Mas <3
Mas,adek titip martabak yang di
depan komplek ya, coklat keju kyk biasa
19:30
Sama minuman di sampingnya ya mas,
Choclate mouse toppingnya jelly,less sugar
19:31
Terimakasih Mamas💚
19:31Martabaknya di acc✅
Es nya ga boleh ❌
Semingguan ini adek lagi lembur terus,
Takut imunnya lagi turun, nanti adek sakit
Martabak aja ya? Mau apa lagi? Es ga boleh
19:35Masss pelit:(
19:35
Yaudah dimsum deket kantor mas
19:35
Hati - hati di jalan mas💚
19:36Off
Si manis yang mendengar suara mobil suaminya langsung berlari menuju pintu depan rumah.
"I'm home" ucap sang suami setelah keluar dari mobil hitamnya.
"Welcome home Mamas" balas Renjun.
"Wah martabak" Renjun langsung merebut kantong plastik yang berada di genggaman Haechan, lalu berlari ke arah dapur untuk meletakkannya di piring.
"Heh, kok mas nya di tinggal?" Protes Haechan.
Dengan gelengan kepalanya Haechan mengikuti Renjun untuk ikut masuk ke dalam.
"Heheheh, mas air hangatnya udah adek siapin, baju tidurnya juga udah, nanti adek ke atas deh, kita makan di kamar aja yaaa"
"Ciumnya mana?"
Renjun langsung berjinjit untuk mencium bibir suaminya, tak hanya mencium, sedikit melumatnya juga.
"Terimakasih udah bekerja keras hari ini Mamas" diakhiri dengan kecupan di pipi sebelah kirinya.
°°°°°
Kedua anak Adam ini tengah duduk di sofa kamar, sambil menikmati martabak coklat keju nya."How's your day?"
"Nothing special, tapi ini happy, karena makan martabak hehehe" jawab Renjun
"Berapa kalori ya mas ini martabak" Renjun tertiba mengamati martabaknya, akibat overthinking dengan kalori martabak yang sudah di lahapnya.
"Kecil begini badan kamu, masih mikirin kalori" suaminya berdecak sebal.
"Mas" panggil Renjun.
"Mas mau punya anak berapa?" Tanya Renjun.
"Loh kok nanya mas? Kan adek yang ngelahirin, mas terserah adek, mau punya anak 1 juga gpp, kalo Adek juga ga mau punya anak juga gpp, kan yang punya tubuh adek, mas ga mau maksa apa yang ga diinginkan adek" jawab Haechan. Ia mengelus Surai rambut Renjun.
"Tapi kyknya 2 ideal deh mas, kita kan anak tunggal, sepi tau kalo sendiri"
"Iya si sayang, terserah adek"
"Kalo punya anak, mas mau buru - buru?"
"Engga, mas sedikasihnya aja"
"Kalo Adek masih ga bisa masak, mas marah ga sama adek?" Pasalnya hingga saat ini 3 bulan menikah Renjun hanya baru bisa membuat ayam goreng mentega dan ayam goreng, serta masakan yang simpel yang hanya di tumis.
"Kenapa mas harus marah?" Tanya Haechan lagi.
"Karena adek ga jadi pasangan yang sempurna mungkin? Pasangan yang ideal itu katanya yang bisa bersih - bersih, bisa masak gitu si mas"
"Sayang, mas nikahin adek tuh buat jadi pasangan seumur hidup bareng mas, bukan jadi asisten rumah tangga loh. Mas gpp kok kalo kamu ga bisa masak, kan sekarang gampang pesen - pesen"
"Tapi ga sehat mas kalo pesen - pesen, kita harus makan yang sehat sehat biar umurnya bisa panjang, adek mau waktu yang panjangggg, biar sama mas terus" Renjun bersender di lengan Haechan.
"Iya sayang, kan mas juga bisa masak buat adek, sebelum berangkat kantor, sama sehabis pulang kantor"
"Sekarang mas yang nanya boleh?" Lanjut Haechan. Renjun menganggukan kepalanya, tanda menyetujui.
"Kalo seandainya nih ya, mas nyuruh adek lepas tangan buat butik adek mau?
"Mau, adek ga masalah, tapi adek ga mau sekarang, adek maunya lepas tangan sama kantor nanti kalo udah punya anak, adek ga mau kalo masih sendirian di rumah, adek ga mau ngerasain sepi kyk waktu dulu kecil ditinggal mami papi"
"Iya sayang, mas juga ga maksa adek lepas tangan buat toko adek sekarang kok, mas juga sadar diri masih sering sibuk sama kantor, mas juga ga mau adek sendiri di rumah"
"Iya Mamas, trus sekarang perasaan mas after nikah 3 bulan sama adek?" Tanya si lelaki mungil ini lagi.
"Seneng dong, bahagia nya mas double sekarang. Ada yang nemenin tidur, nyambut pulang kantor"
"Adek juga seneng bgt nikah sama mas, masakan mas enak bangetttt" Renjun memeluk leher Haechan.
"Mas seneng kalo Adek happy" Balas Haechan.
"Sayang mas jugaaa" Renjun makin mengeratkan pelukannya. "Love you Mamas"
Haechan membalas pelukan suami kecilnya ini "love you too" diciumnya pucuk rambut lelaki manisnya.
"Udah ya sekarang tidur?" Renjun hanya menganggukan kepalanya sebagai jawabannya.
"Mas, jangan terlalu banyak ngerokok ya?" Pinta Renjun.
Haechan memang perokok aktif, sering kali Renjun mencium kemeja kantor suaminya yang kerapkali bau rokok, entah berapa banyak puntung yang suaminya hisap di hari itu.
"Ayo kita hidup lebih lama bareng bareng, ayo kita hidup sehat, jangan kebanyakan ngerokok ya Mamas, kasian paru-parunya jadi sakit" Renjun mengelus dada haechan. Haechan hanya mengangguk kepalanya pertanda mengerti. Ia tidak bisa berjanji dengan hal yang sudah membuatnya kecanduan, tapi ia akan berusaha untuk menguranginya demi hidup sehatnya.
-Halo, selamat datang di Mas & adek!Jangan lupa kasih cinta yang banyak buat Mamas sama adek ya! Hihi- 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas dan Adek (Hyuckren)
De TodoKalo kata hyuck, ini bukan akhir dari kisahnya dan Renjun, tapi ini adalah awal, awal dari semua kisahnya. "Ini adalah awal, awal dari semua perjalanan yang mau kita lewati bersama-sama" "Ayo mas saling genggam! Agar ngelewatin semua rintangan per...