Hai!!!
Aku harap kalia vote ya dan komen.
Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.
Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.
Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.
Kalian bisa komen unek kalian tentang alur ceritanya.
Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"
Aku tunggu vote dan komentar kalian.
Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.
Normal pov...
Sekarang ini Gus Ali dengan Karina berada di jet pribadi untuk pulang ke Indonesia setelah menghabiskan waktu di Korea Selatan.
Berita hiatus Karina masih memanas sampai hari ini. Karina tidak memikirkan tanggapan penggemar yang menghujatnya. Terutama penggemar yang memintanya meninggalkan grup.
"Mas."
"Dalem sayang. Kenapa?" Gus Ali langsung mengalihkan atensinya dari majalah.
"Aku udah mencari dokter yang terbaik untuk kita ikut program hamil. Aku akan segera membuat janji. Bagaimana menurutmu?"
Wajah Gus Ali yang tadinya cerah menjadi kesal. "Apa maksudmu?"
"Dengan ikut program hamil kita akan cepat mendapat momongan."
"Itu semua ada di tangan Allah subhanahu wa ta'ala, Karina. Mau dokter semahal apapun jika yang maha kuasa tidak berkehendak itu sia-sia."
Karina sangat tersinggung dengan perkataan Gus Ali. "Kita juga harus ikhtiar Gus selain berdoa."
"Yang aku lihat sekarang bukan itu. Kamu terobsesi untuk segera memiliki anak, Karina. Memiliki anak bukan hal yang mudah. Butuh tanggung jawab dan kesiapan secara lahir dan batin."
"Gus belum siap? Gus tidak mau memiliki anak denganku?"
"Bukan aku yang belum siap, tapi kamu. Kamu ingin mempunyai anak untuk membungkam mulut masyarakat yang menanyaimu kapan punya anak, Karina. Secara lahir dan batin yang kamu belum siap. Aku tahu itu, tapi kamu terobsesi dengan pembuktianmu bahwa kamu bisa memberiku seorang anak."
Karina yang mendengar perkataan Gus Ali yang sangat mengena di hati itu menangis.
"Aku tidak menuntutmu untuk cepat hamil saat kamu belum siap. Berhentilah mendengar perkataan orang yang menyakitimu. Aku hanya ingin kamu bahagia." Gus Ali memeluk Karina istrinya.
"Tapi-"
"Setiap malam kita sudah berusaha bukan. Kita juga selalu berdoa. Kita tunggu saja Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kepercayaan kepada kita. Kita berdua sama-sama sehat Karina. Tidak perlu ikut program hamil."
"Aku lelah... Hiks... Hiks..."
"Jangan dengarkan perkataan orang yang menyakitimu!!"
"Sudah jangan membahas hal seperti ini." Sambung Gus Ali sambil menenangkan Karina yang menangis.
***
Gus Ali sedang berkumpul bersama Gus Wafi dan Gus Yanan di teras Ndalem Tengah sambil ngopi-ngopi ganteng.
"Eh... Itu berita Karina hiatus bener. Terus keadaan Karina gimana?" Tanya Gus Wafi yang khawatir soal psikis sahabatnya.
Sebelum menjawab Gus Ali menyeruput kopi miliknya. "Dia nggak mikirin itu, tapi mikirin masalah anak. Dia tertekan dengan pertanyaan kapan punya anak." Jawab Gus Ali dengan wajah setres.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fanfiction(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...
