19_CML/Hangat

11.7K 803 2
                                        

Sejak kembali kerumah ini Lian merasakan ada yang kurang, seperti ada sesuatu yang ia lewatkan, tapi apa? Lian seperti menantikan kehadiran seseorang yang amat ia rindukan.

Karna asik melamun Lian tak sadar jika seseorang masuk ke kamarnya, Orang itu berdiri disamping Lian sembari menatap Lian dalam.
Lian yang merasa ditatap seseorang menoleh kesamping dan hampir saja ia mengumpat jika ia tak ia tahan.

"Who? "tanya Lian dingin.

"Kau melupakan ku dek? "tanya lirih.

"Ini bang Theo"ujar nya lirih.

Nama: Theo vanca King Killdom.
Umur: 26 tahun
Ketampanan : 60 %
Daya tarik : 50 %
Kesehatan: 50 %
Putra tertua di Killdom family, pemimpin mafia terbesar,Bubunya Queenza, sangat menyayangi Queenza Liandra Killdom.

Lian mengangkat tinggi sebelah alis nya, hell apa benar yang dihadapan nya ini pemimpin mafia?,  menunduk seperti anak kecil sembari memilin jari.

"Bang Theo"panggil Lian.

Theo yang mendengar suara lembut mengalun ditelinga nya mendongak menatap Lian dengan binar cerah dimatanya.  Lian terkekeh melihat perubahan ekpresi wajah Abang nya ini dengan tangan yang direntangkan Lian tersenyum manis.

"Hug Me Bubu" ujar Lian.

Dengan segera Theo langsung memeluk erat tubuh Lian, rindu yang teramat berat pada adik satu-satu nya membuat nya tak kuasa menahan air mata yang mulai jatuh membasahi rahang tegas nya.

"I miss you princess,really miss you" ujar Theo lirih.

----√-----

Sudah berapa kali Lian menghela nafas lelah, niat nya yang ingin makan harus tertunda akibat dua manusia yang sedang berebut kursi itu.

"Bang Theo,Gilang udah duduk aja masih banyak kursi kosong, Lian lapar tau"ujar Lian kesal.

"tu dengar sana duduk ini kursi gue,adek gue udah kelaparan"usir Theo.

"Apaansih lo bang, ini kursi gue dari awal lo sana yang duduk dikursi lain" ujar Gilang tak terima.

"Mommy" rengek Lian.

Rachel terkekeh melihat putrinya yang begitu menggemaskan,Rachel yang awal duduk disamping kursi Benrick pindah dikursi satunya, Rachel memberi isyarat pada Lian untuk pindah.

Lian berdiri dari kursi nya lalu duduk dikursi tempat Rachel duduki tadi,tak berselang lama Benrick datang dan langsung duduk dikursi nya.

"Kenapa kalian berdua ribut sekali?" tanya Benrick bingun,tidak biasa nya kedua orang itu ribut hanya karna berebut kursi.

"Dad suruh putra mu untuk duduk ditempatnya ini kursi ku" Ujar Gilang kesal.

"Hey bocah! Kau saja yang duduk sana,aku mau duduk disini" Ujar Theo.

"Kenapa kalian memperebutkan kursi itu? masih banyak kursi lain yang bisa kalian duduki" Ujar Benrick.

"Tidak mau,aku mau duduk dengan adik ku!" Ujar mereka bersamaan.

Rachel hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua putranya.

"Sudah - sudah jangan ribut lagi, Lian sudah duduk disamping Mommy" Ujar Rachel, sebelum nya Lian sudah meminta semua orang memanggil nya dengan Lian bukan Eza.

Gilang dan Theo sontak melihat kearah Rachel lebih tepatnya Lian yang sedang diam sambil menikmati makanan nya.

"Adekkk" Teriak Theo dan Gilang bersamaan.

Lian tersentak saat nama nya diteriakan,sedangkan Rachel tertawa melihat tingkah anak-anak nya yang sudah dewasa namun bertingkah seperti anak kecil karna putri kecil nya.

Benrick ikut tersenyum,rasa hangat ia rasakan dikeluarga nya lagi setelah 10 tahun,kehadiran putri kecil nya membawa membawa kebahagiaan besar bagi keluarga nya.

"Kwenwafa?" tanya Lian dengan mulut penuh.

Gilang dan Theo duduk dikursi masing masing lalu membuang muka marah mereka. Lian mengangkat bahu acuh lalu melanjutkan makan nya.

"Makan yang nya yang benar sayang" Ujar Benrick lembut sembari mengusap saus yang ada disudut bibir putrinya.

"Sudah kalian jangan marah lagi,adik kalian tidak salah yang salah itu kalian adik kalian udah kelaparan kalian malah asik berebut kursi" Ujar Rachel.

"Ayo makan" ujar Rachel lagi.

Mereka akhirnya makan dengan tenang,20 menit berlalu setelah selesai makan mereka menuju ruang tamu.

"Sayang besok Nenek dan Kakek akan datang kemari, kedua mu lusa baru kembali" Ujar Rachel lembut sembari mengelus lembut rambut panjang Lian.

"Jam berapa Mom?,besok Lian sekolah sudah 4 hari Lian gak sekolah" Ujar Lian.

"Mommy juga gak tau kalo itu" Ujar Rachel.

Lian hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda bahwa ia mengerti.

_____√_____

Hari ini Lian bangun pagi-pagi sekali,dengan seragam lengkap Lian keluar dari rumah mewah itu, sebelum kesekolah Lian menuju keapartement nya terbelih dahulu untuk mengambil barang yang tertinggal disana, setelah mendapatkan  yang ia cari Lian keluar dari apartement nya, saat sampai diparkiran Lian menyeritkan dahinya saat melihat sosok yang tak asing bagi nya. Lian berjalan mendekat dan benar saja disana seseorang yang ia kenal sedang terdiam diatas moge nya.

"Ello" Panggil Lian.

"Kakak" ujar Karello lirih.

"Kenapa disini?" Tanya Lian.

"Ello sengaja kemari ingin menjemput kakak" Ujar Karello.

"Yaudah ayok" Ujar Lian menaiki moge Karello.

Lian memeluk perut Karello dan menyandarkan kepalanya dipunggung Karello.

10 menit berlalu,kini mereka berdua telah sampai disekolah diparkiran mereka sudah ditunggu oleh Gesper.

Lian turun dari moge Karello,Lian melepas helm nya lalu mendekat kearah Gesper.
Gilang langsung memeluk Lian dengan erat,semua yang berada disana menganga tak percaya seorang Gilang yang dikenal dingin dan kejam memeluk seorang siswi,wow ini berita besar akan menjadi berita panas diforum sekolah.

"Kemana saja?,pergi pagi pagi sekali membuat semua orang khawatir padamu" Ujar Gilang.

"Gue tadi pulang keapart sebentar, ada barang yang tertinggal disana" Ujar Lian.

Gilang melepas pelukan nya,ia mengusap lembut pipi Lian.

"Lain kali beri kabar agar kami tidak khawatir" Ujar Gilang lembut,Lian mengangguk pelan.

___√____

Holla sayang sayangku cieee yang nunggu cerita nya,aduh aduhh makasih loh udah baca cerita mimin dan vote nya juga kalo bukan karna kalian mungkin mimin gak semangat buat ceritanya.

Gak lupa mimin ingatin kalian buat vote dan komen cerita mimin ya.

Ok segini dulu bye.

Call me Lian! (Post Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang