"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku"
Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya.
"Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...
Updatenya tengah malam banget yak. Hehe semoga masih ada yang on untuk baca. Wkwk
Seperti biasa sebelum baca, jangan lupa vote.
Dan spam untuk next chapt.
Selamat membaca 🤗
🍒🍒🍒
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Manajer Bae melangkah masuk ke dalam ruangan dengan musik yang menggema di berbagai penjuru ruang latihan itu. Kedua tangannya bertengger di pinggang seraya memperhatikan sosok wanita powerfull yang tengah meliukkan seluruh anggota tubuhnya mengikuti suara musik
Lee ji Eun
Sudah hampir tiga jam ia melakukan latihan dengan koreografi yang sama tanpa henti. Bahkan para dancer yang ikut berlatih bersamanya terlihat mengeluh akan power gadis itu. Namun, siapa yang akan berani menegur gadis itu
Ia akan berhenti dengan sendirinya jika sudah berada pada ambang batas lelahnya. Manajer Bae pun tidak berani mendekat dan hanya membiarkan gadis itu untuk terus mengulang gerakan yang menurutnya belum sempurna.
"Oppa, kau disini?"
Manajer Bae tersenyum simpul begitu jieun mendekat dan mematikan suara musiknya. Terlihat sekali ia begitu kelelahan dengan peluh yang menempel di wajahnya. Manajer Bae menyodorkan sebotol air mineral yang langsung diterima oleh gadis itu.
"Ada sebuah kiriman untukmu" ujarnya melihat gadis itu telah menandaskan sebotol air mineralnya.
"Aku?" Tunjuknya pada dirinya sendiri.
Manajer Bae mengangguk dengan senyum tipisnya "kusimpan di ruang stylish"
Jieun mengernyit bingung namun ia terlalu lelah untuk bertanya. Jadi ia diam saja dan membiarkan dirinya yang melihat sendiri, kiriman apa yang dimaksud oleh manajernya itu.
"Segeralah bergegas, kau ada jadwal pemotretan satu jam lagi"
Jieun melirik jam yang melingkar di lengannya. Benar, sisa satu jam lagi untuk ia bersiap untuk melakukan pemotretan dengan brand pakaian musim panas yang menjadikannya sebagai brand ambassador.
Langkah kakinya mengayun menuju stylish room miliknya yang terletak di lantai tiga. Sesekali ia tersenyum sopan, menyapa beberapa staff yang berpapasan dengannya. Jieun dengan sikap ramahnya adalah suatu hal yang tak bisa dipisahkan sehingga membuatnya banjir pujian hampir oleh seluruh staff di agensinya.