Chapter 5

2.6K 310 36
                                    

Arya dan Manda telah menyelesaikan sarapannya yang berjalan dalam hening, karena tak ada satu pun dari mereka yang mau membuka atau memulai obrolan.

"Kamu saya antar ya, biar nanti saya yang jelaskan ke keluarga kamu apa yg terjadi semalam." Usul arya setelah  meneguk segelas air putih miliknya.

"Nggak usah pak." cegah manda dengan cepat.

"Gak papa, lagipula saya sekalian mau ke kantor." Jawab arya lagi. Manda merasa percuma saja menolak tawaran arya.

"Baiklah kalau begitu saya beresin piring dulu ya pak." ucap Manda mengalihkan pembicaraan. Ia meraih piring kosong arya dan juga miliknya, serta membawanya ke wastafel untuk di cuci.

"Saya siap-siap sebentar man, abis itu saya antar kamu pulang ya, dan saya tidak menerima penolakan." tegas Arya pada Manda yang masih sibuk mencuci piring kotor keduanya.

"Iya pak." ucap Manda akhirnya hanya bisa pasrah.

~~~~

Putri yg sedang berada di rumahnya merasa khawatir pasalnya sang suami tidak ada kabarnya samasekali bahkan ponselnya pun tidak aktif.

"Dari semalem kamu gak bisa dihubungin sih ar, kamu kemana sayang? Ini gara gara gue sih gue pergi sama Dea kelamaan jadi Arya pergi sendiri, mana dia nggak pulang lagi." omel putri seorang diri. Ia jadi menyesali mengikuti dea yang benar-benar membuatnya lupa waktu.

"Maaf Bu, kemarin bapak mencari ibu." Ucap salah seorang pembantu rumahnya.

"Jam brapa mbak?" Tanya putri antusias.

"Jam 4 sore Bu, pas bapak pulang kerja, bapak langsung nyari ibu. Saya bilang ibu pergi sama mbak Dea." Jelas nya kemudian.

"Bapak sendirian?" Tanya putri lagi.

"Setau saya sih sendiri bu, bapak nungguin ibu pulang sampe jam 7 abis itu bapak pergi nyari makan dan sampe sekarang belum pulang buk."

"Iya bapak di apartement kayaknya, yaudah makasih ya mbak."

"Sarapannya udah siap ya bu." Beritahunya sebelum pergi.

"Ya, nanti saya turun mbak terimakasih."

"Sama-sama bu." Iapun berjalan keluar dari kamar putri serta melanjutkan pekerjaannya.

**

"Makasih pak Arya udh anterin saya, jadi ngerepotin." ucap manda ketika mereka telah tiba dirumah manda yang selalu sepi.

"Sama-sama, oh iya nanti mobil kamu masih dibengkel nanti setelah selesai langsung dikirim kesini ya." Jelas arya memberitahu. Memang kemarin arya meminta tolong pada rendi untuk mengurus putra dan juga mobil manda yang sempat arya pecahkan kaca jendelanya.

"Iya pak, sekali lagi terimakasih banyak ya pak..saya sudah sering merepotkan pak arya." Manda benar-benar merasa tak enak hati. Dari sejak pertemuan pertama mereka manda selalu saja merepotkan arya.

"Sama-sama, saya permisi ke kantor ya man, kamu jangan lupa hari ini ada photo shoot kan?" Tanya arya yang teringat akan laporan rendi bahwa hari ini adalah photo shoot perdana dengan amanda.

"Iya pak." Jawab manda lagi. Entah kenapa saat ini manda jadi grogi sendiri jika dihadapan arya.

"Kok udh mau pergi aja sih pak ganteng, kan Eike baru bikinin minuman buat youu." ucap ichan yang tiba-tiba saja datang dengan membawa air minum untuk arya.

"Makasih tapi saya harus ke kantor." Jawab arya menganggukkan kepalanya dengan sopan.

"Gak mau minum dulu pak?" Tawar manda melirik ke arah teh yang dibawakan oleh ichan.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang