5_CML/ Panggil Aku Lian.

18.4K 1.2K 6
                                        

Pagi ini Ello tak berhenti - berhenti nya  dibuat kaget oleh Zarelin mungkin jika jantung nya bisa keluar dari tubuh nya dia pastikan jantung nya melompat keluar karna terkejut.

Bagaimana tidak, pagi-pagi sekali Zarelin membangunkan Karello untuk segera bersiap-siap dan langsung membawa nya ke sebuah apartement mewah yang ia tau sangat mahal dengan harga fantastic.

Belum sempat Karello bertanya Zarelin malah mendorong Karello kekamar nya untuk segera bersiap - siap sekolah, dan saat keluar dari apartement Karello kembali terperangah saat melihat mobil sport terparkir rapi didepan nya.

"K-Kakak ini mobil siapa? "tanya Karello kaget.

Zarelin membalik badan menatap sang adik, Karello memiringkan kepalanya bingung saat melihat perempuan cantik berdiri didepan nya.

"Kamu siapa? "tanya Karello pelan. Zarelin terkekeh melihat adik yang sedang kebingungan Karello sangat lucu menurut nya.

Zarelin mencubit hidung Karello gemas.  "Ini kakak sayang"jawab Zarelin.

Karello terdiam dengan mulut ternganga melihat perempuan didepan nya ini, Karello menatap Zarelin dari atas sampai bawah.

"Kakak" ujar Karello ragu,  Zarelin menganggukan kepalanya dan_

Brukk

Karello merasakan kakinya lemas seperti tak bertulang,Karell terduduk lemas dilantai kenapa kakak nya bisa secantik ini,  Karello seperti melihat bidadari didepan nya.

"Heh, adek kenapa?  Ada yang sakit bilang sama kakak,  atau luka semalam masih sakit? " tanya Zarelin khawatir.

"k-kamu bukan kakak ku"ujar Karello

"ini kakak Ello, kakaknya Karello"ujar Zarelin sembari mencubit gemas pipi adik nya.

Zarelin terkekeh gemas melihat reaksi adik nya ini, padahal Zarelin tidak memakai make up seperti biasanya, Zarelin hanya memakai pelembab dan lip gloss sebagai penghias wajah nya agar tidak terlalu polos.

Cup

Zarelin mencium pipi kanan Karello, kapan lagi bisa nyium cogan kan pikir Zarelin.

Karello kaget saat Zarelin mencium nya, Karello kembali berdiri meski kakinya masih sangat lemas.

"i-ini beneran kakak? "tanya Karello sekali lagi dan lagi - lagi Zarelin mengangguk.

Meski sulit dipercaya tapi inilah yang Karello lihat, Karello kembali melihat mobil sport yang didepan nya.

"itu mobil siapa kak? "tanya Karello lagi.

"Mobil kita dek,  maaf kakak hanya bisa ngasi hadiah kecil" ujar Zarelin sedih.

Sementara Karello menganga tak percaya mendengar nya,  hadiah kecil kata nya,ia bahkan tak pernah membayangkan akan mendapatkan ini, meski terlahir dikeluarga kaya Karello dan Arellin hanya diperlakukan buruk dan seperti hewan dikeluarga nya bahkan Arellin harus putus sekolah karna untuk mempertahankan Karello agar tidak putus sekolah.

Grep

"terimakasih kak, Ello suka hadia kakak"ujar Karello memeluk erat Zarelin.

"yaudah yuk sekolah"ujar Zarellin.

"Kakak sekolah juga? "tanya Karello pelan.

"Iya kakak juga mau sekolah,kenapa? Ello marah? " tanya Zarelin dengan cepat Karello menggeleng.

"gak kok kak Ello gak marah, justru Ello senang kak Arellin bisa sekolah lagi"jawab Karello senang.

"Lian,  mulai sekarang panggil kakak Lian ok" ujar Zarelin tersenyum, meski bingung namun Karello tetap menganggukan kepalanya.

"Ayo"

________√______
Sekarang Zarelin kita panggil Lian ok
________√_______

Karello berjalan dengan kepala menunduk melewati koridornya,cemohan dan makian terdengar jelas ditelinga Karello namun tidak ia hiraukan karna sudah terbiasa dia mendapatkan nya bahkan bullypun sudah menjadi makanan Sehari-hari nya.

