"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku"
Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya.
"Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍒🍒🍒
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suga terbangun dan melihat jam di atas nakas masih menunjukkan pukul tiga dini hari. Jieun yang terlelap sangat nyenyak dalam pelukannya sama sekali tidak terusik saat Suga menjauhkan tubuhnya lalu bergerak turun dari atas bed. Dihelanya nafas pelan sebelum merentangkan tangannya beberapa detik karena tubuhnya yang terasa sedikit pegal akibat aktivitas malam mereka.
Tertidur selama hampir empat jam membuat energinya kembali terisi. Dengan segera ia memungut helai pakaian yang semalam ia lepas yang dilemparnya ke lantai dan memakainya dengan cepat. Ada hal yang mesti harus diurus saat ini juga. Sesuatu yang sempat dibaikan demi menemani kekasihnya itu.
Bukannya tidak peduli dengan pemberitaan tersebut. Suga hanya tidak ingin membuat kekasihnya ikut terbebani dengan hal itu. Oleh sebab itu alih-alih pulang dan membereskan permasalahan yang hadir, ia lebih memilih menghabiskan waktunya menemani kekasihnya setelah pergulatan panas mereka. Meskipun ia sangat paham bahwa saat ini pihak agensi, manajer dan membernya pasti sangat khawatir dan sedang mencari keberadaannya. Terlebih ponselnya sedang tidak bisa dihubungi karena tertinggal di dalam mobil.
Dikecupnya lembut kening wanita itu sebelum langkah kakinya beranjak membawanya keluar dari kamar. Suga harus cepat sebelum wanita yang tengah tertidur pulas di dalam kamar itu terbangun dan menyadari dirinya tidak berada disana. Suga hanya perlu turun ke basementdan mengambil ponselnya agar ia bisa menghubungi siapapun yang ikut bertanggungjawab untuk mengurus pemberitaan itu.
Hanya butuh lima menit hingga ia kembali ke dalam apartemen wanita itu. Kelopak matanya mengerjap beberapa kali melihat ada hampir delapan puluh panggilan tidak terjawab dan ratusan pesan memenuhi ponselnya.