9

906 128 12
                                    


Jangan Lupa vote dan commentnya. Semoga kalian suka :)

Kalau ramai aku lanjuttt 🤗

🍒🍒🍒

"Bunganya akan layu jika terus kau tatapi seperti itu"

Jieun menoleh melihat presensi manajer bae yang berdiri di depan pintu sambil bersedekap dada. Pria itu menggelengkan kepalanya dengan senyum terlihat mengejek. Sudah hampir sepuluh menit pria itu berdiri disana dan hanya memperhatikan seperti apa saat gadis itu tersenyum dengan menatap white rose pemberian Suga sambil sesekali menghirup aromanya.

Manajer Bae terlalu peka bahwa kedua insan itu saling menyukai. Hanya saja masih belum menyadari perasaannya masing-masing. Mungkin juga sudah, namun belum ada satupun dari mereka yang berani confess duluan.

Bagaimana tidak? Manajer bse terkadang mendapati artisnya itu tengah bertelvonan cukup lama dengan pria itu. Bukan hanya membahas sesuatu tentang music, namun juga membahas banyak hal random yang entah bagaimana membuatnya betah berlama-lama menempelkan benda pipih itu di telinganya.

Dan setelah semalam dimana manajer bae mendapatkan telvon dari manajer pria berkulit putih pucat itu dan memintanya agar membawa pria itu masuk ke dalam venue konser dengan aman tanpa ketahuan oleh orang lain. Manajer Bae semakin yakin bahwa hubungan pria itu dengan artisnya bukanlah hanya sekedar hubungan profesional antara teman collab saja. Lebih dari itu, meskipun keduanya belum official.

Jieun tersenyum sangat manis. Lalu menaruh white rosenya diatas meja yang berisi peralatan make-up miliknya.

"Aku sangat menyukai white rose ini"

Manajer Bae melangkah mendekat dan duduk pada sofa di dalam kamar itu.

"Suka white rosenya atau orang yang ngasih?" Ujar manajer Bae menggoda gadis itu. Membuat Jieun memutar bola matanya hingga membuat manajer Bae tergelak keras.

"Benar, kan?"

"Diamlah oppa"

"Tidak apa, jieuna. Suga pria yang baik, bukan?"

Jieun menghela nafas sebelum kepalanya mengangguk dengan singkat hingga membuat manajernya itu tersenyum puas.

"Bagaimana perasaanmu padanya?"

"Entahlah"

"Hm?"

Jieun mengambil bucket white rosenya dan kembali tersenyum dengan tatapan menerawang menatap bunga itu.

"Aku tidak tau bagaimana perasaanku. Kupikir mungkin hanya sebatas perasaan kagum, tapi --- " Jieun menghela nafasnya "setiap kali kami berdekatan entah kenapa jantungku selalu berdebar cukup keras"

Manajer Bae tersenyum mendengar penuturan gadis itu. Kepalanya mengangguk sebelum bibirnya bergumam "Itu artinya kau menyukainya"

Jieun mendongak menatap manajernya dengan satu alis terangkat "Bagaimana jika hanya perasaan nyaman saja? Apalagi pria itu memang memperlakukanku sangat baik"

"Hanya kau sendiri yang tau bagaimana perasaanmu. Mau itu hanya rasa kagum, sekedar rasa nyaman atau kau memang sudah menjatuhkan hatimu padanya. Kau akan menemukan jawabannya seiring dengan waktu yang terus berjalan" ujar manajer Bae " Tapi saranku kau harus menyadari perasaanmu dengan cepat. Jangan membuat segalanya menjadi abu-abu"

Manajer Bae menatap gadis itu dengan lembut "Aku sudah pernah mengatakan ini padamu. Suga, pria itu, dia memang menyukaimu"

Jieun mengerutkan dahinya menatap manajernya penuh tanya.

BIG IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang