Chapter 27

3.3K 398 55
                                    

Setelah mengantarkan manda ke apartement mereka tiba-tiba saja arya harus ke kantor karena ada masalah yang harus di selesaikan sendiri oleh arya.

"Loh ko tiba-tiba sih mas? Kamu itu masih capek banget kan,baru sampe mas." Keluh manda yang seolah enggan ditinggalkan oleh sang suami.

Manda merasa dirinya mulai egois, karena dirinya ingin selalu bersama dengan arya. Bahkan jika bisa manda akan membuat arya terus berada di sisinya. Dan melupakan sang isteri.

"Ga bisa gitu manda, saya sudah meninggalkan kantor selama 3 hari. Dan saya harus mengurus masalah ini sendiri." Ujar arya yang tak bisa menuruti keinginan manda kali ini.

Ia mengelus kepala manda dan mencium puncak kepala sang isteri. Lalu tanpa mengatakan apapun lagi arya meninggalkan manda yang sudah merenggut kesal di tempatnya dan menatap kepergian arya begitu saja.

***

Dirumahnya putri terlihat tengah termenung sendiri di rumahnya..ia mengecek ponselnya dan sudah beberapa hari ini arya tak membalas pesan nya maupun mengangkat teleponnya.

Ia tidak tau, ia merasa ada yang berbeda dari arya.
Putri kembali berusaha menelpon arya, dan beruntung kali ini arya mengangkat sambungan telepon dari isteri pertamanya itu.

"Hallo put." Sapa arya. Saat ini pria itu tengah mengemudikan mobilnya menuju kantor.

"Kamu dimana sayang? Sudah pulang dari thailand?" Tanya putri.

"Sudah put, tapi saya harus langsung ke kantor. Karena ada yang harus saya urus bersama rendi.." jelas arya dengan jujur kali ini.

"Tapi nanti malam pulang ya." Rengek nya dengan manja.

"Iya, saya tutup dulu ya..saya sedang nyetir. Assalamualaikum."

Tut..

Arya mematikan sambungan teleponnya dengan cepat. Ia menambah kecepatan laju mobilnya hingga kini pria tampan itu tiba di perusahaannya.

Ia segera turun dari mobilnya dan membuka kacamata yang ia kenakan. Arya memasuki kantornya dengan pakaian yang sangat santai, pria itu hanya mengenakan kaos polo berwarna biru dongkar dengan celana jeans serta sepatu sport berwarna putihnya.

"Pak arya." Sapa rendi yang berada tepat di depan ruangan arya.

"Masuk ren." Suruh arya dengan cepat.

Arya lebih dulu masuk ke ruangannya, ia mengganti sepatu nya menjadi sepatu pantopel dan juga mengenakan jas untuk membalut kaus polonya.

"Mana laporannya." Pinta arya mengulurkan tangannya. Ia sudah sangat geram dengan informasi yang baru saja rendi beri tau bahwa ada beberapa produk mereka yang dikatakan riject di pasaran.

"Pasti ada yang sabotase..!" Kesal arya membanting laporan yang telah rendi berikan..

Tidak mungkin rasanya team produksi arya lalai hingga membuat kerusakan pada produk mereka lolos masuk ke pasaran. Apalagi jumlah kerusakan bisa dikatakan sangat banyak.

"Kamu panggil semua yang bertanggung jawab dalam proses produksi dan pemasaran..SEKARANG...!"

Sudah lama sekali rendi tak melihat kemarahan arya seperti ini. Dan masalah kali ini memang mampu membuat emosi arya meluap begitu saja.

"Baik pak."

Beruntung rendi sudah sangat mengerti dengan sifat arya. Ia dengan tenang keluar dari ruangan sang bos dan mengajak felis untuk mengerjakan tugas yang diberi oleh arya.

Seharian itu akhirnya arya di sibukkan untuk menyelesaikan masalah yang cukup besar itu. Ia bahkan memaksa semua karyawan yang bertanggung jawab untuk lembur guna mencari siapa yang bersalah dan apa penyebab ini semua bisa terjadi.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang