"jadi rencana nya kita akan memakai amanda harlando sebagai brand ambasador dari produk terbaru kita ini pak. karena memang dia sedang berada di puncak karirnya."
Mata semua orang yang ada diruang rapat itu kini tertuju pada sebuah layar proyektor yang tengah menampilkan sebuah profil artis cantik berbakat di negara ini amanda harlando.
"Apa sudah menghubungi managementnya?" Tanya pria tampan yang terlihat masih memperhatikan seksama wanita yang ada di dalam layar. Dan memang pilihan team pemasarannya tidak salah, karena amanda harlando memang kandidat yang pantas untuk menjadi brand ambasador dari produk yang akan dikeluarkan oleh perusahaan mereka sebentar lagi.
"Setelah mendapat persetujuan dari bapak, maka kami langsung menghubungi manager dari amanda pak." Jawab salah seorang pegawai arya.
"Saya setuju, kalian langsung eksekusi saja." Balas arya lagi menganggukkan kepalanya.
"Lalu untuk sistem pemasaranya bagaimana? Diskon atau semacamnya, apa sudah di diskusikan?" Tanya arya lagi dengan penuh wibawanya.
Tim dari pemasaran langsung menjawab semua pertanyaan arya karena mereka memang telah mempersiapkan semuanya dengan sempurna.
Rapat pun kembali dilanjutkan guna mendapatkan hasil yang terbaik untuk launching produk perusahaan mereka yang terbaru.
Hampir 1 jam rapat terus berlangsung hingga akhirnya keputusan final telah di dapatkan dan semua pun dituntut untuk menjalankan hasil dari rapat mereka sebaik mungkin.***
"Dek, kita dapat tawaran jadi brand ambasador salah satu produk nih. Mau liat dl ga?"
Pria bertubuh besar yang tak lain adalah manager dari manda mulai memberitahu manda tentang tawaran yang baru saja di terimanya.
Manda yang baru saja selesai syuting segera melirik ke tab milik sang manager.
Sejenak manda membaca tawaran tersebut dengan seksama, dan rasanya tawaran ini sangatlah menarik apalagi jika dilihat dari nominal penghasilan yang akan diterimanya."Bagus sih pi." Balas manda setelah membaca semua isi dari tawaran tersebut.
"Gimana mau di ambil? Lumayan loh." Ucapnya di ikuti kekehan kecilnya.
"Iya lumayan ya pi persenannya. Hahaha" tawa manda pun menghiasi ruangan yang ditempati nya, dan tentu semua juga yang ada diruangan itu ikut terkekeh.
"Hahah iya dek. Jadi gimana ni? Mereka sih butuh jawaban cepet soalnya mereka udh mau launching." Tanya pria itu lagi meminta persetujuan manda.
"Boleh pi, tolong di atur aja jadwalnya ya." Pinta manda dengan sopannya.
Setelah memberikan jawaban nya manda kembali duduk di kursi dan bermain sejenak dengan ponselnya."Oke gw atur semuanya." Pria bernama rico itu segera menghubungi tim dari perusahaan yang baru saja mengajak nya bekerja sama dan memberikan jawaban persetujuan atas tawaran mereka..bahkan rico pun mulai sibuk untuk membicarakan beberapa hal dengan tim perusahaan besar itu.
"Nok telpon dari putra ni." Bisik ichan sang assisten pribadi manda.
Manda menghela nafasnya dengan berat. Ia sudah malas berhubungan dengan pria bernama putra yang tak lain adalah mantan kekasihnya..Hubungan mereka telah berakhir satu bulan lalu namun nampaknya putra tak menerima keputusan manda. Bahkan pria itu masih sering berusaha menghubungi manda melalui orang orang terdekat manda.
"Males lah chan." Tolak manda menggelengkan kepalanya.
"Duh nok, dia ngancem mau susul kerumah kalo lu nolak." Ucap ichan lagi yang terlihat gelisah. Sebenarnya iapun malas menanggapi putra yang menurutnya sangat menganggu, namun sialnya pria itu selalu saja mempunyai cara menghubungi ichan melalui apapun juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love (Selesai)
Romancecinta yang kembali tumbuh,namun pada orang yang berbeda. bagaimana akhirnya? apakah ia bisa bersatu dengan orang yang ia cintai dengan semua hambatan yang pasti akan mereka temui. akankah hubungan mereka memiliki masa depan? atau terpaksa perasaan...