06. Cooking

1.4K 203 14
                                    

Jennie terbangun kala kandung kemihnya terasa penuh. Buru-buru ia menyingkap selimut yang menggulung tubuhnya lalu menuju ke kamar mandi.

Usai menuntaskan hasratnya, wanita itu berdiri di depan cermin. Memandangi wajahnya yang terlihat begitu lelah. Hal itu terbukti dengan kelopak matanya yang sedikit menghitam.

Astaga, sudah jam berapa sekarang?

Jennie dibuat mengejar waktu ketika melihat berkas cahaya terang dari luar ventilasi.

"Ah yang benar saja? Aku terlambat!" serunya begitu tahu sekarang sudah setengah 12 siang dan ia baru bangun sebab ia baru pulang dari lembur jam 5 pagi.

Niat hati ingin tidur sebentar, namun pada kenyataannya Jennie melampaui batas.

Dengan tergesa ia mengambil peralatan mandinya dan melakukan acara bersih-bersih badan sebelum mengawali hari.

15 menit Jennie habiskan di dalam kamar mandi, kini tubuhnya telah berubah segar. Dengan cekatan, dirinya mengambil pakaiannya di closet. Kemudian dilanjutkan memoles wajahnya dengan sedikit make up.

"Astaga!!"

SRETT!!

Dalam gerakan secepat kilat ia menyambar tasnya yang ada di atas meja rias. Lalu wanita itu bergerak cepat menuruni anak tangga. Namun betapa terkejutnya ia ketika di bawah sana terdapat beberapa orang berbadan kekar dan juga pria yang kemarin malam mengantarnya ke butik.

Ada apa?

Perlahan kakinya menuruni anak tangga yang beberapa lagi mengantarnya ke lantai dasar.

Akibat bunyi alas kaki yang bergesekan dengan lantai itu semua pasang mata mengarah padanya.

Dari semua pria yang hadir di sana hanya Taehyung seorang yang Jennie kenal. Sisanya, ah ia tidak tahu.

Dari perawakannya saja ia bisa menebak jika mereka adalah bodyguard.

Tapi kenapa ada bodyguard di sini?

"Noona, kau sudah bangun?"

Jennie meringis, dalam hatinya ia bertanya mengapa pria ini tahu jika dia baru saja bangun tidur?

Mendapati wajah yang kebingungan, Taehyung lantas kembali membuka suara. "Daejoon Hyung tadi bilang kau tidak perlu ke butik hari ini. Istirahat saja."

Jennie mengernyitkan dahinya.

Yang benar saja?

"Hyungie juga bilang kalau jam 15.00 nanti kau harus datang menghadiri acara di yayasan— eemhh apa ya? Aku lupa tadi, maaf," ucap Taehyung disusul dengan kekehan kecil guna menutupi kesalahannya yang lupa.

Penjelasan Taehyung tadi setidaknya membuat satu pertanyaan Jennie terjawab.
"Aah tidak apa-apa. Baiklah terimakasih atas informasinya Taehyung-ssi."

"Ah iya Noona, kau pasti bertanya-tanya dengan kehadiran kami di sini?  Maaf jika sebelumnya kami mengejutkanmu atau membuatmu takut."

"E-eh... Tidak kok. Kalian tidak—"

Ingin sekali rasanya Taehyung menggelakkan tawanya karena melihat Jennie yang menggemaskan dengan kedua mata melebar dan tangannya bergerak cepat untuk menolak.

Senyum tipis tak bisa disembunyikan lagi, Taehyung terlalu senang melihat wajah Jennie yang terlihat panik.

"Noona, aku bisa melihat adanya keterkejutan dan kekhawatiran di wajahmu, jadi aku minta maaf. Biar aku jelaskan, sebenarnya Daejoon Hyung memintaku tinggal di sini mulai hari ini. Oleh karena itu, aku meminta mereka," Taehyung menoleh ke belakangnya, dimana ada beberapa bodyguard suruhannya untuk membawa barang-barangnya.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang