01_CML/ Kenapa seperti Nyata?

28K 1.2K 7
                                    

Sebuah ruangan yang gelap terdapat seorang gadis yang sedang meringkuk disudut ruangan obat obatan berserakan dilantai, gelas pecah dan darah segar menghiasi lantai itu.

Suara tangis terdengar menghiasi ruangan yang disebut kamar itu, gadis itu Zarelian agasta sedang meringkuk memeluk lututnya,ketakutan kembali menghantui nya membuat gadis itu tak henti-hentinya menangis.

Perlahan mata Zarelin meredup dan menutup sempurna setelahnya terdengar dengkuran halus keluar dari bibirnya pertanda bahwa ia sudah tertidur.

_________√_________

"eeuunghh" perlahan mata cantik itu terbuka.

"a_air" ujarnya terbata.

Seseorang menyodorkan air yang langsung diterima oleh Zarelin,setelah meminun habis airnya Zarelin memperhatikan sekitarnya dengan linglung,

"ini gw dimana?,aneh bener ni tempat nya" batin Zarelin.

Zarelin tersentak saat merasakan seseorang memegang tangan nya, ia menoleh dan mendapatkan seorang pemuda sedang menatap nya dengan mata berkaca-kaca.

Zzrrrrtttt

Tiba-tiba kepalanya berdenyut,lintas ingatan dan bayang memenuhi kepalanya. Zarelin menatap pemuda yang sedang menatapnya lalu muncul sebuah hologram muncul disamping pemuda itu menunjukan data.

Nama:Karello gurdian
Umur:16 tahun
Ketampanan: 55 %
Daya tarik: 50 %
Kesehatan : 25 %
Adik imut kesayangan Lian
Cacat karna diracun membuat mental sang adik bermasalah
Selalu ditindas dan tidak diperdulikan keluarga.

"Kakak" panggil Karello lirih air mata sudah berluncuran dipipinya yang malah terkesan imut dimata Zarelin.

Zarelin tersenyum perlahan menjadi sumringah, Zarelin langsung memeluk Karello dengan erat lalu mencubit cubit pipi adek nya dengan gemas.
"Kok gemes banget"ujar Zarelin mencium seluruh wajah Karello kecuali bibir.

Karello mendorong pelan Zarelin lalu membuang muka, bisa Zarelin lihat telinga Karello yang merah, ahh ternyata adik imutnya malu.

"Kakak jangan peluk Ello gitu ndak boleh nanti dimarah nyonya Gina"ujar sang adik lirih

Zarelin mengerutkan kening nya Gina?, siapa?, kenapa adiknya tidak mau dipeluk olehnya.

"Aaakkh"teriak Zarelin saat merasakan sakit yang amat dikepalanya, pukulan, hinaan,makian,siksaan semua menusuk kedalam kepala Zarelin, Karello yang kaget saat kakanya berteriak pun panik dengan segera ia memencet tombol merah yang ada disamping brankar.
Karello semakin panik saat melihat sang kakak kembali tak sadarkan diri.

Dokter beserta perawat memasuki ruangan dengan tergesa-gesa,Karello langsung disuruh keluar oleh perawat bisa Karello lihat alat yang merekam detak jantung kakak nya perlahan berhenti, ia menangis melihat sang kakak dari kaca pembatas yang masih ditangani dokter, Karello merasa bersalah karna tidak bisa menjaga kakaknya dengan baik.

Setelah beberapa menit menunggu dokter keluar dari sana,Karello langsung menanyakan keadaan sang kakak.

"Dok kakak Ello gimana?, Kakak Ello baik-baik sajakan, kakak Ello tidak apa-apa kan? "tanya Karello beruntun.

"Sekarang nona dalam masa kritis jika besok nona tidak bangun maka kami sudah tidak bisa melakukan apa-apa"ujar Dokter itu menunduk.

Setelah mendengar apa yang dokter ucapkan Karello langsung masuk kedalam dan duduk disamping brankar yang ditempati Zarelin.

Call me Lian! (Post Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang