"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku"
Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya.
"Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...
Suasana dorm yang sepi membuat kedua alis Suga saling menaut bingung. Pria itu baru saja terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati satupun member berada disana. Padahal biasanya pria itu akan terbangun oleh suara berisik yang dibuat oleh maknae line hingga membuatnya kesal pada adik-adiknya itu.
Berbeda dengan pagi ini, seperti tidak ada kehidupan di dalam dorm yang cukup luas itu. Bahkan jam masih menunjukkan pukul sembilan pagi dan Bangtan sedang tidak memiliki jadwal apapun hari ini hingga beberapa hari kedepannya. Tidak mungkin bukan, jika para member masih tertidur.
Suga beranjak menuju dapur barangkali para member sedang berkumpul disana. Namun tidak seperti dugaannya, tidak ada satupun orang disana kecuali nasi goreng kimchi yang tertutup oleh tudung saji dengan sebuah notes diatasnya.
Kami semua sudah sarapan dan tersisa kau yang belum. Jadi makanlah. Aku dan yang lain sedang ke tempat golf. Katanya taehyung akan membayar kali ini jika kami mau ikut :)
Suga tersenyum kecil membaca isi notes tersebut. Ia yakin seokjin yang menulis surat itu terlihat dari bagaimana kalimat itu tersusun. Dan apa katanya? Taehyung yang akan menjadi sponsor mereka kali ini? Suga menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Taehyung memang sangat menyukai golf dan beberapa kali di setiap kesempatan pria itu selalu mengajak para member untuk pergi bersamanya.
Jadi tidak heran lagi jika taehyung mengiming-imingi para member dengan berkata bahwa pria itulah yang akan membayar.
Setelah menyantap sarapan paginya, Suga kembali ke kamarnya untuk bersiap sebelum satu jam lagi ia harus menuju agensi Jieun. Hari ini mereka akan memulai menentukan konsep musiknya dan mulai bekerja lebih keras untuk memulai proses aransemennya.
Baik Suga dan jieun tidak memiliki kesibukan apapun beberapa hari ini sehingga hal tersebut memudahkan mereka untuk fokus dalam pembuatan lagunya.
Tepat pada pukul sepuluh lewat sepuluh menit, Suga tiba di agensi jieun dengan mengendarai mobilnya sendiri. Dengan setelan santai dengan masker dan kacamata hitam untuk melengkapi penyamarannya, pria itu berjalan gontai memasuki lift menuju studio jieun berada.
Pria itu mengetuk pintu studio itu dengan pelan saat kini ia telah sampai pada lantai lima. Hanya butuh beberapa detik hingga pintu tersebut terbuka dengan lebar dari dalam.
"Kau lebih cepat lima belas menit dari waktu yang ditentukan" ujar jieun dengan senyum tipisnya.
Suga mengangguk.
"Aku bahkan tidak memperhatikan jam setelah tiba disini" ucapnya yang direspon dengan kekehan kecil oleh gadis cantik itu.
"Silahkan masuk"
Jieun berjalan terlebih dahulu diikuti oleh Suga dibelakangnya, hingga tanpa sadar membuat pria itu mengulum senyum tipis.
"Apa kau sudah memikirkan konsep lagu yang cocok?" Tanya jieun dengan memberikan sebotol minuman dingin pada pria itu.
"Kurasa konsepnya cocok dengan pop rock. Dan itu akan sangat sempurna jika menambahkan rap pada bagianku" Tutur Suga.
Jieun mengangguk dengan senyum tipisnya.
"Apa kau memiliki ide lain?"
"Tidak. Aku juga sempat berpikir seperti itu dan ternyata kau pun sama. Jadi kita kerjakan seperti itu saja" kata jieun yang direspon anggukan kecil oleh pria itu.
Jieun dan Suga banyak berdiskusi mengenai konsep lagu tersebut termasuk proses aransemen yang mungkin akan membutuhkan waktu yang sangat lama dari waktu yang mereka tentukan.
Sesekali pembicaraan mereka mengenai musik diselingi dengan pembicaraan lain yang didominasi oleh gadis itu. Sesekali mereka tertawa kecil ketika jieun menceritakan banyak hal random yang membuat interaksi mereka tidak terlalu kaku.
"Jadi kau selalu dijahili para maknaemu?" Tanya jieun dengan kekehan kecilnya.
Suga mengangguk singkat.
"Mereka sangat jahil. Semakin aku tidak menghiraukan mereka, mereka semakin gencar melakukannya" jelas Suga dengan senyum tipisnya.
"Mungkin mereka penasaran ingin melihat reaksimu"
Suga menghela nafas ringan.
"Entahlah. Bahkan saat aku tidur pun mereka tetap melakukan hal yang membuatku sebal" jujurnya membuat jieun semakin terbahak.
Suga tersenyum melihat bagaimana gadis itu tertawa lepas saat mendengarnya bercerita. Satu hal lain yang membuat Suga merasa kagum yaitu bagaimana cara gadis itu menunjukkan antusiasnya dengan mendengarkan penuh perhatian saat orang lain bercerita.
Dan bagi Suga hal itu terlihat sepele namun sangat mahal.
"Aku yakin mereka semakin suka menjahilimu justru karena responmu" kekeh jieun.
Suga mengangguk dengan senyum tipisnya.
"Jungkook berkata akan berhenti melakukannya jika aku mendapatkan tanda tanganmu untuknya, jieun-ssi" ujar Suga yang sontak membuat gadis itu membulatkan matanya, sebelum kembali terbahak.
"Kau serius?"
"Ya. Dan aku bilang justru aku tidak akan meminta tanda tanganmu untuknya jika dia tidak bersikap baik padaku" Suga terkekeh kecil.
"Jadi? Dia sudah tidak menjahilimu?" Tanya jieun penasaran. Dan Suga membalas dengan gelengan.
"Tetap saja" katanya "Jungkook bukan seseorang yang suka diatur"
"Lucu sekali" kata jieun.
Suga tersenyum tipis.
" Oh iya suga-ssi, sepertinya setelah seminggu ini, aku tidak bisa membantu cukup banyak. Aku harus ke Italia Minggu depan dan kau harus bekerja sendirian selama beberapa hari" ujar jieun merasa tidak enak hati.
"Tidak apa. Kau bisa membantuku dengan virtual saat ada beberapa yang perlu kutanyakan atau perlu dikonfirmasi " kata Suga dengan tenang.
"Benar tidak apa?"
Suga mengangguk dengan senyum tipisnya.
"Sudah sewajarnya bukan? Kau tidak perlu khawatir "
Jieun mengangguk.
"Ada urusan apa di Italia?" Tanya Suga.
"Hanya menghadiri acara fashion week selama lima hari " jawabnya.
"Semoga perjalananmu menyenangkan" kata Suga yang dibalas anggukan kecil oleh gadis itu.
Keduanya menghabiskan waktu berjam-jam di dalam studio untuk bekerja sembari banyak mengobrol. Mereka selayaknya dua orang yang sudah berteman lama.
Jieun dengan sikap humblenya dan Suga dengan sikap tsunderenya. Keduanya seperti satu paket dengan dua orang yang saling melengkapi satu sama lain.
🍒🍒🍒
TBC.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.