Chapter 51

3.4K 472 87
                                    

Indra tiba di bandara, ia segera menghampiri kerumunan keluarga penumpang yang juga mungkin berada di pesawat dengan manda dan juga arya.

Indra berjalan cukup tergesa-gesa karena rasa paniknya, apalagi kondisi bandara saat ini sedang tak kondusif dengan banyaknya orang yang panik seperti dirinya juga.

Bruk..

"Sorry.."

Indra tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Namun mata indra seketika berbinar bercampur rasa terkejutnya.

"Arya.." panggil indra. Ia langsung memeluk iparnya itu dan menepuknya dengan erat. "kalian baik-baik saja?" Tanya indra lagi masih memeluk tubuh arya.

Arya paham maksud indra, ia pun baru mengetahui bahwa pesawat yang seharusnya manda dan arya naiki tadi mengalami kecelakaan. Dan beruntung arya dan manda tak jadi menaiki pesawat itu karna manda yang tiba-tiba saja jatuh pingsan tadi ketika mereka masih mengantri di proses chechk in.

"Alhamdullilah kami ga jadi naik pesawat tadi ka, manda pingsan tadi jadi aku bawa kerumah sakit. Sekarang aku mau cari koper aku yang tadi aku tinggalin disini."

Lega bukan main rasanya indra saat ini. Ia menepuk lagi lengan arya dengan rasa syukur yang seolah takkan henti harus mereka ucapkan.

"Syukurlah, daddy dan angel sangat panik. Lalu kenapa ponsel kalian ga aktif?" Tanya indra lagi.

"Itulah ka, aku panik sekali tadi saat manda pingsan. Barang barang kami aku tinggalkan begitu saja." Jelas arya lagi

"Sudahlah itu ga penting dibanding keselamatan kalian, jadi bagaiamana manda sekarang?" Tanya indra kemudian.

"Dia masih dirumah sakit dekat sini ka, aku mau urus koper dan barang-barang dulu. Semoga saja tidak hilang." Jawab arya dengan santainya.

"Ya sudah, kamu kesana dulu nanti kaka susul setelah aku telpon angel." Suruh indra yang sudah bersiap menelpon sang isteri. Angel pasti akan merasa sangat lega mendengar kabar baik ini.

"Ya sudah ka, saya kesana dulu."

Setelah arya meninggalkan indra, pria bertubuh agak tambun itu segera menghubungi angel dan juga daddy tentunya. Mereka pasti masih merasa sangat ketakutan dan khawatir saat ini.

"Haloo dra bagaimana? Angel masih menangis terus jadi daddy angkat telepon kamu." Tanya daddy langsung dengan nada gemetarnya.

"Boleh tolong di speaker dad." Pinta indra.

"Sebentar."

Daddy menuruti indra, ia membuat mode speaker di ponsel angel agar mereka bisa mendengar bersama informasi dari indra.

"Kalian tenang saja, manda dan arya masih dibandara." Ucap indra memberi tahu.

Angel yang tadi sudah sangat lemah seketika kembali bersemangat. "Kamu serius yang? Lalu bagaimana? Ehh maksud aku gimana mereka bisa?"

"Nanti aku jelasin, sekarang kamu kerumah sakit dekat bandara dulu ya. Manda di rawat disana."

"Apa?! Apa yang terjadi ndra?" Tanya daddy yang kembali panik mendengar kata rumah sakit.

"Manda pingsan dad, arya bawa kerumah sakit tadi." Jelas indra sealakadarnya dulu. "Pokoknya kita ketemu disana ya ngel, dad."

"Ya sudah daddy dan angel segera kesana." Jawab daddy dan langsung mematikan sambubgan teleponnya..

Ia dan angel tak membuang buang waktu lagi. Mereka segera berangkat menuju rumah sakit yang terdekat dengan bandara.

***

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang