Chapter 28

3.5K 395 44
                                    

pagi menjelang, putri terbangun lebih dulu dari sang suami.
Iya mengerjapkan pandangannya menyesuaikan dengan cahaya sekitar.

"Udah pagi aja." Ujarnya seorang diri.

Putri menengok ke arah arya sang suami, entah kenapa rasa bersalahnya kian bertambah besar
"Maafin aku ya Ar, maaf sayang." ucapnya yang tentu saja ia ucapkan dalam hatinya.

"Ar, Arya bangun ya." Panggil putri menggerakan tubuh sang suami.

"Heuhhh" lenguh arya yang belum sadar sepenuhnya.

"Udah pagi ya, kamu mandi gih, nanti  aku pesenin makanan." Suruh putri namun dihiraukan oleh arya.
"Sayanggg." ucap putri lagi dengan lembutnya.

"Iya iya saya bangun." Akhirnya arya membuka matanya. Dan seketika ia tersadar dimana dirinya kini berada,dan dengan siapa.

"Kenapa ketiduran di kantor gini sih ya? Ada masalah?" Tanya putri.

"Put kok kamu ada disini?" Bukan menjawab arya justru balik bertanya pada putri.

"Aku khawatir sama kamu ya semalem kamu di telfon susah, jadi aku susulin ke kantor semalam Rendy bilang kmu masih si kantor." Jelas putri tentunya.
"Kenapa ada masalah ya?" Tanyannya lagi sambil mengelus pipi sang suami.

"Ada masalah sedikit but it's okey kok put." Jawab arya memalingkan wajahnya.

"Really?"

"Yaaa.. aku mau mandi, kamu pulang aja kerumah put gak apa apa saya mau ada meeting penting sama semua staf kantor soalnya." Suruh arya dengan santainya.

"Baju kamu gimana?" Tanya putri dengan nada kecewa sebenarnya.

"Di mobil ada kok."

Putri menganggukkan kepalanya, dan benar perasaannya bahwa arya kini berubah terhadapnya."Oh yaudah aku pulang ya sayang." Ujar putri berusaha menutupi kekecewaanya.

"Iya, hati-hati ya." Pesan arya sekedar berbasa basi. Perasannya begitu hambar, dan arya sendiri tidak tau kenapa.

"Iya sayang, byee." Akhirnya dengan berat hati putri meninggalkan ruangan arya. Meninggalkan sang suami seorang diri disana.

**

Arya sudah siap dengan setelan jas berwarna abu dengan motiv kotak-kotak
Dan celana bahan yang senada
Duduk di kursi kebesarannya.

"Astaga saya lupa ngabarin mandaaa." ucapnya sambil menepuk jidatnya. Karna pikirannya yang tengah kacau ia benar-benar melupakan manda sesaat.

Arya membuka handphone khusus dirinya untuk menghubungi Manda
Dan sudah banyak WhatsApp serta panggilan suara tak terjawab dari sang istri.

Arya mencoba menghubungi Manda namun sungguh arya terkejut. Manda memblokir nomernya..

"Kok di blokir?" Tanyanya arya sangat terkejut. Memang dalam chat nya manda terlihat sangat marah karena arya tak memabalas maupun mengangkat telepon darinya.
"Ichan" celetuk Arya lagi yang seketika teringat dengan asisten sang isteri.

Tak mau menunda lagi dirinya dengan segera menghubungi sang asisten dari istrinya itu.

Sudah banyak panggilan tapi Ichan tak kunjung mengangkat telfonnya padahal WhatsAppnya jelas sedang online.

"Ni orang maunya apasi di telfon susah banget heran" umpat Arya yg merasa semakin kesal saja.

Saat Arya sedang berusaha menghubungi Ichan sang asisten pribadi dari sang istri
Ia di kejutkan dengan suara ketukan pintu.

"Permisi pak." Sapa seseorang yang tak lain adalah rendi.

"Ya masuk." Teriak arya menyimpan sejenak ponselnya.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang