Chapter 12

4.6K 372 53
                                    

"kalo bapak ga jujur saya akan pergi lagi hidup bapak dan saya pastikan saya tidak akan muncul lagi di depan wajah bapak."

Arya terkejut bukan main dengan ancaman manda. Tentu saja 6 bulan tak bertemu manda dan bersikap seperti orang asing cukup membuat arya sedih, namun selama itu jujur saja secara diam-diam arya masih sering mencuri waktu agar bisa bertemu manda. Bahkan arya tau setiap jumat wanita cantik itu akan selalu ada di cafe ash dan makan siang disana bersama team managementnya.

"Saya serius dengan ucapan saya." Lanjut manda penuh dengan intimidasinya.

Arya menatap bingung manda, apa ia harus berkata jujur? Lalu akhir apa yang akan di dapat dalam hubungan ini? Tak mungkin arya membagi cintanya dengan manda wanita yang begitu baik.

"Jawab pak...!"

"Ya, saya juga menyukai kamu manda.puas?!"

Akhirnya walau dengan emosi arya mengungkapkan perasaannya pada manda.
Wanita itu terlihat terdiam sejenak, namun tak lama manda menipiskan bibirnya.

"Lalu kenapa bapak menolak saya 6 bulan lalu?" Tanya manda meminta penjelasan arya. 

"Apa yang harus saya perbuat manda? Saya adalah pria beristeri. Lalu apa saya pantas menerima cinta dari kamu?" Tanya arya yang terlihat sangat frustasi saat itu.

"Bagaimanapun ada nama wicaksana yang pakai manda. Bukan maksud saya.. tapii" arya begitu bingung menjelaskan semuanya pada manda.
Banyak pertimbangan yang telah dipikirkan oleh arya jika ia sampai menerima cinta manda.
Bukan hanya arya memikirkan nama baik keluarga nya namun ia juga memikirkan manda, karena bagaiamanapun juga manda akan menjadi sasaran utama jika orang tau mereka menjalin hubungan.

"Tapi saya tidak peduli sekalipun saya harus menjadi yang kedua.."

"Manda...!"

"Kenapa pak? Apa saya harus mendengarkan omongan orang diluar sana dan menyiksa diri? Katakanlah saya wanita tidak tau diri dan rendahan.."

Arya dengan cepat menutup mulut manda dengan telapak tangannya. Tidak mau rasanya arya mendengar manda merendahkan dirinya sendiri.

Jika manda saja bisa merendahkan dirinya bagaimana orang akan memperlakukannya nanti. "Kamu itu wanita berharga manda.." potong arya masih menempelkan telapak tangannya di bibir manda.

Manda menarik pelan tangan arya dan menurunkannya dari bibirnya. "Pak mari kita jalani ini semua.." ajak manda langsung.

"Sudah saya katakan kamu berhak mendapat pria yang lebih baik man."

"Tapi saya hanya mau bapak," bantah manda. Ya, ia memang masih menginginkan arya dengan segala resiko yang mungkin akan ia hadapi nantinya.

"Enam bulan ini saya memang berusaha menjauhi bapak..tapi apa bapak tau, perasaan saya semakin tak menentu. Karena hati ini sudah sepenuhnya dimiliki oleh bapak." Jawaban jujur dari manda tentu saja membuat arya semakin bingung. Ia terdiam cukup lama dengan perasaan tak menentunya.

Bahkan arya tak sadar sejak kapan manda telah mencium bibirnya. Bibir tipis nan manis itu bergerak lembut diatas bibir arya yang masih terbuka karena keterkejutannya.

"Aku ga masalah menjalani semuanya secara diam-diam pak, bahkan aku siap menanggung semua konsekuensinya." Lanjut manda setelah melepaskan pangutannya sejenak.

Arya yang masih terkejut dengan ciuman manda yang tiba-tiba seketika tersadar saat manda menarik bibirnya.
Mata arya masih terfokus pada bibir tipis itu, dan rasanya arya masih ingin mencicipinya.

Tangan arya bergerak menuju leher belakang manda dan mendorong manda untuk mempertemukan bibir mereka lagi.
Ya, kembali keduanya berciuman. Ciuman lembut yang seolah mengalirkan perasaan mereka menjadi satu.
Arya mengingat kapan terakhir ia mencium sang isteri dengan gerakan selembut ini. Dan rasanya sudah lama sekali. Bahkan arya sampai lupa, dan kini bibir manda lah yang kembali mengingatkannya akan ciuman lembut itu.

Hidden Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang