Chapter 15

4K 399 52
                                    

Arya memasuki sebuah supermarket yang untungnya ada di area apartementnya.
Sebelum membeli pesanan manda arya sejenak berkeliling mencari makanan ringan untuk ia dan manda, karena tadi manda sempat mengatakan ingin menonton film dengan arya malam ini.

Karena ia tidak tau manda menyukai makanan seperti apa maka arya membeli cukup banyak makanan dan juga minuman.
Setelah trolleynya penuh dengan belanjaan makanan dan minumannya kini arya bergegas mencari rak yang menjual pembalut.

Walau begitu ragu namun tetap saja arya mendekat ke arah rak pembalut. Ia bisa melihat beberapa wanita tengah memilih disana, dan arya menunggu dulu sampai semua wanita itu pergi.

Cukup lama namun akhirnya rak itupun telah sepi, ia segera mendekat ke rak pembalut itu dan dengan cepat mencari pembalut untuk manda..namun sial, ia lupa menanyakan merk apa yang biasa digunakan oleh manda..hingga kini ia jadi bingung sendiri.

"Duh yang mana ya." Tanya arya dalam hatinya.

Ia benar-benar bingung, lalu arya berusaha menelpon manda namun sayang kekasihnya itu tidak mengangkat telepon darinya.

"Kamu mau ngerjain saya manda." Geram arya cukup kesal.

Ia pun menatap lagi ke arah rak, dari pada pusing arya mengambil saja asal pembalut dengan 3 jenis merk berbeda.
Saat arya akan berbalik, ia mendapati beberapa wanita tengah menatap arya dengan senyuman mengejek mereka.

"Eemmm permisi."

Masa bodo dengan tatapan itu arya segera berjalan menuju kasir.
Beruntung di kasir tengah sepi, sehingga arya bisa dengan cepat membayar semua belanjaannya.

Setelah membayar arya menerima 2 kantung plastik besar berisi belanjaannya. Memang agak kesulitan membawa semuanya namun untuk manda apapun akan ia lakukan.

Setelah dari minimarket kini arya juga membeli pesanan manda yaitu es kopi. Arya memesan 2 cup es kopi serta tak lupa membeli 1 botol kopi untuk persediaan diapartementnya.
Setelah dirasa semua telah dibeli arya segera kembali ke unit apartementnya dan tak lupa juga ia mengambil perhiasan yang tadi dititipkan oleh felis.

Lift berhenti di lantai dimana unit apartement arya berada. Dengan sedikit kesulitan arya membawa barang-barang belanjaannya, namun sial. Di ujung sana arya bisa melihat rendi yang tengah berlari cepat menghampirinya.

"Selamat malam pak arya, bapak baru belanja? Mari saya bantu pak." Ujar rendi menawarkan diri. Tidak biasanya arya berlanja sebanyak ini, pikir rendi.

"Emm tidak usah ren..!" Tolak arya dengan cepat.

"Tapi pak.."

"Tidak usah saya bilang, kamu mau pergi kan? Pergilah.." suruh arya lagi.

Rendi nampak ragu, ia benar-benar ingin membantu arya lebih dulu.."ga apa-apa pak saya bantu bapak dulu." Ucap rendi lagi.

"Ren berat ini, saya mau langsung ke unit saya. Kamu pergi saja, dan ini perintah..!"

Aneh, memang aneh. Namun jika arya sudah berkata seperti itu maka rendi tak bisa menentang arya lagi.
Dengan menyimpan keherananya rendi meninggalkan arya yang kembali berjalan menuju unitnya.

Arya meletakkan semua belanjaannya di depan pintu apartementnya. Ia memasukan pin di pintu sampai pintu unitnya terbuka.

Ia segera masuk dan meletakkan semua belanjaannya di atas meja pantry dapurnya.

"Banyak banget sayang?" Tanya manda melihat belanjaan arya yang begitu banyak.

"Saya beliin cemilan, kan katanya mau nonton." Ucap arya menjelaskan.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang