12. She Is Mine

2.1K 203 58
                                    

"Noona, will you be mine?"

Jennie tidaklah bodoh untuk tidak mengerti maksud perkataan Taehyung. Ia bukan anak kecil lagi. Dan dia tahu kemana arah pembicaraan Taehyung.

"Mungkin ini terdengar tidak masuk akal, tapi jika boleh jujur aku telah jatuh hati padamu Noona," kata Taehyung sembari menatap teduh pada Jennie.

"Aku mencintaimu Jennie Kim," lanjutnya.

Saat itu juga Jennie tak bisa berkata-kata, dirinya terkejut mendengar pernyataan adik iparnya. Jujur saja, ada perasaan senang setelah mendengar Taehyung menyatakan perasaannya padanya. Karena, pada dasarnya ia pun masih bingung dengan perasaannya sendiri ketika mendapat perlakuan baik dari pria di depannya ini.

Taehyung baik. Apapun yang dilakukan pria itu selalu membuatnya merasa nyaman. Dan hal itu membuat  jantungnya berdebar tiap kali ia berdekatan dengannya.

Apakah aku juga mencintainya?

"Aku tahu, cinta ini dilarang. Tapi, aku hanya ingin jujur padamu Noona. Tidak masalah jika kau tidak membalasnya, karena aku tahu ini adalah hubungan yang terlarang."

Jennie bungkam, entah bagaimana bisa hatinya seketika terasa nyeri kala Taehyung mengucapkan kalimat tersebut.

Ada rasa tak terima jika Taehyung menyebut cinta ini terlarang. Karena bagaimanapun selama ini pernikahannya hanyalah berdasarkan kontrak. Dan hubungannya dengan Daejoon tidak lebih dari orang asing yang saling berinteraksi dalam satu atap.

Hampir satu menit tak kunjung mendapat respon, Taehyung tiba-tiba saja dibuat membeku kala Jennie terlebih dahulu mendekatkan bibirnya. Meninggalkan kecupan singkat di sana.

"Terimakasih sudah mencintaiku, Taehyung. Dan—"

Kalimat tergantung tersebut membuat Taehyung mengerutkan dahi pasalnya kini Jennie mendekatkan wajahnya ke arah telinganya.

"Aku sarankan kau jangan berpikiran seperti itu. Karena sepertinya aku pun mempunyai perasaan yang sama denganmu."

Sukses karena kalimat tersebut, tanpa aba-aba pria bermarga Kim itu menundukkan kepalanya. Mendaratkan kecupan di dahi, hingga membuat sang empunya terpejam. Jennie berani bersumpah, ini adalah pertama kalinya ada orang yang melakukan seperti ini padanya.

Kemudian kecupan itu beralih ke kelopak matanya. Membubuhi kecupan singkat di sana secara bergantian lalu turun ke hidung dan tiba di permukaan bibir.

Awalnya, Taehyung hanyalah menghadiahi kecupan, namun beberapa saat kemudian kecupan itu berubah menjadi pagutan yang menuntut. Keduanya saling melumat kasar hingga lenguhan kecil kembali keluar dari bibir sewarna cherry tersebut.

Pria itu kemudian memutus penyatuan mereka secara tiba-tiba, untuk memastikan bahwa kondisi wanitanya.

"Noona, apa kau masih pusing?" tanya Taehyung yang diangguki oleh Jennie.

"Bagaimana jika aku mengobatimu? Aku akan menghilangkan rasa pusing itu menjadi rasa yang nikmat," kata Taehyung dengan nada berbisik pada Jennie.

...

"Enghh..."

Lenguhan itu kembali mencelos, menyeluruh kamar hotel yang baru saja Taehyung pesan.

Yap, keduanya memutuskan untuk menginap di hotel ini untuk menghabiskan malam bersama.

Acara makan malam ini agaknya menjadi kado terindah bagi Taehyung, sebab malam ini  dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Ssshh..."

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang