Hampa, itulah yang saat ini dirasakan Lian,di apartement yang luas ini Lian merasa hampa dan sendirian, jika dulu ada Karello yang selalu bersama nya sekarang tidak lagi, Karello sudah kembali bersama keluarga kandung nya.
---------√--------
Flashback on
Lian sedang duduk dikursi taman setelah lari soreh beberapa menit duduk ditaman Lian memutuskan untuk pulang.
Namun saat diperjalan pulang Lian melihat Karello dan seorang wanita parubaya yang sedang menangis. Lian mengerutkan kening nya bingung, perlahan Lian mendekat dan bersembunyi dibalik tembok besar Lian bisa mendengar semua nya dengan jelas dari sini.
"i-ini Bunda sayang, b-bunda nya Ello"ujar wanita itu mulai menangis.
Lian kaget mendengar ucapan wanita itu.
"Tante pasti salah orang, Ello bukan anak tante, Ello anak mama Gea"ujar Karello lirih.
Bisa Lian lihat Wanita tersebut terkejut mendengar ucapan Karello.
"gea anandagina gurdia?!! " bisa Lian dengar nada amarah yang keluar dari mulut wanita itu.
"Kamu anak Bunda Ello! Gea bukan mama kamu dia yang ngambil kamu dari Bunda saat dirumah sakit! "ujar Wanita itu marah.
Lian mengepal tangan nya erat, berarti Karello bukan adik kandung nya, apa Karello akan meninggalkan nya? Lian mulai cemas dengan hati nya. Ia benar-benar takut karello meninggalkan nya.
"t-tante jangan bohong, Ello anak mama Gea bukan tante"jawab nya lagi,
"Saya permisi Tan"ujar Karello lalu berlalu dari sana.
Wanita itu terus meneriaki nama nya dan menyumpah serapahi Gea.
"Karello kamu anak Bunda sayang!!!"
"ELLO JANGAN TINGGALIN BUNDA LAGI NAKK HIKKKSSS"
"ELLO!!! "
"GEA SIALAN, WANITA MURAHAN, KARELLO ANAK AKU BUKAN ANAK MU!!!! "
Nadin! " wanita yang dipanggil Nadin itu menoleh kebelakang, Lian melihat dua pria dengan umur yang berbeda.
"Sayang hiksss a-anak kita masih h-hidup hikss, K-Karello masih hidup"isak nya langsung memeluk suami nya.
"APA?! "teriak kedua pria itubersamaan.
"Sayang Karello udah lama meninggal kamu pasti salah lihat"ujar nya lembut. Nadin menggeleng cepat.
"Karello masih hidup sayang, dia masih hidup aku melihat nya sendiri, wajah nya sangat mirip denganmu saat masih remaja dulu!"tekan Nadin cepat, ia menghapus kasar air matanya.
Lian menatap pria parubaya itu dengan sesakma, jika dilihat-lihat wajah nya memang mirip dengan Karelli, meski sudah berumur dan terlihat sedikit keriput namun tak menutupi kadar ketampan nya.
"Anjirr berasa liat sugar daddy gue hihihi"batin Lian.
"Selama ini Karello diculik oleh Gea mantan kamu itu, dia pasti sengaja mengurung anak kita dirumah nya dan membuat seolah-olah Karello sudah mati dengan mengirim mayat orang lain"ujar nya tajam.
Lian mengepal tangan nya kuat. Gea, lagi - lagi wanita sialan itu,jika memang benar dia yang sudah menculik Karello selama ini dan memisahkan nya dari keluarganya nya maka Lian tidak akan membiarkan nya hidup tenang.
"sayang kita cari Ello sekarang! Putraku masih hidup dan aku tidak akan biarkan wanita sialan itu mengambil anak ku lagi! "ujar Nadin emosi.
"Bunda sekarang sudah soreh sebentar lagi malam lebib baik kita pulang dulu, besok kita lanjutkan mencari Karello"ujar Rayyan dan diangguk oleh Olan.
"tapi Karello_"lirih Nadin.
"Besok kita cari sayang, sekarang kita pulang dulu"ujar Pria itumenggendong sang istri.
Flashback off
Lian menatap langit kamar nya, tak lama senyum miring tersampir diwajah nya.
"Gea?, lets play the game"
Lian bangun dari kasur nya menuju kamar mandi, setelah beberapa menit Lian keluar dari kamar mandi dengan wajah fresh Lian menatap pantulan dirinya dari cermin.
