Chapter 38

3.5K 386 76
                                    

Keesokan harinya arya dan manda telah kembali ke jakarta, ke apartement keduanya.

"Jadi setelah ini kamu mau lakuin apa hmmm?" Tanya arya setelah ia duduk di sisi manda.

"Istirahat dulu mungkin." Jawab manda dengan senyuman diwajahnya.

"Bagus, kalo perlu ga usah kerja lagi ya..jadi isteri saya seutuhnya saja bagaimana?" Tanya arya seolah tengah membujuk manda.

Wanita cantik itu terkekeh, ia menggenggam tangan arya. "Nanti dulu ya sayang, sekarang aku masih mau syuting dulu. Boleh kan?" Tanya nya lagi dengan manjanya.

"Hmm, mau bagaimana lagi.. saya akan hargai apapun keputusan kamu." Jawab arya menganggukkan kepalanya.

Arya sebagai pasangan suami isteri mereka tak boleh egois satu sama lain. Harus bisa menghargai pasangan masing-masing beserta keputusannya, maka rumah tangga mereka akan bisa berjalan dengan baik dan harmonis tentunya.

"Tapi satu pinta saya man, tolong jaga kepercayaan saya." Pinta arya dengan sendunya.

"Dan begitupun aku mas, aku minta sama kamu tolong selalu percaya sama aku. Aku tidak akan pernah mengkhianati kamu, tidak sama sekali." Jelas manda juga.

Ia sadar sebentar lagi masalah akan datang menimpa rumah tangganya. Namun jika arya memberikannya kepercayaan maka manda yakin mereka bisa melewati ini semua. Namun sebaliknya, jika arya tak mempercayainya maka semua akan hancur begitu saja.

Arya tersenyum, ia menarik tubuh manda dan memeluknya dengan sangat erat. Wanita ini benar-benar membuat arya tak berdaya. Ia terlalu mencintai manda dan sungguh arya tak ingin kehilangan manda lagi, cukup beberapa hari lalu ia menjadi gila karena tak bisa memeluk manda seperti ini.

Saat masih berpelukan, ponsel arya berdering. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan rupanya no sang assisten rumah tangga lah yang menelpon dirinya.

"Telepon dari rumah, saya angkat dulu ya." Ijin arya sejenak. Walau enggan namun manda tetap menganggukkan kepalanya.

Arya segera mengangkat telepon nya dan seketika itu juga wajah arya berubah jadi panik.

"Ya sudah saya segera kesana, kamu jangan kemana-mana." Pesan arya dengan gusar.

Setelah ia mematikan teleponnya, ia menatap manda sejenak. "Hmm manda, saya harus kerumah sakit dulu." Ujar arya dengan wajah ragu nya.

"Kenapa ? Siapa yang sakit?" Tanya manda dengan kerutan di dahinya. Walau sebenarnya ia bisa menebak.

"Putri pingsan tadi." Jawab arya sangat hati-hati.

"Aku ikut." Ucap manda yang jelas membuat arya terkejut.

"Kamu yakin?" Tanya arya sedikit ragu. Ia takut akan ada hal yang terjadi disana nantinya.

"Ya, kenapa? Ga boleh?" Tanya manda lagi dengan nada mulai jengkel.

Merasa manda mulai tak nyaman akhirnya arya mengalah, ia mengelus kepala manda dan menganggukkan kepalanya. "Kamu boleh ikut." Jawab arya akhirnya.

Manda tersenyum puas, lalu ia mengikuti sang suami yang membawanya kerumah sakit dimana putri tengah dirawat saat ini.

Setibanya dirumah sakit, arya langsung membawa manda keruang inap putri. Namun sebelum masuk ke ruangan putri manda menghentikan langkahnya.

"Aku tunggu disini aja ya sayang, kamu masuk aja." Suruh manda.

Entah kenapa ia masih malas bertemu dengan putri. Ia merasa selalu saja kesal setiap bertemu dengan isteri pertama suaminya itu.

"Ya sudah, jangan kemana-mana ya." Peringat arya kemudian.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang