Begitu tahu kabar Jennie ada di daerah Incheon, pria bermarga Kim itu segera melengos, mencari keberadaan mobilnya untuk segera menyusul Jennie di sana. Ia sungguh tak memedulikan asistennya yang mungkin sedang menggerutu karena tiba-tiba saja mengambil langkah sendirian.
Kali ini tangannya begitu terampil membuka ponselnya, mengotak atik layanan peta digital untuk mengetahui lokasi Rumah Sakit Universitas Inha sebab ingatannya itu sedikit memudar dikarenakan cukup lama ia tinggal di Amerika.
Namun satu notifikasi yang menunjukkan adanya panggilan tak terjawab itu membuat dahinya mengerut.
Nomor siapa ini?
Pertanyaan itulah yang muncul dibenaknya. Karena penasaran dan tiba-tiba teringat pada Jennie, Taehyung pun memutuskan untuk menghubungi nomor itu.
Beberapa detik telinganya hanya mendengar suara dering ponsel yang diakibatkan sang empunya nomor belum mengangkat telponnya.
"Ck! Apa ini hanya orang is—"
Suara Taehyung seketika tertahan saat bunyi dering itu berhenti tergantikan oleh suara wanita yang terdengar panik.
"Halo? Siapa ini?" tanya Taehyung.
"Halo? Apa kau Kim Taehyung?"
Jihyeon yang baru saja membiarkan Jennie diperiksa oleh dokter dibuat gugup. Nafasnya tersengal akibat berlarian untuk mencari bantuan. Jennie Kim berhasil ia bawa ke klinik setelah tadi mengeluh sakit.
"Ya, aku Kim Taehyung. Ada apa?"
"Ah syukurlah..." Jihyeon menghela nafasnya. Ia merasa sedikit lega karena pria yang dicari-cari oleh Jennie akhirnya menghubunginya.
"Tuan, aku Jihyeon, petugas cleaning service di Rumah Sakit Universitas Inha. Tadi aku bertemu dengan Nyonya Jennie. Beliau sejak tadi mencarimu."
"Dimana Jennie sekarang?" Nada bicara Taehyung seketika berubah.
Jihyeon yang menyadari adanya kekhawatiran dari nada bicara Taehyung dibuat bergeming.
Bagaimana ini? Ia tak mau membuat pria itu semakin khawatir sebab kondisi Jennie sekarang sedang tidak baik-baik saja.
Lama tak menjawab suara Taehyung lagi-lagi berhasil membuat dirinya tersentak.
"Hey, dimana Jennie sekarang? Apa kau sedang bersamanya?"
Jihyeon menggigit bibirnya. Ada keraguan untuk mengatakan yang sebenarnya.
"N-nyonya Jennie ada di klinik Dokter Lee Jieun," jawab Jihyeon dengan lirih.
"Klinik? Jennie kenapa?!"
Benar seperti dugaannya, pria ini semakin dibuat khawatir karena mulutnya yang menjawab dengan jujur.
"Entahlah, saya pun kurang tahu tuan. Tadi Nyonya Jennie tiba-tiba merasa sakit diperutnya. Sekarang beliau sedang diperiksa oleh dokter."
Detik itu juga jantung Taehyung berdegup kencang. Pikirannya seketika tertuju pada bayinya yang ada di kandungan Jennie.
Daejoon? Daejoon bilang dia menginginkan bayinya? Apa ini ada hubungannya dengan—
Dengan cepat Taehyung menepis pikiran negatifnya. Tidak, ia harus berpikir positif sekarang.
Jennie pasti akan baik-baik saja, monolognya demi meyakinkan dirinya.
"Kau tunggu di sana. Tolong jaga Jennie sebentar. Aku akan segera menyusul."
Selesai mengatakan kalimat tersebut, Taehyung memotong panggilan telepon tersebut secara sepihak. Tak berpikir panjang, ia segera menuju mobilnya dan menancapkan gas.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Fanfiction(END)"Apakah salah jika aku mencintai adik iparku sendiri?" Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul di kepala Jennie. Entah mengapa perasaan aneh itu menimpanya setelah tak sengaja bertemu dengan Taehyung. Lambat laun, perasaannya ini membuatnya dilema...