Chapter 25

3.9K 375 34
                                    

Arya memperhatikan terus manda yang lebih banyak melamun. Entah apa yang tengah dipikirkan oleh isterinya ini.

"Hey.." arya menyentuh tangan manda yang seketika tersentak terkejut.

"Ehh iya mas kenapa?" Tanya manda yang terlihat panik sendiri.

"Kenapa?" Tanya arya mengelus punggung tangan manda dengan ibu jarinya.

"Ehh engga apa-apa." Jawab manda memasang senyuman palsunya.

Arya menggelengkan kepalanya, ia sama sekali tak percaya dengan jawaban yang diberikan manda. Pasti ada sesuatu yang tengah mengganggu pikiran manda saat ini.

"Bohong kan?" Tebak arya lagi.

Manda menghela nafasnya, sepertinya mulai hari ini manda harus bisa terbuka pada arya. Mengingat arya adalah suaminya saat ini.

"Nanti di hotel aku cerita ya sayang." Ujar manda akhirnya.

Arya mengangguk paham, mungkin manda mau berbicara empat mata saja dengannya. Dan tentu itu bukanlah masalah, ia akan sabar menunggu.

"Ya sudah, tapi makanannya di makan dulu ya. Atau mau pesen yang lainnya?" Tanya arya yang takut sang isteri tidak berselera dengan menu yang ia pesan.

"Ehh engga sayang, ini cukup." Jawab manda dengan cepat.

Sedang ichan, ia sudah tau pasti pertemuan manda dan sang kaka telah mengusik manda. Ia tau sekali bagaimana manda sangat merindukan daddy dan juga angel sang kakak.

"Ya udah, dimakan ya. Kamu juga chan." Suruh arya lagi, dan kali ini pada ichan juga.

"Siap bos." Jawab ichan. ia segera menyantap makanan di atas meja walaupun tatapannya sesekali ia tujukan pada manda.

Setelah meyelesaikan makan malam nya, arya mengajak manda dan ichan ke supermarket terlebih dahulu sebelum kembali ke hotel. Arya menyuruh ichan untuk membeli apa saja yang ia inginkan.

"Jangan banyak-banyak, tau diri chan." Canda manda yang seketika membuat arya terkekeh.

"Banyak ga apa-apa kan bos?" Tanya ichan menyentuh lengan arya yang kokoh.

"Ehh pegang-pegang lagi, huss lepasin." Manda menghempaskan tangan ichan dari tangan sang suami.

"Huhh dasar posesive." Ledek ichan memasang wajah lucunya.

Lalu ia segera meninggalkan manda dan arya dan mencari beberapa cemilan untuknya malam ini.

Setelah keranjang mereka cukup penuh kini ketiganya kembali ke hotel dan memasuki kamar masing-masing.

Manda terlihat telah berganti pakaian dengan pakaian tidur nya, ia membaringkan tubuhnya sejenak diranjang sambil menunggu arya yang tengah mandi.
Manda kembali teringat dengan angel, ia sangat merindukan wanita itu. Dan rasanya manda ingin sekali memeluk tubuh sang kakak.

Karena masih gelisah, manda mendudukan tubuhnya dan bersandar pada sandaran ranjang.
Ia lalu meraih ponselnya, manda membuka galeri video dan memutar sebuah video lama yang direkam oleh sang daddy dulu ketika mereka berlibur di pantai. Ada manda angel dan juga mendiang sang mami yang sangat bahagia.

"Awww..." Manda meringis karena kakinya terkena kayu.
Angel sang kakak segera menghampiri manda dan mengecek telapak kaki sang adik.

"Nah kan berdarah, kaka bilang apa? Pake sandal amanda harlando..!" Kesal angel. Namun ia segera mengeluarkan tisu dalam tasnya dan mengelap luka di kaki manda hingga darahnya berhenti mengeluarkan darah.

"Manda kenapa?!" Tanya daddy yang baru saja mengetahui putri bungsunya mengalami kecelakaan kecil. Ia menyerahkan kameranya pada sang isteri dan wanita paruh baya itu terus merekam apa yang dilakukan oleh sang suami pada putri bungsunya.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang