Hari ini memang jadwal Haechan dan Renjun untuk bayi mungil yang masih berada di perut si submisive. Keduanya memang mengambil jam pagi untuk melakukan check up. Padahal ini kedua kalinya Renjun melakukan check-up dan ini kali pertamanya bersama suaminya, rasa gugupnya mengerubungi dirinya.
"Kenapa sayang?" Tanya Haechan.
"Gugup banget deh"
"Jangan gugup dong sayang" Haechan berusaha menenangkan, ia mengusap punggung sempit sang pemilik tubuh, guna memberinya kenyamanan.
Setelah mendengar namanya di panggil Renjun yang di ikuti oleh Haechan langsung memasuki ruangan yang berada tulisan dengan gelar dr. SpOG. Setelah di tanya tanya, Renjun langsung di suruh berbaring di ranjang yang berada di ruangan tersebut, dengan perutnya yang disingkap. Baby pump nya di balurkan gel berwarna transparan yang membuat perutnya sedikit dingin.
"Tuh bayi nya nih" ucap sang dokter. "Usianya udah 3 bulan nih" Haechan yang melihat anaknya lewat monitor tak bergeming apapun, ia begitu takjub melihat anaknya, Dengan kedua tangan yang sedari tadi asik menggenggam, Haechan terus-menerus mengelusi tangan Renjun menggunakan ibu jarinya.
Setelah selesai di USG, ia kembali lagi duduk di bangkunya berhadapan dengan sang dokter.
"Panjang bayinya udah pas, tapi berat badannya aja yang kurang, Renjun juga badannya kurang ideal untuk ukuran orang mengandung 3 bulan." Ucap sang dokter.
Deg
Perasaan takut mengerubungi keduanya, ini anak pertama mereka berdua, ia tak ingin sesuatu terjadi dengan anaknya.
"Tapi bayi nya baik-baik aja kan ya dok?" Tanya Haechan, dengan nada yang cukup cemas.
"Jangan khawatir, bayinya baik-baik aja kok, makan yang banyak ya Renjun, vitamin nya juga udah saya catat lagi. Banyak minum air putih, kalo bisa makan cemilannya kacang-kacangan biar bayi nya nambah berat badan. Istirahat nya juga yang cukup ya, ini si bayi belum terlalu kuat, masih cukup rentan"
"Kalo makan ice cream dok? Kata orang-orang si katanya buat bayi nya nambah berat badan, itu boleh engga?" Tanya Renjun.
"Boleh kok, asal engga berlebihan, ada keluhan lain ga?"
"Engga dok"
"Oke, nanti kalo pinggangnya udah mulai pegal-pegal nih, suaminya ngelusin pinggangnya aja ya, boleh si di pijat tapi jangan berlebihan. Pelan-pelan aja" Haechan yang di beri edukasi hanya menganggukan kepalanya. Setelah selesai, kedua calon orang tua ini jalan keluar dari ruangan dengan beriringan.
"Mulai hari ini aku yang masak aja ya sayang, biar nafsu makan kamu meningkat lagi"
"Kamu kan sibuk, jangan ah. Ini juga bawaan si bayi bikin nafsu makan aku berkurang" jelas Renjun, memang ia jadi jarang sekali makan di karenakan mungkin bawaan hamil.
"Nanti aku usahain ajak si bayi biar makan banyak ya mas, jangan khawatir gitu" ujar Renjun, ia memang merasakan Haechan yang cemas berlebihan dari telapak tangannya yang ia genggam pun sedikit berkeringat.
"Mau makan apa abis ini?"
"Soto kyknya enak deh"
"Tapi janji makan banyak ya?" Renjun menganggukkan kepalanya.
°°°°°°°°°°°°°°°
Usai menuruti keinginan Renjun untuk makan soto, keduanya langsung pulang ke rumah. Renjun yang memang gampang capek pun selesai mengganti bajunya langsung merebahkan dirinya di kasur. Dengan perut yang sudah tersingkap tangannya sibuk mengelusi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas dan Adek (Hyuckren)
NezařaditelnéKalo kata hyuck, ini bukan akhir dari kisahnya dan Renjun, tapi ini adalah awal, awal dari semua kisahnya. "Ini adalah awal, awal dari semua perjalanan yang mau kita lewati bersama-sama" "Ayo mas saling genggam! Agar ngelewatin semua rintangan per...