"Maaf sebelumnya, aku tidak bermaksud apapun. Aku hanya ingin membantumu Noona," kata Taehyung, takut-takut jika Jennie berprasangka buruk.
"Bagaimana kau tahu?" Sorot mata yang awalnya malu, kini menatap penuh tuntutan.
"Ah soal itu?" Taehyung menjeda kalimatnya untuk memberi waktu otaknya merancang kalimat.
"Saat kalian ada di kamar, aku tak sengaja melintas untuk mengecek kamarku. Dan aku mendengar sekilas Daejoon Hyung yang berkata buruk tentangmu," lanjut Taehyung yang berhasil membuat Jennie membeku di tempat.
"Noona, bolehkah aku bertanya?"
Jennie menatap sang lawan bicara. Membiarkan Taehyung untuk melanjutkan apa yang ingin disampaikan.
"Apa kau bahagia?"
Akibat pertanyaan singkat itu Jennie menaikkan kedua alisnya. Pertanda bingung mengapa tiba-tiba adik iparnya menyakan hal seperti itu.
"Ah maksudku, apa kau bahagia dengan pernikahanmu?"
Jennie terdiam, bibirnya terkatup rapat. Jauh dari lubuk hatinya yang menjerit mengatakan tidak.
Tidak.
Tidak ada kebahagiaan sama sekali!
Siapa yang akan bahagia jika tiap hari harus menghadapi banyak tekanan?
Namun, di sisi lain Jennie harus menepati kesepakatan yang telah Daejoon buat. Ia berjanji tidak akan memberitahu siapapun tentang hubungan sebenarnya diantara dirinya dan Daejoon.
"Tentu saja kami bahagia," jawab Jennie dengan cepat.
Taehyung yang menyadari adanya kebohongan di sini, dibuat menarik salah satu sudut bibirnya.
"Kau yakin?"
"Iya, ahahaha kau apa-apaan bertanya seperti itu?" balas Jennie diiringi kekehan kecil. Ia berusaha meyakinkan Taehyung sebab pria itu kini menelisiknya.
Senyum pongah tampil diwajah si tampan. "Noona, kau tidak pandai berbohong," celetuknya.
Deg.
Jennie seketika melunturkan senyumnya.
"Ada banyak kesedihan di matamu, dan kau tak bisa menyembunyikannya meskipun mulutmu mengatakan kau bahagia. Kim Daejoon, aku sudah mengenalnya jauh lebih dulu darimu. Dan aku juga tahu betul bagaimana sifatnya. Mungkinkah dari sifatnya yang seperti itu kau merasakan kebahagian?"
Kali ini Jennie dibuat mati kutu. Ucapan Taehyung begitu menyadarkan dirinya.
"Noona, jika kau tidak keberatan, katakanlah yang sebenarnya. Kim Daejoon telah menyakitimu bukan? Dia juga sering membuatmu menderita," tuding Taehyung .
"Ini bukanlah pertama kalinya aku mendengarnya berbicara kasar padamu. Tapi ini kedua kalinya. Yang pertama, yaitu saat di pesta pelantikan. Saat itu, aku sedang mencari asistenku, dan tidak sengaja mendengar percakapan kalian. Dan kemarin adalah kali kedua aku mendengar Daejoon Hyung berbicara kasar padamu. Dan itu membuatku tidak suka," tutur Taehyung sembari memperhatikan perubahan raut di wajah Jennie.
Wanita itu kini tampak gusar ketika Taehyung memojokkannya dengan berbagai macam tudingan.
Iya, dia akui ia tidak bahagia dalam pernikahan ini. Tapi, apa pantas ia memberitahukan yang sebenarnya?
Rasanya, ia sangat takut jika tiba-tiba saja Daejoon mengetahuinya telah melanggar kesepakatan.
Tanpa Jennie sadari, pelipisnya dibasahi oleh keringat, sorot matanya memanas hingga perlahan mengalirkan air mata ketika otaknya tak sengaja memutar beberapa memori menyakitkan yang disebabkan oleh Daejoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Fanfiction(END)"Apakah salah jika aku mencintai adik iparku sendiri?" Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul di kepala Jennie. Entah mengapa perasaan aneh itu menimpanya setelah tak sengaja bertemu dengan Taehyung. Lambat laun, perasaannya ini membuatnya dilema...