Huffff
Sudah berapa kali Lian menghela nafas berat nya,tubuh nya benar-benar sakit saat ini, ditambah dengan beban yang terus menimpa nya ini membuat benar-benar kesal.
Sudah berapa kali Lian membangunkan Gilang dan berusaha bangun dari brankar, bukan nya bangun Gilang malah semakim mengeratkan pelukan nya, setelah sadar dari pingsan nya Gilang segera mencari ruangan yang ditempati Lian, begitu sampai ia langsung memeluk tubuh Lian dengan erar, kata 'Rindu'terus terucap dari bibir nya.
"woii bangun!,badan gue sakit ni! "kesal Lian sembari mengguncang kuat tubuh Gilang.
"bentar sayang,masih kangen"ujar Gilang.
"badan gue sakit anjing! "marah Lian.
Dengan tidak rela Gilang melepas pelukan nya, Lian turun dari brankar nya berjalan menuju pintu, Gilang menahan tangan Lian sebelum sempat Lian keluar.
"Mau kemana? "tanya Gilang.
"Gue mau liat Cessa bentar"jawab Lian.
"nanti saja, sekarang lebih baik lo istirahat,luka lo masih basah"ujar Gilang lembut.
"Gue mau nya sekarang"tekan Lian.
"aakkk"
Lian terpekik saat tubuh nya gendong secara tiba-tiba,Gilang menurunkan Lian dibrankarnya lalu mengelus kepala Lian lembut.
"besok kita liat Cessa, sekarang istirahat dulu luka nya masih basah"ujar Gilang lembut, tatapan nya juga lembut.
Lian menundukan kepalanya,selintas ide jahil muncul diotak nya, Lian mengangkat kepalanya lalu tersenyum lebar.
"Daddy!! "ujarnya menunjuk kearah pintu toilet, dengan bodoh nya Gilang menoleh kebelakang.
Lian segera turun dari brankarnya dan berlari keluar ruangan, sebelum itu Lian memeletkan lidah nya kearah Gilang yang sedang menatap nya cengo.
Kekehan kecil terdengar dari Gilang, ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Lian, setelah 10 tahun lamanya akhirnya ia bisa melihat adik nya lagi, meski mereka hanya sepupu rasa sayang nya pada Lian begitu besar.
"masih sama,tidak berubah sama sekali"kekeh nya, lalu keluar dari ruangan inap Lian menuju ruang inap sahabatnya.
____√____
Disinilah Lian sekarang,duduk disalah satu kursi taman rumah sakit,niat nya ingin melihat Cessa namun ia malah berbelok menuju taman rumah sakit,Lian mengedarkan pandangannya melihat sekeliling taman dan matanya berhenti disatu titik, Dipojok sebelah kiri taman, Lian melihat seorang anak berusia sekitar 4 tahun sedang duduk sambil memperhatikan nya, Lian menghampiri anak tersebut dan duduk disebelahnya.
"Hai, kenapa duduk sendiri? "tanya Lian ramah.
Anak kecil tersebut tidak menjawab, anak kecil itu terus memperhatikan Lian dengan intes, Lian mulai merasa tidak diperhatikan terus oleh anak itu mulai beranjak dari sana,namun baru satu langkah Lian dikaget oleh teriakan anak itu disertai isak tangis.
"AAKKK"
Lian langsung menoleh kebelakang, ia dikagetkan anak kecil yang terus memandang nya itu tiba-tiba memeluk kakinya erat, tangisan yang kencang mengundang tatapan orang-orang yang berada ditaman.
Lian melepas pelukan anak itu lalu mendudukan nya dibangku tadi,Lian menatap lurus anak itu.
"hei,kenapa teriak?"tanya Lian lembut, anak kecil itu hanya menggelang pelan.
"orang tua kamu mana? "tanya Lian lagi.
Anak kecil itu menunduk dalam setelah pertanyaan itu keluar, Lian yang melihat mengelus lembut kepala anak itu.
"Kenapa? "tanya Lian hati-hati.
Anak kecil itu mendongak menatap Lian, air mata mengalir dikedua pipi bulat nya, Lian memeluk anak kecil itu untuk menenangkan nya,setelah tenang Lian melepas pelukan nya lalu menatap lembut anak itu.
"Kau tidak bisa bicara? "tanya Lian lembut, diangguki kepala oleh anak itu.
"tidak apa-apa setiap manusia pasti punya kekurangan, begitu juga dengan mu"ujar Lian tersenyum.
"Lian!" Lian menoleh kearah suara lalu kembali menghadap kedepan.
Lian berdiri lalu meroga saku celana nya, Lian memberikan sebuah permen pada anak kecil itu, setelah nya ia berlalu dari sana, sesekali menoleh kebelakang sembari melambaikan tangan nya.
_____√_____
Lian menatap datar sebuah bangunan megah didepan nya, ia melangkahkan kaki nya memasuki mansion megah itu, saat sampai didepan pintu para maid dan bodyguard berjejer rapi menyambutnya.
Didalam mansion Lian melihat banyak orang berjejer rapi dan dua diantaranya Lian kenal yaitu Benrick dan Gilang. Wanita disamping Benrick langsung memeluk Lian dengan erat, air matanya senantiasa berlomba untuk keluar.
"Eza"lirih wanita itu.
"hikss Mommy tau kamu masih hidup dan sekarang kamu berdiri didepan Mommy dan masih Mommy peluk"isak Rachel.
Nama: Rachel Queenza Killdom.
Umur: 45 tahun
Kecantikan : S(%)
Daya tarik: 70%
Kesehatan: 50%
Ibu kandung Zarelliandra Queenza /Queenza Liandra K. Pemimpin scert agent.
Lian membalas pelukan Rachel tak kalah erat, pelukan ini pelukan yang sangat ia rindukan, pelukan hangat seorang ibu, selama ini Lian sangat merindukan Helin dan keluarga nya.
"Mommy"lirih Lian.
Rachel melepas pelukan mereka, lalu menarik Lian kearah Benrick dengan senyum mengembang.
"Ben, look my litle princess"ujar Rachel senang, Benrick mengangguk lalu menarik Lian kedalam pelukan nya.
"Well come back princess"ujar Ben,ia mencium lama dahi Lian.
--------√-----
Holla guys maaf ni ya bab mimin yang satu ini pendek, gak capek" mimin ingatin buat ninggalin jejak baca kalian atau jngn lupa vote.
Mimin sebenar nya mau double up cerita nya, tapi mimin takut nanti malah gak kebaca, jadi buat kalian yang mau double up spam dikolom komentar ya.
Oho oh oh ya guys jngn diskip dulu mimin mau nyampein sesuatu, Mimin mau ngadain give away buat para pembaca mimin, tapi...... ada tapinya ni hehehe, bantu mimin tembusin 10 K and Vote yang banyak.
Jika tembus sesuai ucapan mimin bakal ngadain give away nya, hadiah give away nya lumayan kok,gak mahal gak murah juga sedang" saja,ada tas, topi, baju, dompet, novel and komik.
Pokok nya bantu tembusin dulu, kalo tembus mimin buatkan give away nya.
Ok bye bye se you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call me Lian! (Post Ulang)
Подростковая литератураBoleh dong follow akun nya 😀 Gratis kok gak bayar 😀 Jangan lupa dukungan nya Vote komen nya ya. _____________√___________ Zarelian agasta cewek barbar minim sopan satun, satu-satu nya putri dikeluarga besarnya yang lebih banyak laki-laki dari a...