Karello memang pergi bersama Lian,namun saat di parkiran Karello dan Lian berpisah karna Lian langsung pergi keruang kepala sekolah, Karello bersyukur karna dia datang pagi dan tentunya murid hanya beberapa orang yang datang, itupun mungkin dikantin jadi parkiran sepi.

"Woi! " Karello menghentikan langka nya saat mendengat teriakan dari belakang nya,  Karello hanya menghela nafas lelah dia yakin pasti akan dibully lagi kali ini.

Kembali ke Lian setelah dari ruang kepala sekolah Lian langsung menuju kekantin untuk mengisi perutnya yang lapar karna memang Lian dan Karello belum sempat sarapan, mengingat Karello Lian lupa bahwa adik imut pasti juga kelaparan, Lian akan membelikan Karello makanan saat dikantin nanti.

Setelah sampai dikantin Lian langsung memesan makanan dan minuman nya lalu duduk dikursi paling pojok dan memakan makanan nya dengan nikmat. Lian merogo sakunya dan mengeluarkan benda pipih persegi panjang dan memainkan nya.karna terlalu asik dengan ponsel nya Lian tak menyadari keadaan sekitar nya, kanti yang awal nya sepi hanya berisi beberapa orang kini ramai dan padat.

tinggg

Bunyi piring yang saling bertabrakan menghentikan kegiatan Lian yang fokus ke ponsel nya, Lian menoleh kesamping ia melihat pemuda imut yang sedang memainkan ponselnya,lalu tatapan nya beralih kedepan dan melihat 2 pemuda tampan bak dewa Yunani yang salah satu nya sedang menatap nya datar sedangkan yang satunya lagi hanya diam menikmati makanan nya.

Lian menaikan sebelah alisnya,melihat 3 pemuda itu, lalu tatapan nya melihat sekeliling nya ternyata kantin memang ramai, Lian bangkit dari kursinya lalu  mengeluarkan selembar kertas merah dan meletakan nya dibawah piring.

Saat akan pergi sebuah suara yang terdengar menjijikan menyapanya.

"Kak Arellin"sapa riang dari Diana dengan senyum lima jari nya.

Lian memutar malas bola matanya dan berlalu pergi dari sana tanpa menjawab sapaan Diana.
Sedangkan Diana diam-diam mengepal tangan nya.

Lian berjalan menelusuri koridor sekolah sembari mencari kelas Karello karna tadi Lian lupa bertanya dimana kelas Karello.
Lian menghelah nafas kasar saat bell masuk berbunyi, Lian melanjutkan langkah nya menuju kelas.

______√_____

Seorang pria duduk bersilang kaki dengan angkuh sambil menghisap nikotin nya, saat ini ia sedang menonton pertunjukan yang menjijikan dimana seorang wanita sedang disetubuhi 10 pria berbadan kekar yang ia tau adalah bodyguard nya.

Pria itu memandang jijik wanita itu, ia juga menggeram saat wanita itu mendesahkan nama nya.

Srett!

Dengan sekali tebasan kepala wanita itu sudah bergelinding jauh dari badan nya, sedangkan 10 bodyguard itu hanya menatap datar mayat wanita yang mereka setubuhi.

"Keluar! "ujar nya dingin.

Parq bodyguard itu menunduk lalu keluar sebelum itu mereka sudah membersihkan mayat wanita tadi.

Pria itu berdiri lalu berjalan disebuah ruangan yang diketahui adalah kamarnya, disetiap dinding ruangan itu terdapat banyak fotoh seorang gadis dari berumur 7 tahun hingga sekarang,pria itu mengeluarkan selembar fotoh dimana seorang gadis sedang memakan makanan nya sembari matanya fokus ke ponsel, fotoh itu baru beberapa menit lalu ia ambil.

Pria itu membuka bajunya dan terlihatlah tatto dipunggung pria itu bergambar Singa dengan warna red black dan tatto bewarna silver didada kirinya dengan ukiran nama 'QUEENZA'

"aahhh babby Im crazy" desah pemuda itu sembari mendongakan kepalanya.

Tatapan pria itu menajam saat melihat fotoh yang baru saja ia tempel, giginya bergemelatuk, rahang nya mengeras bahkan matanya sudah memerah menandakan dia sedang emosi.

"Babby kenapa kau harus secantik ini, aku tidak rela kau lirik bajingan diluar sana_" geram nya marah.

"apa perlu aku rusak wajah mu?, agar kau tidak dilirik laki-laki lain selain aku" ujarnya dengan smrik menyeremkan.

Call me Lian! (Post Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang