Disebuah ruangan hitam didominasikan dengan biru gelap seseorang menatap layar monitor didepan nya dengan pandangan sulit diartikan.
Terlihat seorang gadis yang sedang tertawa bahagia dengan kantong plastik besar ditangan nya yang sudah terisi penuh. Orang itu tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu.
"Saya harap Anda bisa menyelesai ini tuan, saya sendiri ingin memberitahu anda tapi tidak bisa" ujar nya menatap monitor didepan nya.
"Saya berdoa Anda selalu baik-baik saja, dan Saya juga berharap anda bisa menyelesaikan ini dengan segera agar kita bisa segera bertemu"ujar nya.
_____√____
Lian menyerahkan helm nya pada Kail.
"Terimakasih yak traktiran nya, lain kali traktir lagi ok"ujar Lian tak tau malu.
Kail tersenyum tipis lalu menganggukan kepalanya.
"Yaudah sana" ujar Lian.
"ngusir?"tanya Kail. Lian menganggukan kepalanya.
"Dasar"ujar Kail lalu menyentil dahi Lian.
"Heh!,sakit tau! "ujar Lian melototkan matanya.
"Sana masuk udah malam ntar masuk angin"ujar Kail, Lian memanyumkan bibir nya, lalu masuk kerumah.
Kail memakai helm nya lalu menjalankan motornya.
"Aduh capek banget dah"ujar Lian merebahkan dirinya dikasur dan tanpa menunggu lama ia terlelap.
----√---
Pagi ini mansion entah kenapa terasa ramai sekali,Lian menyeritkan dahi nya bingung kala mendengar suara anak-anak diluar kamar nya.
Lian menyisir rambutnya lalu memakai jepit kecil,hari ini ia sengaja tidak mengikat rambutnya dan ia biarkan tergerai.
Lian keluar dari kamar nya dan turun kebawah menuju meja makan, saat sampai disana tubuh Lian mematung, melihat seorang pria dewasa yang sedang duduk sembari fokus kehp nya.
Lian berjalan perlahan mendekat dan wajah pria itu semakin jelas, Lian mengepal tangan nya kuat, ia berusaha menahan air matanya agar tak keluar.
Dada nya mulai sesak, ia mulai susah untuk bernafas namun ia tahan dan bersikap seperti biasa, Lian duduk berhadapan dengan pria dewasa itu.
"Pagi Princess" sapa Theo tak lupa dengan ciuman dipipi Lian.
"Pagi Bang"balas Lian juga mencium pipi Theo.
"Pagi semua" sapa Lian dengan senyum ceria nya.
"Pagi sayang"balas Rachel yang saat ini sedang menuangkan nasi dipiring nya,tak lupa Lian mencium pipi sang Mommy.
"Pagi Princess"balas Benrick,Lian tersenyum.
"Dad ciumnya nanti saja ya Lian malas berdiri hehehehe" cengirnya.
Benrick berdiri lalu menghampiri Lian,ia mencium sayang dahi putri nya lalu mencium pipi Lian,Lian mencium pipi Benrick.
Tak sengaja tatapan matanya beralih kedepan.
Deg!
Lian terdiam saat mata mereka bertemu, matanya mulai memanas, tangan nya yang berada dibawah meja mulai terkepal.
Lian berusaha tersenyum " Selamat pagi" sapa Lian.
"Pagi" suara berat itu mengalun ditelinga Lian, suara yang membuat nya terpuruk suara yang amat sangat ia rindukan.
Semua keluarga mulai berkumpul, seperti yang dikatakan bahwa kakek dan neneknya akan datang.
Tak lupa juga dengan 2 anak kecil yang sedang duduk didepan nya sembari menatap Lian dengan intes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call me Lian! (Post Ulang)
Teen FictionBoleh dong follow akun nya 😀 Gratis kok gak bayar 😀 Jangan lupa dukungan nya Vote komen nya ya. _____________√___________ Zarelian agasta cewek barbar minim sopan satun, satu-satu nya putri dikeluarga besarnya yang lebih banyak laki-laki dari a...