terkejut kecuali Gus Alif.
5 gus muda yang dulunya pembua obat pun langsung memeluk Zelvin. Bahkan mereka berlima menangis. Mereka terlalu rindu pada sosok Zelvin yang sangat baik pada mereka dan menyayangi mereka seperti adik sendiri.
"Kalian ini sudah menikah, ngga malu apa nangis begini. Udah-udah." Kata Zelvin dengan melepas pelukan ke 5 gus muda itu padanya.
"Kita tuh terharu dan rindu berat sama Aa Zelvin... Hiks... Hiks..." Gus Hanan berbicara dengan sesenggukan.
"Iya... Jahat banget nggak pulang ke Indonesia waktu kita nikah, tapi pas Yanan nikah Aa dateng..." Gus Wafi melayangkan protes
Empat gus muda itu sudah tidak menangis lagi, tapi Gus Ali...
"Udah... Nangis sampek sesek gitu..." Zelvin memeluk Gus Ali yang menangis sampai terisak-isak da tidak bisa berkata apapun.
Setelah menenangkan Gus Ali, Zelvin melepas rindu pada Gus Alif, Gus Azril, Gus Juna, dan Arif.
"Selamat datang kembali Tuan Muda Zelvin Pratama." Kata Arif.
"Duduk Vin." Ucap Gus Juna. Zelvin pun bergabung dengan mereka.
Gus Ali masih terisak-isak sambil menyender di bahu Karina. "Udah ketemu sama Kak Zelvin kok nangis." Bisik Karina. Gus Ali menggeleng sebagai respon.
"Kabarmu gimana adik ipar?" Tanya Ning Alesya pada adik iparnya itu.
"Alhamdulillah baik mbak."
"Kenapa baru kembali sekarang?" Giliran Gus Azril yang bertanya.
"Sibuk." Jawab singkat Zelvin.
"Lo harus jaga kesehatan Zelvin." Kata Gus Juna yang seorang dokter.
"Bener tuh. Kalau butuh tempat cerita dan saran bisa hubungi Wafi kok, Aa Zelvin." Sambung Gus Wafi yang seorang psikiater atau psikolog.
"Iya." Zelvin tidak banyak berbicara. Ia memang orang yang cuwek, datar, dan irit bicara.
"Gimana perkembangan pencarian Adeffa?" Tanya Gus Alif.
Zelvin menghelai nafas berat. "Nggak ada perkembangan apapun. Adeffa hilang bak di telan bumi." Jawab Zelvin yang membaut suasana seketika hening.
"Zafran nggak kamu aja kesini, Zelvin?" Ning Alesya bertanya untuk merubah suasana.
"Iya, dimana Zafran?" Sambung Ning Yana yang antusias ingin bertemu dengan Zafran keponakannya.
Zelvin diam tidak menjawab. "Zafran pasti udah tidur, mangkanya nggak di bawa sama Zelvin." Arif membuat kesimpulan yang ia dapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fanfiction(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...
