Happy Friday
Cerita ini banyak banget yang baca tapi sayangnya yang support dikit bangettt.
Tipe-tipe silent readers... Ada yang rajin vote tapi tidak pernah comment dan ada yang rajin koment tapi ga pernah vote. Bahkan ada yang dua-duanya 😌
Vote, follow dan comment itu gratis loh yeorobun ! Kalau kalian rajin vote dan comment, aku juga updatenya rajin :)
Sekali lagi gratiss ga pake bayar 😁
🍒🍒🍒
Suara helaan nafas sesekali terdengar memecah keheningan di dalam ruang stylish berukuran luas itu. Entah sudah berapa kali wanita itu melakukannya hingga membuat coordi eonnie menatapnya bingung sekaligus khawatir.Sejak kedatangan wanita itu ke agensi, sepertinya moodnya memang kurang bagus. Bahkan di saat penata rambutnya yang biasanya kerap diajaknya mengobrol terlihat bingung dan hanya diam saja membiarkan wanita itu sibuk dengan segala pemikirannya.
Ponselnya yang bergetar berulang kali di atas meja rias tidak ia hiraukan.
Manajer Bae yang baru saja mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam ruangan itu melempar tatapnya pada Sera asisten wanita itu. Dan sontak dibalas dengan gelengan pelan oleh Sera.
Langkah kakinya perlahan mendekat dan berhenti tepat di sebelah kursi tempat wanita itu duduk. Manajer Bae terdiam sejenak sebelum memberikan kode pada penata rambut itu untuk berhenti sebentar dan menyuruhnya untuk menjauh beberapa saat.
Jieun mendongak seraya satu alisnya mengernyit bingung. Tanpa suara, matanya seolah mengatakan kalimat ada apa? Pasalnya pria yang berprofesi sebagai manajernya itu terus menatapnya intens.
"Ada apa denganmu?" Tanya manajer Bae.
"Huh?"
"Kau terlihat lebih banyak diam hari ini" ujar pria itu sontak membuat jieun mengerjapkan kelopak matanya pelan.
Wanita itu mengalihkan tatapnya menuju cermin di hadapannya, menghindari tatapan aneh dari manajernya.
"Aku tidak apa-apa"
"Jangan berbohong, jieuna" ujar manajer Bae "kau ada masalah?"
"Tidak oppa. Aku baik-baik saja"
Manajer Bae menghela nafasnya pendek.
"Aku mengenalmu bukan hanya dalam hitungan bulan" kata manajer Bae "bertahun-tahun dan aku terlalu peka untuk mengerti keterdiamanmu hari ini"
Jieun terdiam. Matanya menatap kosong pada ponselnya yang masih bergetar di atas meja rias. Dan hal itu disaksikan manajer Bae dengan satu alis yang terangkat. Pria itu tau betul siapa penelepon yang terus membuat ponsel jieun bergetar jika dilihat dari contact id-nya.
"Kau ada masalah dengan Yoon gi?"
"Huh?"
Manajer Bae memicingkan matanya "Kau mengabaikan telfon yoon gi. Kalian bertengkar?"
Jieun menggeleng pelan.
"Lalu?"
"Aniya oppa. Kami baik-baik saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG IDOL
Fanfiction"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku" Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya. "Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...