12_CML/ I Miss You

11.6K 923 10
                                    

Seorang pria paru baya sedang bersandar dipintu mobil nya sembari menunggu,pria itu Benrick yang saat ini sedang menunggu jemputan nya karna ban mobil nya yang tiba-tiba bocor.

Saat asik melamun Benrick mendengar suara yang bernyanyi dengan riang, Benrick menyeritkan dahinya bingung karna jalanan ini jauh dari pemukiman, meski jalanan ber aspal jalanan ini hanya dilewati beberapa kendara.

Benrick menoleh kebelakang lalu melihat seorang gadis kecil dengan seragam sekolah yang sedang bernyanyi riang.

"Lihat kebunku penuh dengan bunga"

"ada yang hijau dan ada yang ungun"

"setiap hari ku siram semua"

"Hijau nya selingkuh dan ungu nya janda HAHAHAHAH"

Benrick tersenyum tipis saat mendengarnya, lagu nya itu loh aneh menurutnya.
Gadis itu menunduk mengambil sesuatu lalu menatap sekitar dan tatapan nya berhenti tepat didepan nya, gadis itu mendekat lalu menyodorkan sebuah kertas pada nya.

Benrick mengambil kertas itu lalu kembali menatap Gadis itu, seketika tubuh nya mematung saat melihat jelas wajah gadis kecil didepan nya.

"Hallo Om itu benerkan punya Om"ujar nya, namun tak ditanggap oleh Benrick.

Karna kesal Gadis itu mengguncang bahu Benrick kuat tanpa rasa takut sedikitpun,oh ayolah tidak ada yang berani menyentuh seorang Benrick karna mereka masih sayang nyawa namun semua itu tidak berlaku dengan gadis kecil itu.

Benrick tersadar dan langsung menangkup pipi gadis itu dan mengelusnya lembut.

"I miss you "suara berat milik Benrick merasuki telinga gadis itu, seketika tubuh gadis itu mematung, Benrick bisa merasakan tubuh gadis itu yang bergetar.

Gadis itu langsung melepas tangan Benrick dan pergi dari sana dengam cepat.

Benrick menatap punggung gadis itu yang sudah menjauh, bertepatan dengan mobil yang berhenti didepan Benrick. Benrick masuk kemobil.

" Sean cari data seseorang, aku ingin secepatnya sudah ada dimeja ku" ujar Benrick dingin.

Setelahnya Benrick langsung berlari menuju ruangan nya, disana dia membuka laci mejanya langsung mengeluarkan sebuah fotoh yang memperlihatkan seorang gadis kecil yang sedang tersenyum memegang bunga matahari.

Tanpa bisa ditahan air matanya turun dari kedua mata tajam nya,  Benrick mengelus fotoh itu lalu mencium lama foto itu.

" Sayang itu bener kamu kan, pliss bilang sama Daddy kalau itu kamu sayang"tanya Benrick pada foto didepan nya.

"Daddy tau kamu pasti baik-baik saja, Daddy juga yakin itu kamu"ujar Benrick lagi.

Tokk tokk tokk

Benrick menghapus kasar air mata nya lalu mengubah raut wajah nya menjadi datar.

Clekk

"tuan ini data yang anda minta"ujar Sean memberikan berkas pada Benrick.

Dengan cepat Benrick mengambil berkas itu, Sean menunduk lalu pamit undur diri.

Benrick membuka berkas itu lalu membacanya,tangan nya meremas berkas itu setelah membacanya.

Zarelliandra Queenza gurdian, umur 17 tahun, nama asli Queenza Liandra K. Anak ketiga keluarga Gurdian,tidak memiliki hubungan darah, diangkat sejak 10 tahun lalu, diperlakukan buruk oleh keluarganya,selalu disiksa, dan diperlakukan layak nya hewan, selalu ditindas adik dan kakak angkat,memiliki adik angkat Karello gurdian yang baik dan menyanyangi nya,
Beberapa minggu lalu memutuskan hubungan dengan keluarga Gurdian karna pelecehan yang dialami adik nya Karello gurdian, tinggal di apartemen Jln xxxxc apartemen Killdom.
Pernah putus sekolah untuk mempertahankan adik nya untuk tetap sekolah dan beberapa minggu lalu baru mendaftar disekolah HSK.


Benrick melempar berkas itu kasar, Benrick meninju dinding Berkali-kali tanpa memperdulikan tangan nya yang terluka.

"Sial!! Gurdian ast company aku akan menghancurkan kalian karna berani memperlakukan putri ku buruk! "desia Benrick tajam.

_____√√√______

Hari minggu ini Lian dan Karello sedang berada dirumah mewah atau lebih tepat nya di mansion mewah,rumah 5 lantai itu benar benar 2 kali lipat lebih besar dari mansion Gurdian. Lian menatap Karello yang masih menunduk sembari memainkan jari tangan nya. Lian terkekeh gemas melihat Karello dengan bibir yang mencurut karna dipaksa untuk kemansion ini.

Karello sempat merengek tidak mau ikut namun Lian terus memaksa nya dengan ancaman jika Karello tidak ikut maka Lian tidak mau dekat nya.

Tap tap tap

Suara langkah kaki berhasil mengalihkan perhatian Lian dan Karello, Lian kaget saat tiba-tiba tangan nya terlepas dari genggaman Karello,tubuh Karello dipeluk dengan erat oleh wanita paru baya yang menangis sesegukan.

"Bunda kangen Ello hiksss"isak wanita itu.

Karello mendorong pelan bahu Nadin lalu menatap 2 orang pria yang berbeda umur.

"welcome back Son"

Call me Lian! (Post Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang