Sore harinya keduanya tengah berada di ruang tengah, menonton televisi dengan cemilan instan yang selalu di stock Haechan, di lemarinya.
"Cari rumah ayo dek"
"Kapan mas? Kita siapin budget dulu aja ya, mas mau liat liat dulu ? " Renjun di buat bingung dengan omongan tiba - tiba suaminya.
"Sekarang dek, ayo kita beli rumah yang adek impikan, yang ada tamannya luas, biar adek bisa bercocok tanam, yang banyak kacanya, biar cahaya matahari bisa masuk, trus ada home theathernya biar adek bisa nonton semua film favorit adek"
Haechan seolah hafal dengan keinginan kesayangannya, semua yang di sukai Renjun memang di luar kepala Haechan. Pasalnya sekarang mereka berdua tinggal di apartemen milik Haechan, yang Haechan beli sedari awal jeri payahnya.
"Apa si mas? Nanti aja Mamas, kan kita baru nikah ih, pasti kemarin mas juga ngeluarin uang ga sedikit" Renjun sangat kaget dengan perkataan random Haechan, pasalnya mereka menikah kemarin tidak menggunakan uang bersama, melainkan hanya uang Haechan yang keluar
Karena Haechan memang menyanggupi untuk meminang Renjun, yang dalam artinya berarti ia juga harus menyanggupi semua kebutuhan Renjun, dari sandang, pangan, dan pokok.
"Sayang" Haechan menggenggam tangan mungil Renjun, di tatapnya mata teduh itu "aku udah punya budget buat punya rumah kok, inget ga yang beberapa bulan sebelum kita nikah aku sibuk? Itu karena job aku padet loh. Jadi, ayo kita cari rumah impian kita bersama, rumah yang akan kita isi sama semua kisah kita, rumah yang akan diisi sama tangisan anak kecil kelak" terakhir ia mengecup punggung tangan kecil itu.
Jika Haechan memang punya budget kenapa tidak membelinya sebelum mereka nikah?? Karena Haechan ingin Renjun ikut terlibat, rumah itu bukan hanya ia yang akan tinggali, tapi juga Renjun, ia ingin Renjun merasakan terlibat juga.
"Mamas" panggilan lirih Renjun "huhu kayaknya kehidupan sebelumnya adek menyelamatkan dunia, makanya adek ketemu suami se baik Mamas"
Air mata Renjun mulai bergemuruh di sudut matanya, Haechan yang melihat mata hazel yang bergelinang air mata itu terkekeh gemas. Yaampun suaminya ini
"Hahah jangan nangis dong sayang, tolong ambilin laptop mas ya, kita cari referensi dulu di internet, kalo seenggaknya udah suka kita langsung kunjungin liat tempatnya yaa"
Renjun mulai bangkit dari duduknya, ia akan mengambil laptop Haechan di kamar, sebelum ia pergi ia mengecup pipi Haechan dengan sayang "Makasih ya Mamas Lee Haechan, sayang bgt"
-skip-
Keduanya sedang sama sama fokus dengan layar laptop Haechan yang menampilkan beberapa opsi foto rumah yang sudah mereka pilah pilih sedari tadi, dengan Renjun yang nyaman berada di pangkuan haechan.
"Berarti antara 5 rumah ini kan mas? Nanti kita lihat dulu ya, plus minus dari masing masing rumahnya, baru deh di tentuin yang mana ya mas" ucap si manis dengan nada excitednya.
"Iya sayang, kita liat besok ya, semoga sesuai dengan apa yang adek mau"
-skip keesokan harinya di rumah-
Mereka berdua sedang nyaman duduk di beanbag nya di balkon kamar apartemen. Sedang membicarakan rumah yang sedari pagi hingga tadi sore mereka lihat. Membicarakan juga rumah yang menurut masing - masing cocok dengan mereka.
"Menurut adek, kamu suka yang mana" pusat perhatian Haechan sekarang tertuju di lelaki manisnya, yang saat ini memakai setelan piyama satinnya.
"Yang kedua mas, walaupun ga kaca kaca seperti yang adek mau tapi adek happy liat rumahnya soalnya adem bgt"
"Sama, mas juga seneng bgt, soalnya di Deket dapur ada mini gudang, adek bisa bikin 'minimarket' versi adek di rumah, buat naro semua bahan bahan kue adek, di ruang atas juga banyak ruang kosong, salah satunya bisa adek manfaatin bukan ruang kerja adek kan, jadi kita kalo kerja sama sama punya ruang kerja masing masing, adek bisa design dengan tenang"
Yaa seorang Renjun memang tidak pandai memasak, tapi ia pandai membuat kue-kue manis seperti dessert. Yang entah kenapa, tangannya bila di gunakan untuk memasak akan kaku, dan berujung dengan makanannya yang tidak enak hhhh.
"Mas, makasih ya selalu prioritaskan adek di segala waktu" kecupan manis itu menutup obrolan tentang impian istana keduanya.
-Halo, selamat datang di Mamas & adek!Jangan lupa kasih cinta yang banyak buat Mamas sama adek ya! Hihi- 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas dan Adek (Hyuckren)
DiversosKalo kata hyuck, ini bukan akhir dari kisahnya dan Renjun, tapi ini adalah awal, awal dari semua kisahnya. "Ini adalah awal, awal dari semua perjalanan yang mau kita lewati bersama-sama" "Ayo mas saling genggam! Agar ngelewatin semua rintangan per...