Apa kabar semua?
Terima kasih buat kalian yang masih betah nunggu cerita ini. Aku baru bisa update karena sibuk di real life banyak kerjaan dan juga udah aku jelasin di announce kemarin kalau aku lagi di fase bingung wkwk. Biasalah.
Udah siap baca? Sebenarnya chapter ini aku mau private aja sih soalnya banyak banget silent reader tau'... Ga pernah ketinggalan baca tapi ga pernah vote huhu padahal vote doang ngga susah kan yah? Ngga rugi juga.
Tapi mikir lagi yah udahlah biarin aja, kan beda orang beda pemikiran. Nanti privatenya pas tamat aja kali' yah :)
Jujur aku mood banget baca komentar2 kalian dan pesan yang kalian kirim di wall aku... Ternyata banyak yang kangen cerita ini. Hehe terima kasih loh. Yang kayak gituuu menjadi semacam energi buat aku yang lagi mager dan ngga lagi mood nulis tiba-tiba 'ayo semangat dong, ri' yok bisa yok hehe.
Ok heheehe udah gitu aja. Selamat membaca 🤗🤗
🍒🍒🍒
"Sayang --"
Jieun menoleh kecil. Melihat Suga yang menutup pintu kembali lalu berjalan dengan wajah letihnya. Pria dengan menggunakan topi hitam itu tersenyum sebelum mendudukkan tubuhnya pada sofa kosong disebelahnya.
"Lelah sekali yah?"
Suga mengangguk. Menerima sebotol air mineral yang diberikan oleh jieun.
"Maaf membuatmu menunggu lama" kata Suga yang dibalas gelengan kecil oleh wanita itu "aku menikmati waktuku mendengarkan mixtapemu"
Suga mengerutkan dahinya sebelum bibirnya menyunggingkan senyum tipis "tidak sabaran sekali sih"
Jieun mengerucutkan bibirnya "daripada aku bosan menunggumu disini"
Bibir Suga berkedut mendengar ucapan kekasihnya. Satu tangannya bergerak mengusap Surai jieun dengan lembut.
"Tadinya aku ingin kau mendengarkannya bersamaku" ujar Suga.
Jieun mendongak. Mengerjapkan matanya sekali. Merasa bersalah karena bertindak seenaknya "aku tidak keberatan kok kalau harus mendengarkannya lagi"
Suga terkekeh kecil dengan matanya yang menyipit "jadi bagaimana?"
"Hm?"
"Mixtapeku?"
Jieun tersenyum manis, sembari tubuhnya sedikit menyamping untuk menatap wajah tampan kekasihnya. Satu tangannya menangkup pipi Suga dan memberikan usapan lembut dengan jemarinya.
"Selalu keren, min Yoon gi-ssi--" Gumam jieun "terima kasih karena telah menjadikanku yang pertama kali mendengarkannya"
Suga tidak bisa menahan senyumnya. Sedikit melengos salah tingkah saat satu kalimat itu meluncur dari bibir jieun. Perlahan tangannya menyentuh tangan jieun yang masih bertengger di pipinya. Menariknya dengan lembut dan memberikan satu kecupan manis selama beberapa detik disana.
"Kau akan selalu menjadi pertama untukku dalam hal apapun itu" bisiknya.
Jieun terkekeh kecil. Kepalanya disandarkan dengan nyaman di bahu kekasihnya.
"Latihannya sudah selesai?" Tanya jieun yang dibalas anggukan oleh pria itu "sudah sayang"
"Kau baik-baik saja?"
Suga mengangguk "tentu"
Jieun mengangguk tipis. Matanya fokus memperhatikan gerakan tangan Suga yang sedang menyalakan laptop yang diletakkan di atas pahanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BIG IDOL
Fanfiction"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku" Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya. "Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...