Sinar mentari pagi menembus masuk pada jendela kamar yang dulunya dominan dengan aroma vanila yang perlahan-lahan pudar kala sang suami mulai tinggal bersamanya.
Jennie Kim, wanita berusia 28 tahun itu dibuat sibuk untuk mengawali hari. Untung saja hari ini asisten rumah tangganya bekerja, sehingga ia tak perlu menyiapkan sarapan.
Kali ini, wanita dengan setelah piyama satin itu membuka lemari, membantu Daejoon yang tak kunjung menemukan surat.
"Di sini tidak ada," kata Jennie membuat pria bermarga Kim itu menoleh sekilas. Melihat pantulan Jennie dari standing mirror.
"Cari yang benar, kemarin aku melihatnya di situ."
Jennie merotasikan bola matanya malas. Sungguh menyebalkan suaminya ini, pagi-pagi saja sudah membuatnya kerepotan.
"Tidak ada. Kemarin hanya ini yang aku pindahkan."
Usai mengancingkan kemejanya, Daejoon menghampiri Jennie. Mencoba mencari dimanakah surat pernyataan yang ia simpan di sebuah map dokumen.
Namun, baru saja mendekat, bunyi dering ponsel menginterupsinya untuk menjeda aktivitas sebelumnya.
"Halo?" ucapnya pada seseorang di sebrang telepon.
Daejoon terlihat serius berbicara dengan lawan bicaranya. Ah entah apa yang mereka bahas sampai-sampai pria itu menjadi tergesa dan memerintahkannya untuk memakaikan dasi.
Jennie menghela nafasnya panjang saat mendapati titah Daejoon yang menyuruhnya memasangkan dasi.
Hey, apa dia tidak bisa meletakan ponselnya dulu lalu menyalakan fitur loud speaking supaya bisa memakai dasi sendiri?
Dengan malas Jennie beranjak dari posisinya, melangkah mendekat ke arah Daejoon dengan sebuah dasi hitam yang akan ia pasangkan.
Tanpa mereka sadari, Taehyung yang baru saja selesai bersiap-siap dan hendak turun untuk sarapan dibuat teralihkan kala netranya tak sengaja menangkap pemandangan yang mampu membuat moodnya turun. Kebetulan, pintu kamar Jennie terbuka sehingga tak dipungkiri Taehyung bisa melihat aktivitas suami istri itu ketika sedang melintas.
Ck, takdir macam apa ini? Dia bahkan tak pantas mendapatkan Jennie.
Merasa semua ini hanya membuatnya kesal, Taehyung lantas angkat kaki dan memilih melanjutkan langkah menuju dapur untuk sarapan.
...
Acara siap-siap yang sedikit mengalami hambatan itu akhirnya usai. Surat pernyataan yang Daejoon cari-cari sudah ketemu, setelah Jennie menemukannya di kamar Daejoon yang lama.
Dan Jennie juga sudah membersihkan diri serta memoleskan make up di wajahnya. Dengan seperti ini ia siap menjalani hari.
Taehyung yang sudah menghabiskan sarapannya dibuat menoleh pada sepasang suami istri yang menuruni anak tangga secara beriringan.
"Selamat pagi, Hyung, Noona," sapa Taehyung.
"Selamat pagi Taehyung-ssi," balas Jennie disertai senyum simpul. Sementara Daejoon hanya membalasnya dengan berdehem.
Pria itu masih sibuk dengan panggilan telepon yang entah berasal dari siapa.
"E-ehh Hyung, kau tidak sarapan dulu?" tanya Taehyung begitu sang kakak melewati meja makan begitu saja.
Gelengan kepala sebagai balasan membuat Taehyung dan Jennie mengerutkan dahi.
Tanpa mengatakan sepatah kata, Daejoon pergi meninggalkan dua orang yang masih diselimuti tanda tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Fanfiction(END)"Apakah salah jika aku mencintai adik iparku sendiri?" Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul di kepala Jennie. Entah mengapa perasaan aneh itu menimpanya setelah tak sengaja bertemu dengan Taehyung. Lambat laun, perasaannya ini membuatnya dilema...