"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku"
Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya.
"Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...
Hehehe seperti biasa sebelum baca jangan lupa vote yah. Jangan lupa coment yang banyak.
Selamat membaca 😉
🍒🍒🍒
Perjalanan yang cukup panjang dari Seoul ke Swedia membuat jieun merasa lelah, merasakan jetlag. Kepalanya terasa berat dengan perasaannya yang terus merasa mual.
Bahkan tidurnya hanya berlangsung dua jam setelah dibangunkan oleh rasa pening di kepalanya.Ini terlihat seperti seolah ia baru pertama kali bepergian menggunakan pesawat.
Setelah membasuh wajahnya dan mengganti pakaiannya yang belum sempat ia ganti semalam, langkah kakinya mengayun keluar dari kamar. Berdiam diri dalam kamar hanya akan membuat perasaannya semakin tidak karuan.
Suara berisik dari dapur membuat kakinya melangkah kesana.
Senyumnya mengembang setelah mendapati seseorang dengan menggunakan apron, tengah berkutat dengan masakannya di kitchen counter.
Suga. Pria itu terlihat lihai menggunakan peralatan dapur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah, kau terlihat seperti seorang chef profesional dengan balutan apron itu" serunya seraya berjalan masuk ke dalam Kitchen counter.
Suga menoleh kecil dengan kedua tangan mengangkat panci dari atas kompor.
"Selamat pagi" sapanya seraya tersenyum tipis.
Jieun tersipu mendengar sapaan pria itu. Senyumnya seperti asupan energi untuk paginya yang kurang fit.
"Pagi" Balasnya "Kau masak apa?"
"Sarapan pagi japchae dengan telur gulung dulu, tidak apa?" Tanyanya.
"Aku makan apa saja"
Suga tersenyum tipis.
"Tidurmu nyenyak?"
Jieun menghela nafas pelan "Aku hanya tertidur dua jam lalu terbangun karena merasakan pening yang luar biasa" katanya.
Suga mematikan kompor lalu berjalan menuju kulkas dan mengeluarkan buah lemon dari sana, membuat satu alis jieun terangkat.
"Aku akan membuatkanmu seduhan lemon"
"Ne?"
Suga mengiris lemon tersebut dan memerasnya ke dalam gelas. Hal tersebut tidak luput dari perhatian jieun yang melihatnya dengan bingung.
"Itu apa?" Tanyanya saat Suga menyodorkan segelas lemon yang telah ia peras dan diseduh dengan air hangat.
Suga tersenyum "aku selalu membuatkan ini untuk memberku setiap mereka mengalami pusing karena jetlag"