"Benrick Daren King Killdom"ujar Lian pelan sembari menatap cermin didepannya
"ckckck,aku tak menyangka bahwa selama ini ternyata aku juga bukan anak kandung gurdian hahaahha lucu sekali hidup ini" tawa Lian menggema dikamar nya.
Perlahan mata Lian memerah tanpa diperintahkan air matanya lolos membanjiri pipinya.
"mau di kehidupan sekarang ataupun dulu sama saja, kenapa selalu seperti ini, aku hanya ingin hidup tenang tanpa ada nya gangguan" Lian menutup telinga nya.
Suara itu terus menghantui nya, tangisan teriakan, rintihan terus terngiang ditelinga nya.
Lian mengambil obat penenang didalam laci dan meminum nya, setelah nya ia mengambil cutter yang berada di laci itu.
--------√√√--------
"Lian!!! "
Lian menghentikan langkah nya saat mendengar nama nya dipanggil. Lian menoleh kebelakang disana Lian melihat Cessa yang melambai kearah nya sembari berlari kecil.
" tumben lo sendiri?, biasa nya bareng Karello? "tanya Cessa yang sudah berdiri disamping Lian.
"Lagi pengen aja "jawab Lian malas.
Lian dan Cessa melanjutkan langkah nya menuju kelas dengan Cessa yang terus berceloteh ria,namun saat ditengah koridor tubuh Lian terdorong kebelakang dengan keras.
"Lo apa apaan sih! " marah Cessa sembari membantu menahan tubuh Lian.
"Diem lo! Gue gak ada urusan sama lo! Lo berani sekali bully Diana anjing! " bentak nya pada Lian.
Lian menaikan sebelah alis nya lalu menatap orang yang mendorong nya tadi.
"jangan asal nuduh Carlonte"ujar Lian dingin.
"nama gue Carlote anjing! "marah nya.
"terserah"jawab Lian acuh.
"jawab gue! Kenapa lo bully Diana,dia salah apa sama lo?!" tanya Carlote emosi.
"Banyak salah dia sama gue, kalo di itung-itung nyawa nya pun tidak akan cukup untuk membayar salah dia"jawab Lian santai.
Lian menarik tangan Cessa menuju kelas, pagi-pagi mood nya sudah hancur, saat tiba dikelas Lian melihat Karello yang berdiri didepan kelas nya dengan kotak bekal ditangan nya.
Lian menyuruh Cessa masuk terlebih dahulu lalu menghampiri Karello.
"Kakak" mata Karello berkaca-kaca saat melihat Lian didepan nya. Karello langsung menubruk badan Lian dan memeluk nya erat.
Lian menggigit dalam bibir nya saat Karello menubruk tubuh nya, Lian membalas pelukan Karello tak kalah erat, Lian sungguh merindukan Karello setelah tiga hari tak ketemu, karna Lian yang tidak masuk.
"Kenapa hm? "tanya Lian mengelus punggung Karello.
"K-Kakak hikss jangan menjau hikss" isak Karello.
Lian menghela nafas kasar, Lian menatap sekeliling ia melihat siswi yang menatap minat pada Karello, Lian melepas pelukan Karelli lalu menarik tangan Karello menuju rooftop.
"hikss kakak jangan menjauh hiksss"tangis Karello pecah saat hanya ada mereka berdua.
"kakak ngak menjauh Ello"jawab Lian lembut, Karello menggelang kuat.
"bohong! Kakak menjauh dari Ello hikss kakak gak sayang Ello lagi hiksss" ujar Karello cepat.
Lian duduk dikursi panjang yang ada di rooftop lalu menarik tangan Karello untuk duduk.
Bukan nya duduk Karello malah berbaring sambil memeluk perut Lian.
"Jangan menghindar kak, Ello gak suka kakak menjauh dari Ello" ujar Karello lirih.
Lian tidak menjawab ia hanya mengelus rambut Karello, tanpa mereka sadari seseorang juga berada di rooftop memperhatikan mereka berdua dari awal.
"Karello hanya milik gue, awas lo!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Call me Lian! (Post Ulang)
Teen FictionBoleh dong follow akun nya 😀 Gratis kok gak bayar 😀 Jangan lupa dukungan nya Vote komen nya ya. _____________√___________ Zarelian agasta cewek barbar minim sopan satun, satu-satu nya putri dikeluarga besarnya yang lebih banyak laki-laki dari a...
