Tak ada yang beda dengan pagi hari Renjun di hari ini, ia selalu melakukan hal yang sama, bangun tidur, mandi, membuatkan sarapan untuk ia dan suaminya, membuatkan Haechan kopi. Ia selalu melakukannya berulang selama 6 bulan lebih menikah dengan Haechan. Tak pernah bosan, pagi harinya selalu membahagiakan, dengan memandangi wajah pagi hari suaminya yang sedang tertidur tenang, membuat mood paginya bahagia. Kecupan pagi hari dari Haechan juga membuat ia makin hari semakin merasa sangat dicintai.
6 bulan hanya tidak berdua di rumah sebesar ini memang kadang membuatnya kosong, sepi, tak ada hal yang istimewa di rumah ini kecuali suaminya.
Saat sedang asik bengong sambil mengaduk kopi yang sudah ia buat, di kejutkan dengan tangan yang melingkar di pinggang ramping nya. "kaget loh aku mas"
"Good morning baby" Haechan langsung menumpukan dagunya di pundak Renjun.
"Morning too" Renjun mengelus tangan Haechan yang bertengger di pinggangnya.
"Sarapan toast aja ya Mamas"
"Iya sayang, oh iya, nanti siang kita makan siang bareng Mark sama Jeno mau? Mas sekalian mau bahas proyek baru soalnya"
"Ada Kenzo?"
"Ada sayang " Renjun langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat, pasalnya ia sangat kangen sekali dengan pemuda kecil itu.
"Seneng banget kayaknya mau ketemu Kenzo"
"Kangen banget sama Kenzo, aku mau bawain dia cookies, aku ga mau ke kantor, mau bikinin Kenzo cookies aja" Renjun selalu excited setiap ketemu anak kecil, entah kenapa ia selalu gemas setiap melihatnya.
"Gemes banget ya ketemu Kenzo?"
"Bangettt, lucu banget deh dia, manja banget sama aku lagi" Renjun selalu membayangkan Kenzo yang selalu tersenyum cerah setiap bertemu dengannya, walau bertemunya bisa dihitung jari, tapi entah kenapa Kenzo sangat dekat dengannya. Ah membayangkan anak kecil lelaki itu sangat manis!
"Oke sayang, nanti kita ketemu Kenzo ya" di usaknya Surai rambut legam Renjun.
°°°°°°°°°°
"Semua urusan di butik kamu lancar kan sayang?" Tanya Haechan.
"Lancar kok mas, semua masih bisa di handel"
Mereka berdua sedang menyantap sarapannya, hanya makanan ringan di pagi hari. Dengan Haechan yang sudah rapih dengan setelan kantornya.
"Jangan bekerja terlalu keras ya sayang" Di elusnya punggung tangan si mungil yang duduk di seberangnya.
"Iya Mamas, mau di siapin makan siang apa?"
"Eumm, kyknya ga usah deh sayang"
"Kamu emang mau makan di luar kantor? Makan sama siapa Mamas?" Tanya Renjun.
"Loh engga sayang, mas mau makan di dalam kantor kok, tapi adek ga usah repot repot masak buat makan siang mas. Kan adek katanya mau bikinin cookies buat Kenzo loh sayang?" Renjun langsung menganggukkan kepalanya mendengar penuturan suaminya, karena ia takut Haechan sudah tak ingin memakan masakannya. Ataupun Haechan sedang ingin makan di luar dengan orang lain, kekhawatiran selalu hinggap di dalam dirinya.
Haechan yang melihat Renjun bengong pun langsung bangkit dari dudukknya, dan mengelus pundak si mungilnya " hey sayang, pikirin apa?"
" Mamas ga mau di masakin bukannya karena mau makan sama yang lain kan?" Ucap Renjun. Ah Haechan tau, si manisnya ini sedang cemburu, lucunya! Dengan muka merenggut nya penuh kesal membuat kesan semakin imut, ah suaminya ini.
"Cemburu sayang, hm?"
"Ishhh males" Renjun langsung menepis tangan Haechan yang sedang mengapit pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas dan Adek (Hyuckren)
De TodoKalo kata hyuck, ini bukan akhir dari kisahnya dan Renjun, tapi ini adalah awal, awal dari semua kisahnya. "Ini adalah awal, awal dari semua perjalanan yang mau kita lewati bersama-sama" "Ayo mas saling genggam! Agar ngelewatin semua rintangan per...