28. Special Day

808 117 25
                                    

Apakah ini yang dirasakan seorang suami ketika melihat istrinya sibuk menyiapkan sarapan untuknya?

Pertanyaan itu tiba-tiba terlintas dipikiran Taehyung. Pria itu tak henti-hentinya memandangi punggung Jennie di saat sang empunya sibuk berkutat dengan alat dapur.

Sebenarnya, Taehyung sudah melarang Jennie untuk tidak memasak. Biar Soyoung saja yang melakukan pekerjaannya. Namun, wanita  itu tetap bersikeras ingin memasak sarapan untuknya. Katanya, biar aku saja yang memasak. Aku akan membuatkan makanan spesial untukmu karena ini adalah hari yang istimewa, ucapnya saat itu. Mengingat hari ini adalah hari dimana Taehyung akan meresmikan perusahaan induk.

"Nak Taehyung?"

"E-eh eomma, selamat pagi!" kata Taehyung sembari melemparkan senyum pada sosok wanita paruh baya yang ikut bergabung.

"Hari ini sepertinya kau bahagia sekali? Eomma ucapkan selamat ya, karena kau akan meresmikan perusahaan induk. Eomma percaya kau bisa menjadi pemimpin yang hebat."

"Terimakasih eomma."

"Tentu, calon menantu eomma itu bisa diandalkan," celetuk Jennie sembari menyajikan makanan di meja pantry.

Taehyung yang mendengar hal itu sukses tak bisa menyembunyikan senyumnya. Ah entah mengapa kalimat tadi berhasil membangunkan kupu-kupu di perutnya.

"Calon menantu eomma?" .tanya Nyonya Kim memastikan.

"Iya, kami memutuskan untuk segera menikah eomma," kata Jennie membuat sang ibu membuka mulutnya karena terkejut.

"Waah? Benarkah?"

"Iya eomma. Aku ingin menikahi putrimu."

Kali ini Taehyung yang menyahut. Pria yang lengkap dengan setelan jas tersebut menampilkan senyum teduh.

"Nak Taehyung, kau boleh saja menikahi Jennie. Tapi bagaimana dengan Daejoon?"

"Cepat atau lambat kebenaran pasti akan terungkap. Dan Daejoon akan menerima balasannya. Saat itu, Jennie akan meminta Daejoon untuk bercerai. Eomma, aku meminta dukunganmu."

"Tanpa kau memintanya, eomma juga akan selalu mendukungmu Taehyung."

"Terimakasih eomma," kata Taehyung menuai lengkungan bibir ke atas.

"Eomma, kemarilah. Mari kita sarapan," Jennie mengajak sang ibu untuk duduk di sampingnya.

"Waah kau masak sebanyak ini?" Nyonya Kim sedikit tersentak mendapati putrinya memasak cukup banyak.

"Iya Eomma, itung-itung merayakan hari spesial Taehyung."

"Tapi, apa kau baik-baik saja Jennie? Kedengarannya tadi pagi kau seperti mual-mual? Kau sedang tidak sakit kan sayang?"

Pertanyaan tersebut berhasil membuat Jennie dan Taehyung bertukar pandang. Benar, subuh-subuh tadi Taehyung dibuat ikut terbangun saat Jennie tiba-tiba bangkit dan berlari ke kamar mandi. Wanita itu kembali mengalami mual-mual dikarenakan kehamilannya yang berusia muda.

Tetapi, apakah Jennie harus memberitahu kehamilannya pada sang ibu? Ia takut akan mengecewakannya karena sudah hamil terlebih dahulu sebelum menikah.

"Eomma, sebenarnya Jennie sedang hamil," tukas Taehyung memecah keheningan di sana. Jennie sukses dibuat melotot karena ucapan Taehyung tadi. 

"A-apa?" Wanita paruh baya itu mengosongkan pandangnya. Pernyataan tadi terlalu membuatnya terkejut.

Mendapati hal itu, Taehyung kelabakan. Ia segera menyatukan kedua tangannya. Dengan wajah yang memelas.

"M-maafkan aku eomma. Aku akan bertanggung jawab. Aku akan segera menikahi Jennie. Tolong jangan membenciku—"

Nyonya Kim melirik sekilas pada Taehyung. Salah satu alisnya terangkat karena mendapati respon calon menantunya di luar dugaannya.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang