"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku"
Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya.
"Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...
Cerita ini hanya akan update kalau yang baca, comment dan votenya sudah mencapai target author wkwk.
Selamat membaca 🤗
🍒🍒🍒
📍Seoul, Korea.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama dua hari sejak sebelum Bangtan menyelesaikan jadwalnya di Amerika dan kembali ke Korea, Suga mendadak menjadi lebih pendiam dari biasanya. Pria itu lebih banyak murung dan terlihat gelisah meski pada akhirnya pesawat mereka telah tiba di Korea.
Hal itulah yang membuat seokjin mengkhawatirkan pria itu sehingga memilih untuk bertukar tempat dengan Jhope untuk ikut bersama Suga menggunakan mobil milik pria itu.
Bahkan di saat seokjin terus berusaha mengajaknya berbicara dan mengeluarkan jokesyang mungkin akan membuat adiknya itu tertawa, nyatanya hal tersebut tidak mempan dan hanya direspon dengan gumaman kecil oleh pria itu.
Seokjin bukannya tidak peka atas apa yang sedang menjadi sumber dari keterdiaman adiknya itu. Hal apa lagi yang bisa membuat seorang min Yoon gi merasakan kegusaran selain dari pekerjaannya. Hal itu ialah seorang wanita yang tak bisa dihubunginya sejak malam pergantian tahun.
Malam dimana segala bentuk komunikasinya pada wanita itu tidak bisa diakses. Segala bentuk rasa khawatirnya menyatu di dalam kepalanya. Bahkan usahanya tidak berhenti disitu, pria itu beberapa kali memerintahkan manajernya untuk mencaritahu keberadaan kekasihnya itu.
Dan jawaban manajernya lagi dan lagi membuat Suga merasa frustasi.
Lee Ji Eun tidak berada di agensi ataupun apartemen wanita itu.
Langkah kakinya mengayun turun begitu mobilnya telah terparkir sempurna di depan lobby apartemen hannam the hill. Diikuti seokjin yang terus mengekorinya dari belakang.
Dan saat memasuki lift, alih-alih menekan tombol menuju lantai sebelas dormnya. Pria itu lebih memilih menuju unitnya di lantai delapan.
"Kau tidak ke dorm?" Tanya seokjin dengan kedua alisnya yang saling menaut.
"Kau duluan saja hyung" Gumamnya yang dibalas anggukan pasrah oleh seokjin.
Begitu tiba di apartemennya, Suga merebahkan tubuhnya tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Pria itu mengambil ponselnya dan terus menghubungi nomor jieun. Namun tetap, hanya ada suara operator yang menyahut.
"Kau dimana ji?" Gumamnya frustasi.
Suga menghela nafasnya berat. Kepalanya terasa seperti akan meledak begitu saja. Beberapa jam tidak mendapatkan kabar dari wanita itu saja sudah membuatnya gusar, jadi bagaimana bisa ia bersikap tenang jika selama dua hari ini tidak ada satupun petunjuk mengenai keberadaan jieun.