22_CML/ Siapa?

11K 749 21
                                        

Sejak Karello mengakui perasaan nya pada Lian dan penolakan yang dilakukan Lian tidak membuat Karello menyerah,apapun Karello lakukan untuk mendapatkan perhatian Lian, mulai dari bersikap manja hingga tidak mau jauh dari Lian.

Lian hanya menyikapi sikap Karello biasa seperti adik nya, Lian sendiri tidak menganggap penting perubahan sikap Karello yang tidak seperti biasanya.

Seperti sekarang contoh nya sejak tadi Lian terus mendiamkan Karello karna sedang fokus mengerjakan latihan matematika yang membuat kepalanya ingin pecah,sedari tadi Lian berusah menahan kekesalan nya karna Karello yang terus mengoceh tak jelas.

"Lian ayo makan Ello laper tau"ujar Karello yang tidak ditanggapi oleh Lian.

Memang sejak pengakuan nya Karello tidak pernah lagi memanggil Lian dengan sebutan Kakak melainkan nama nya.

"Lian ayo makan iss udah istirahat loh"ujar Karello lagi.

"sana kekantin Karello,Kakak masih ngerjain tugas ini"ujar Lian.

Karello yang kesal pun mengambil buku Lian dan melihat nya, pulpen ditangan Lian kini berpindah posisi berada ditangan Karello,tidak sampai 5 menit tugas yang sedari tadi membuat kepala Lian ingin pecah selesai dalam 3 menit.

"selesai, yuk kantin"ujar Karello menarik tangan Lian keluar kelas.

"Eehhh bentar bentar, gimana kalo jawaban nya salah? Ello kakak udah 1 jam cari jawaban nya gak ketemu lah Ello dalam 3 menit udah selesai nanti kakak dapat nol gimana" Omel Lian.

"gak bakal Lian bakal dapat 100 percaya sama Ello"ujar Karello yakin.

Setelah nya Lian hanya pasrah ditarik Karello kekantin.

"Lian suap"ujar Karello manja.

Lian memgambil sendok dan langsung menyuapi Karello makanan yang ia pesan Lian juga makan dengan sendok yang sama karna ia pikir itu sudah biasa tapi tidak dengan Karello yang saat ini wajah nya memerah.

Gilang dkk yang baru datang duduk  dimeja Lian dan Karello, mereka melihat Lian yang makan sembari menyuapi Karello dengan sendok yang sama.

"Lian kenapa makan dengan sendok yang sama?"tanya Gilang dingin bukan apa pasal nya dia sedang iri sekarang.

"memang nya kenapa? "tanya Lian bingung.

"Itu nama nya ciuman secara tidak langsung Ayang Beb"jawab Zergan kesal, ia juga cemburu pada Karello.

"oh gitu ya gapapa lah, biasa nya juga gue ciuman ama Ello"jawab Lian santai masih menyuapi Karello yang wajah nya semakin merah padam.

"APA!! "teriak Gilang dan Zergan bersamaan.

"kapan kalian ciuman? Dimana? "tanya Gilang kini pindah duduk disamping Lian sembari memeluk Lian posesif.

"dirumah,memang kenapa sih? " ujar Lian bingung, pasal nya dia juga biasa nya cium Karello didepan orang gak apa-apa tu.

Nah satu lagi yang perlu kalian tau bahwa Lian itu lugas, Lian mungkin bisa membaca gerakan musuh nya namun Lian itu tidak peka terhadap perasaan orang pada nya.

"Jangan buat mereka salah paham tuan"

Lian yang ingin menyuapi nasi kemulut nya terhenti saat sebuah suara muncul dipikiran nya.

"Siapa? " tanya Lian bingung.

"Siapa apa nya Sayang? "tanya Gilang bingung.

"bukan apa-apa"ujar Lian kembali memakan makanan nya.

"Lang lepas, gue mau nyuapin Ello gak bisa ni"ujar Lian kesal karna Gilang tak mau melepas pelukan nya.

"gak usah disuapin dia punya tangan!" marah Gilang.

Call me Lian! (Post Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang