22. Surprise

891 149 30
                                    

Sebuah gelombang suara tiba-tiba saja menyapa indera pendengaran Taehyung. Pria itu kemudian mengambil ponselnya untuk mematikan alarm.

Tepat pukul 17.00 ia beranjak dari duduknya usai membereskan barang-barangnya di meja. Pria itu pun lalu mengambil jas yang ia sampirkan pada kursi kebanggaannya.

"Vi—, ah Tuan Kim anda mau kemana?" tanya Serena yang saat itu tak sengaja berpapasan dengan Taehyung. Wanita dengan sebuah map di tangannya itu menatap Taehyung dari puncak kepala hingga ujung kaki si tampan.

Terlihat seperti sedang terburu-buru.

Tapi mau pergi kemana?

"Itu bukan urusanmu."

"Maaf Tuan Kim, tapi anda ada jadwal untuk menemui Tuan Han nanti jam 18.00."

"Batalkan pertemuannya."

"Tapi Tuan—"

"Saya bilang batalkan, ya batalkan Serena. Saya ada urusan lain yang lebih penting," ucap Taehyung memotong sanggahan Serena.

Cih, menyebalkan.

Tak mau mengulur waktu, ia pun memilih melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana sembari menghubungi Jennie lewat panggilan telepon.

Setelah beberapa detik berdering, liang pendengaran Taehyung menangkap suara Jennie di seberang sana.

...

Perjalanan ke rumah tak menghabiskan banyak waktu sebab kali ini Taehyung pulang lebih awal sehingga kemacetan bisa ia hindari.

Ah sepertinya Dewi Fortuna  juga sedang memihak padanya sekarang. Karena bukan hanya satu keberuntungan saja yang ia dapatkan melainkan dua sekaligus.

Seperti sekarang, pria itu tengah berdiri diambang pintu sembari memperhatikan Jennie yang tengah memoles dirinya dengan make up dan punggung  yang terekspos jelas akibat resleting dressnya belum ia naikkan.

"Eoh, Taehyung? Kau sudah datang? Cepat sekali," ujar Jennie menyadari kehadiran Taehyung dari pantulan cermin.

"Iya karena jalanan tidak macet. Dan aku sengaja mengebut, barangkali kau butuh bantuanku dalam bersiap-siap."

TUKK!

Jennie melayangkan pukulan di lengan Taehyung menggunakan powder brush yang ada di tangannya.

"Sudah aku bilang, jangan mengebut! Kalau kau kenapa-napa bagaimana?"

Taehyung meringis, "Iya... Iya... Maafkan aku sayang... Aku lupa. Tapi tadi pagi aku sungguh tidak mengebut kok. Bogum Hyung mengemudi dengan kecepatan sedang. Serius," kata Taehyung berusaha membela dirinya.

"Hmm..." dehem Jennie kemudian memilih cuek dengan Taehyung. Wanita itu melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda.

"Jadi, apa ada yang perlu aku bantu? Aku sudah datang cepat-cepat lho. Aku pikir kau perlu bantuanku untuk memakaikanmu baju," kata Taehyung dengan semangat.

TUKK!!

Kali ini bukan lagi brush make up yang meengenai lengannya, melainkan catokan rambut yang sengaja Jennie pukulkan pada lengan Taehyung.

"Yakk! Kau pikir aku tidak bisa pakai baju? Dasar mesum!"

Lagi, rintisan itu Taehyung lakukan.

"Tidak-tidak. Oh ayolah, niatku ini baik Jennie Kim. Aku kira kau belum bisa pakai baju jadi aku siap membantumu. Tapi sepertinya kau sudah mengalami kemajuan. Lihat, kau bisa memakai dress sendiri dan merias wajah."

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang