25_CML/ Kepergok.

8.2K 545 11
                                    

Mobil Theo berhenti disebuah rumah 3 lantai, Theo dan Agam keluar dari mobil.

"Ayo" ujar Theo.

Mereka memasuki rumah itu para bodyguard yang berjaga menunduk hormat saat mereka lewat.

Theo dan Agam berhenti didepan pintu kamar berwarna merah yang berada dilantai 3 paling pojok.

Mereka memasuki kamar itu,hal pertama yang mereka tangkap adalah suara teriakan seorang laki-laki.

"AAKKKHHH MENJAUHHH MENJAUHH DARI GUE! "

"JALANG SIALAN!! GUE BUNUH LO!! "

"ARELLIN SIALAN JALANG SIALAN!!  TUNGGU GUE BEBAS GUE BUNUH LO HAHAHAH!! "

"Geon anak pertama Keluarga Gurdian"

Agam melihat seluruh tubuh Geon, bisa dibilang keadaan Geon diluar dari kata baik, wajah dan tubuh nya penuh dengan luka sayat dan cambuk. Agam melihat kearah piring dan gelas yang berisi daging mentah dan darah.

"Diluar dari pemikiranku"ujar Agam. Theo tersenyum penuh arti menatap Geon yang terus berteriak histeris.

_____√______

Lian berjalan dengan suasana hati yang jelek pagi ini, kedatangan Agam benar-benar mengguncang nya, wajah Agam yang mirip seperti Reno Abang kedua nya dikehidupan dulu membuat nya syok.

Jika Kalian bertanya kenapa Reno tidak ada saat Lian mengalami overdosis karna Reno sudah meninggal 2 tahun sebelum Lian karna Kanker ganas yang dideritanya.

Back to topic

Lian berjalan memutar ingin menuju toilet namun saat melewati gudang didekat toilet Lian mendengar suara orang sedang berbicara, Lian menghentikan langkah nya lalu mendekat kearah tembok,ia menempel seperti cicak ditembok itu.

Senyum miring terbit dibibirnya, Lian mengeluarkan hp nya lalu merekam percakapan orang itu, setelah nya ia memutar arah menuju kelas nya,niat nya yang ingin ke toilet sudah hilang.

____√___

Brakkk

"Pagi wahai Jomblo kurang belaian! "teriak Lian.

Semua murid dikelas itu mengumpat saat mendengar sapaan Lian, ada juga yang masih mengelus dada kaget saat Lian menendang pintu kelas dengan Kuat.

"Sial"

"untung gue punya pacar"

"Astaghfirullah untung gak jantungan"

"Mulut nya itu loh lemes banget, mana ngomong suka bener"

"Hampir aja ni bangku gue lempar kalo gak ingat dia deket dengan Gesper"

Sedangkan yang dibicarakan malah cengengesan gak jelas. Lian berjalan masuk menuju kursi nya,disana Cessa sedang duduk sambil memakai liptint nya.

"Tumben lo masuk kelasnya pak joko?,biasanya lo bolos?" tanya Cessa heran.

"kangen, maybe"  Jawab Lian ngelantur.

Lian menelungkupkan kepala nya dilipatan tangan,tak butuh waktu lama Lian sudah tertidur entah lah padahal semalam Ia tidur awal,setelah makan malam Lian langsung kekamar nya dan tidur.

Bel masuk berbunyi tanda pelajaran pertama sudah dimulai, Guru masuk diikuti murid baru dibelakang nya, Semua murid menahan nafas mereka saat melihay murid baru itu.

"Selamat pagi" ujar Guru sembari meletakan buku dimeja guru.

"PAGI PAK" ujar Murid.

"Hari ini kita kedatangan murid baru pindahan Negara A tepat nya dikota N"

"Kalian silahkan perkenalkan diri kalian"ujar Guru.

"Garendral D'leon" ujar nya singkat.

"Rose D'Leon"ujar nya dingin.

Semua murid tiba-tiba terpekik histeris saat mendengar nama mereka.

Oh ayolah siapa yang tak mengenal D'Leon, Keluarga dengan gelar bangsawan masih melekat pada nama mereka.

Dan sekarang Prince dan Princess D'leon berdiri dihadapan mereka. Pak Joko yang melihat kelas ribut menyuruh murid diam namun ucapannya tak didengar anak-anak, Pak Joko yang memang guru Killer memggebrak meja dengan keras.

Brakkk

"TANGAN KOSONG KALO BERANI! "

Krikkk
Krikk

Keadaan kelas yang awal nya ribut menjadi hening,semua murid menatap Lian dengan mulut menganga bagaimana tidak,  saat ini Lian sedang berdiri diatas meja sembari menggulung lengan baju nya seolah ingin berkelahi dan jangan lupakan teriakan nya yang nyaring itu.

Lian menatap bingung semua orang, tadi nya Ia sedang tidur nyenyak tiba-tiba terkejut saat mendengar gebrakan meja yang keras membuatnya terbangun dan langsung naik keatas meja dengan lengan baju yang digulung keatas.

"Zarelliandra Queenza!" bentak Pak Joko.

"Apasih Pak! " bentak yang belum sadar sepenuh nya.

"Berani kamu bentak saya! "bentak Pak Joko lagi.

"Bapak dulu yang bentak saya! "jawab Lian menbentak.

"Bapak tu ya gak di dunia nyata maupun dunia mimpi kok muncul terus sih gak bosen apa,iya saya tau saya cantik tapi gak gitu juga dong pak!" ujar Lian lagi.

"TURUN LIAN!" teriak Pak Joko marah.

Lian tersentak mendengar teriakan membahana Pak Joko, awal nya ia terdiam namun sedetik berikutnya Lian membulatkan matanya saat tersadar bahwa ia tidak bermimpi.

"TURUN LIAN!" teriak Pak Joko lagi.

Lian langsung turun dari meja dan berdiri tegak dibelakang meja nya.

"Kamu keluar dari kelas saya! "tegas Pak Joko.

Tanpa kata Lian berjalan keluar kelas, Lian sempat berhenti saat melewati Garendral dan Rose, Lian menatap sekilas mereka kemudian tersenyum singkat, namun bagi Garendral dan Rose senyum itu memiliki arti yang mereka tau itu bukan lah hal yang baik.

____√___

Lian berjalan tak tentu arah, Ia bingung mau kemana, mau ke rofftop disana pasti ada Gesper atau Karello,mau ke perpus Lian lebih malas lagi, akhir nya ia berbelok menuju taman belakang tempat biasa nya,namun saat baru sampai Lian dibuat terkejut melihat orang yang saling berciuman, bukan bukan itu yang membuatnya terkejut melainkan laki-laki yang sedang berciuman itu.

"Karello" ujar Lian memastikan.

Ternyata benar itu Karello, wow impresif.

"Wihh adek gue jago juga yak, hahahaha iya dong siapa dulu kakak nya Lian! "ujar nya bangga sambil bertepuk tangan riang.

Namun seperti nya tepuk tangan itu berhasil menghentikan adegan mesra yang sedang terjadi itu.

Karello dan siswi itu melihat kearah suara dan mereka terkejut lebih tepatnya hanya Karello yang terkejut sedangkan siswi itu diam-diam tersenyum mengejek pada Lian.

"L_Lian" ujar Karello terkejut.

Lian menghentikan tepuk tangan nya saat mendengar nama nya panggil. Lian menatap Karello sedih ia merasa bersalah karna mengganggu adik nya yang sedang berpacaran. Lian berbalik dan pergi dari sana dengan cepat.

'Aduh, Karello pasti kesal karna gue ganggu tadi, semoga aja adik imut gue gak marah'  batin Lian merasa bersalah.

Lian semakin mempercepat langkah nya saat Karello meneriaki nya, nanti aja ia jelasin sama Karello bahwa tadi itu dia gak sengaja liat, yang penting kabur dulu

_____√____

Satu kata buat Lian?

Holla sayangku aduh aduh kangen mimin ya? Sama mimin juga kangen kalian kok,seperti biasa mimin ingatin buat....

Vote ⤵

Komen ⤵

Ok segini dulu see you next chapter.

Bye bye 😊

Call me Lian! (Post Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang