Chapter 2

3.1K 314 25
                                    

Arya menggendong Manda menuju unit apartemennya dengan sangat hati-hati.

Setibanya di dalam apartement arya merebahkan manda di kasur, Arya lalu menatap wajah Manda sejenak wajah yang memang begitu cantik dan juga menenangkan.

"Pak," ucap Rendy membuyarkan lamunan arya. Ia memutar kepalanya memandang rendy.

"Iya ren?" Tanya arya.

"Apa kita tinggalkan mereka berdua disini pak?" Tanya rendi balik.

"Kamu kembali ke unit kamu aja ren, biar saya disini.. saya takut mereka bikin kekacauan dan media tau tentang ini, Saya gak mau ambil resiko, lagi pula saya sudah bilang ke putri tadi." Jelas arya pada sang aspri yang sangat ia percayai.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi pak." Pamit rendi dengan sopannya.

"Ya"

Arya menghela nafasnya berat. Entah ada apa dengan hari ini sehingga ia bisa bertemu dengan manda dan pada akhirnya membuat arya sampai harus berbohong kepada putri sang isteri.

"Huft"

Arya lalu beranjak dari tempat duduknya, dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Siapa tau cara itu bisa menenangkan tubuhnya.

**

"Put kenapa Lo masih ganggu hidup gue sih put, hiksss hiksss apa gak cukup Lo nyakitin gue hikss "

Manda tiba-tiba kembali mengoceh, dan menangis.  berbeda dengan Cika yg sudah berada di alam mimpinya.

Saat itu Arya keluar dari kamar mandi dengan outfit santainya celana Jogger hitam dengan kaos hitam polos, dengan rambut yang sedikit basah.

"Hei kenapa?" Tanya arya mendekati manda dengan cepat.

"Dia masih ganggu hidup gue, gue capek..capek banget..." Teriak manda meronta-ronta. Sepertinya semua yang dilakukan oleh mantan kekasihnya sudah sangat menganggu kehidupan manda.

Entah dorongan darimana, Arya memeluk Manda spontan untuk menenangkan wanita cantik itu

Manda pun tanpa sadar membalas pelukan Arya, ia bahkan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Arya yang begitu harum.

"Sudah ya, gausah di pikirkan. kamu pasti capek, pusing kan. kamu istirahat ya" suruh arya mengelus punggung manda.

Manda masih terus memeluk Arya dengan eratnya, ia sama sekali tak sadar siapa pria yang kini dipeluknya.
Namun satu yang manda tau dengan menghirup aroma tubuh arya membuat Manda sedikit lebih tenang.

"Kamu istirahat ya." Suruh arya sebari membaringkan tubuh manda kembali di atas ranjangnya.

Manda menatap wajah Arya, dia berusaha melihat dengan jelas siapa sosok di depannya ini tapi sayang penglihatan Manda kabur.. mungkin efek alkohol yg Manda minum terlalu banyak.

"Istirahat." Suruh arya sekali lagi.

Setelah membantu Manda, Arya berjalan menuju balkon apartementnya.
Dia duduk disana serta mengambil rokok yg ada di saku celananya.

Sejenak arya menikmati udara malam sambil menghisap rokoknya.

"Putri lagi apa ya? Apa aku hubungi dia? Tapi kalo aku hubungi nanti dia bawel. Ya sudah lebih ga usah hubungi dulu." Gumam Arya menghentikan niat nya untuk menghubungi putri.

Namun tak tega juga jika ia tak menghubungi putri.
Arya mengambil ponselnya lalu membuka room chat nya dengan putri.

"Good night put, maaf karna saya ga pulang. besok setelah saya meeting saya langsung pulang, gak usah masak, kita dinner diluar ya." tulis arya dalam ruang chat tersebut.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang