Chapter 30

3.8K 403 63
                                    

Arya pergi dari halaman rumah Manda, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi
Entah, fikirannya sangat kacau kali ini.

"Saya salah apa sama Manda sampe dia begitu yaallah" ujarnya seorang diri.

Arya begitu frustasi, ia terus berfikir kesalahan apa yang ia perbuat sehingga membuat Mandanya murka.

**

Di kediaman Wicaksana nampak putri sedang bersantai di kursi halaman belakang rumahnya

Ia merenung, mengapa sikap Arya berubah terhadap dirinya.
Apa Arya tau tentang dia dan Alan?
Apa ada hal lain yang Arya sembunyikan?
Tidak, Putri belum sanggup membayangkan hal itu terjadi.

Putri sangat mencintai Arya.
Bagaimanapun yang terjadi antara dirinya dan Alan adalah sebuah ketidaksengajaan.

"Gw harus lakuin sesuatu, gw gamau rumahtangga gw sama Arya berantakan gara gara si brengsek itu." gumamnya dalam hati.

Sedang Arya baru saja masuk kedalam rumahnya dengan raut wajah yang kusut.

"Pak." sapa Rani sang asisten rumahtangganya.

Arya hanya terdiam, ia tak menggubris sapaan dari sang asisten rumahtangganya.

Entah di otak Arya kali ini hanyalah Manda.
Bagaimana caranya meluluhkan hati Manda kembali sedangkan Arya pun tak tau apa kesalahannya.

Sungguh sangat rumit bukan hubungannya ini.

Arya langsung masuk kedalam kamar mandi, kini Arya hanya butuh menenangkan fikirannya sejenak.
Berendam mungkin membuat ia sedikit rileks.

"Ibu, mau makan malam sekarang?" Tanya Rani pada putri.

"Nanti aja mbak, nunggu Arya pulang" jawab putri yang memang belum mengetahui suaminya sudah pulang.

"Lho, bapak udah pulang Bu tadi saya ketemu sama bapak di ruang tamu tapi saya sapa bapak diem aja Bu. Kayak yang banyak fikiran, mukanya juga kusut banget Bu" adu Rani pada sang majikan. Putri mengkerutkan dahinya, ada apa dengan arya? Dan kenapa ia tidak mendengar sang suami yang telah pulang.

"Saya susul bapak dulu ya mbak, makan malemnya di siapin aja." Ujar putri yang segera melangkah menuju kamarnya.

***

"Nok, lu gapapa kan?" Tanya Ichan yg melihat Manda yang masih saja murung dan sedih tentunya.

"Gw gak apa-apa chan." Jawab manda berusaha tetap tenang.

"Siapin barang-barang gw, bawa yg banyak ya, mulai sekarang kita nginep aja di lokasi. Gw gamau bolak-balik, capek" ujar Manda memberikan perintah pada sang asisten.

"Nanti kalo suami yey pulang gimana Nok?" Tanya ichan mengingatkan manda.

"Biarin ajalah Chan, males gw sama dia." Jawab manda lagi.

"Ada masalah apasih Nok? Kok keliatannya serius banget?"  tanya Ichan sedikit penasaran pasalnya ia baru melihat mandanya murka seperti ini.

"Gw gamau bahas Chan, siapin barang gw nanti pagi-pagi kita ke lokasinya. kalo mas Arya hubungin lo bilang aja Manda lagi gamau di ganggu, dah gw mau mandi mau tidur besok Lo bangun jam 4 kita ontheway ke lokasi" ucapnya lalu berlalu dari hadapan Ichan.

"Ebuseeeet, rajin bener jam 4 udh ke lokasi aja.." keluh ichan mengelus wajahnya sendiri.

Ichan memutar bola matanya, ia merasa aneh dengan sikap Manda kali ini.
Tak biasanya ia bersikap seperti ini pada Arya.
Apakah kesalahan Arya sangat besar sehingga mandanya menjadi sangat murka. Entahlah ia tidak bisa menebak karna manda saja tak mau bercerita kepadanya.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang