Chapter 42

3.5K 420 38
                                    

Di ruang rawat putri sudah ada Dea dan Yaya yang berkunjung untuk melihat kondisi sahabatnya itu.

"Akhirnya Ponakan ontyyyy udah ada disini, sehat-sehat yaaaa" ucap Dea sambil meraba perut rata sahabatnya itu.

"Aamiin, makasih onty Dea" jawab putri dengan cepat.

"Emmmm, put" panggil yaya dengan ragu.

"Iya kenapa ya?" Tanya putri mengkerutkan dahinya.

"Lo yakin itu anaknya Arya? Bukannya Lo sama Alan pernah"

"Stop!! Jangan pernah Lo bahas itu ya! Dan gw yakin, yakin bgt anak ini adalah anak gw dan Arya! Please Lo jangan rusak kebahagiaan gw dengan bahas pria sialan itu!" Ucap putri penuh dengan emosi memotong ucapan yaya yang sebenarnya belum selesai.

"Maaf put" ucap Yaya sambil menundukkan kepalanya.

"Kalo Lo kesini cuman mau bilang itu lebih baik Lo pergi ya!" Usir putri yang merasa kesal dengan ucapan Yaya.

"Hemm, maaf ya put Yaya ga bermaksud begitu kok. Kita berdua yakin sama Lo kok, udah ya jangan marah.. ga baik buat ibu hamil nanti kena darah tinggi lho"

"Oiya Lo lagi mau makan apa put? Nyidam apa gitu? Nanti gw sama Yaya beliin" imbuh Dea kembali

Dea berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka yang semula agak sedikit memanas karena ulah Yaya yang berbicara tentang pria bernama Alan.

"Gw mau makan seafood de" ucap putri tiba-tiba

Rupanya usaha dea berhasil, mungkin memang faktor hormon ibu hamil mudah berubah-ubah.. beruntung kali ini ia bisa mengatasi situasi panas seperti tadi jika tidak bisa di pastikan Yaya akan habis oleh Dea setelah ini.

"Nanti gw sama Yaya beliin ya put"

"Permisi" ucap dokter yang baru saja masuk kedalam ruang rawat putri

"Eh dokter, gimana keadaan sahabat saya ini dok?" Tanya Dea sedikit penasaran

"Sebentar saya periksa Bu putri dulu ya"

**

"Calm down aryaaa, yg harus Lo lakuin cuman berpura-pura tidak tau apa-apa, Lo harus pintar memainkan peran. Iya gw harus berlaga seperti seorang aktor hebat di depan putri sampai semuanya jelas" ucap Arya pada dirinya sendiri

Arya mengambil nafasnya dalam-dalam lalu ia hembuskan secara perlahan.

Ia bergegas pergi dari taman dan menuju ruang rawat putri.

**

"Hey, maaf saya baru kembali put tadi ada urusan" jelas Arya pada putri dengan santainya. jangan sampai putri menaruh curiga kepadanya saat ini.

"Urusan apa dari kemarin baru kelar sekarang ya? Urusan perempuan sialan itu? iya?" Sarkas putri dengan geramnya

"Cukup put! Saya gamau kita berantem" jelas Arya yang tak mau terpancing emosi

"Kenapa ya? Kamu sebut dia istri kamu iya? Kamu lihat! Berita di luar sana hah?! perempuan macam apa yang mengumbar kemesraan nya dengan pria lain sedangkan perempuan itu adalah perempuan yang kamu sebut isteri kamu ya!!! Hanya perempuan jalang yang bisa melakukan semua itu!!"

"Cukup put! Yang kamu katakan hanya omong kosong!!!"

"Hahahaha buka mata kamu aryaaa! Kamu sudah di bodohi oleh perempuan itu! Perempuan murahan! Perempuan yang mau dengan semua pria!"

"CUKUPPP !!!" Teriak Arya di hadapan putri

"Saya sudah bilang put, jangan pernah kamu berkata buruk tentang Manda! Saat ini Manda adalah isteri saya! Dan kamu tidak berhak untuk itu! Kalau kamu masih bersih keras untuk itu. Lebih baik saya pergi!" Ucapnya lalu pergi dari hadapan putri

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang