Waktu istirahat sudah tiba semua murid berhamburan keluar dari kelas,ada yang menuju kantin,ada yang keperpus, ada yang tetap dikelas dan ada yang langsung menunu toilet untuk merapikan make up.
Seperti Lian contoh nya,sejak awal datang ia sudah dibuntuti seperti induk ayam oleh kedua manusia yang sayang nya tampan,bahkan mereka sampai menunggunya dikelas,guru yang sudah menyuruh mereka keluarpun tak mereka hiraukan malah justru guru itu yang mereka buat ketakutan.
Lian dengan kesal menarik tangan mereka berdua keluar dari kelas,mereka baru mau pergi setelah ia ancam, 'Jika kalian tidak pergi sekarang maka jangan pernah bicara pada gue lagi!' dan ya berhasil mereka dengan cepat pergi dari sana.
"Gini amat nasip orang cantik,kemana-mana selalu dibuntuti.
" Oh ternyata ini orang yang kegatelan nempel didekat Gilang" Lian menoleh menatap orang yang bersuara.
Lian mengangkat alis nya tinggi.
"Lo lagi lo lagi, jadi cewek kegatelan amat lo,pertama Karello abis itu Zergan, setelah nya Panca dan sekarang Gilang, murahan banget lo!" sarkas Carlote
"Iya gue tau gue cantik makanya banyak yang suka" Ujar Lian tak nyambung.
"Gue gak bilang lo cantik anjing! Pede banget jadi manusia!" ujar nya mulai emosi.
"Apa gue imut, hahahah bisa aja lo,ah jadi malu gue dipuji" Ujar Lian tak nyambung.
Plakk
Satu tamparan mendarat tepat dipipi sebelah kiri Lian,rasa panas menjalar dipipi nya, pukulan yang kuat jugamenghamtam kepalanya.
"Kalian sudah keterlaluan" Ujar Lian dingin.
Carlote tertawa mengejek pada Lian,ia semakin kuat menarik rambut Lian,mata Lian tak sengaja menatap Diana yang sedang menunduk namun terpatri senyum miring yang Lian lihat.
Lian menyeriangai dalam hatinya, ahh ternyata mangsa nya sudah tidak sabar untuk bermain.
Carlote melepas tarikan rambut nya,lalu menggenggam tangan Diana lembut.
"Sekarang lo gak perlu takut lagi,gue bakal lindungin lo,gue juga bakalan bantuin lo buat bisa deket dengan Gilang" Ujar Carlote tulus,setelah nya mereka keluar dari toilet.
Lian terduduk dilantai sembari memegang kepalanya yang sakit,senyum miring terpatri diwajahnya,Lian berdiri lalu menatap wajah nya di cermin.
"Lumayan juga" Kekeh nya.
"Carlote carlote,gue tau lo itu sebenarnya baik,cara bersahabat lo juga tulus,tapi sayang lo mudah dibodohin atau lo emang tolol dari sana nya.
" Eum gue buat drama sebentar bisa kali ya"ujar nya menyeringai.
Lian membenarkan rambutnya ia menutupi pipinya yang memerah akibat tamparan yang lumayan keras dipipinya.
Lian keluar dari toilet dan berjalan menuju kantin,namun ditengah jalan Lian bertabrakan dengan seseorang dan sial nya pipi nya yang habis ditampar malah tergores kalung.
"Woi buta ya mata lo" Teriak Lian marah.
"Liat ni pipi cubby gue terluka karna lo" Marah Lian.
Bukan nya menjawab orang bertabrakan dengan nya justru menangkup pipinya lalu mengelus.
"Siapa?" Tanya nya marah.
Lian menyeritkan dahi nya bingung,Lian menatap orang yang menabrak nya,seketik ia terpanah melihat seorang dengan pahatan yang sempurna.
'Nikmat mana yang engkau dustakan' batin Lian
"Babby answer me, who?" Ujar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call me Lian! (Post Ulang)
Novela JuvenilBoleh dong follow akun nya 😀 Gratis kok gak bayar 😀 Jangan lupa dukungan nya Vote komen nya ya. _____________√___________ Zarelian agasta cewek barbar minim sopan satun, satu-satu nya putri dikeluarga besarnya yang lebih banyak laki-laki dari a...
