030: Tendangan pertama

2.6K 186 4
                                    

Renjun di pagi hari ini melakukan berjemur di pinggir kolam, dengan t-shirt yang telah ia singkap hingga di bawah dada, menampilkan perutnya. Haechan yang berada di sebelahnya hanya memperhatikan sambil menyesap kopinya sesekali.

"Hari ini weekend, mau kemana sayang?" Tanya Haechan, ia tau pasti suaminya merasa sangat bosan karena akhir-akhir ini hanya selalu di rumah saja. Makanya ia berniat mengajak jalan Renjun ketika weekend seperti ini.

"Mau Kenzo, kangen banget sama anakku"

"Oke sayang"

"Aw. Shhh" ringis Renjun.

Dug

Ia merasakan buah hatinya menendang dari dalam perut, ini adalah pertama kalinya, bahkan tendangannya bisa tercetak jelas di perut Renjun. Haechan yang sedari awal sudah mendengar ringisan submisive nya langsung menghampiri, ia juga melihat pergerakan anaknya dengan begitu jelas.

"Bayii" ucap Haechan, nada dan wajah terharu pun di tampilkan di mimik wajahnya. Kedua tangan besar Haechan memegang perut Renjun mengelusi perut yang di tendang oleh sang buah hati nya.

"Sakit engga sayang?" Tanya Haechan. Sebab ia melihat dari raut wajah Renjun yang sedikit meringis.

"Ngilu sedikit"

"Hey bayi, lucu banget sih anak Yayah sama baba. Mau ucapin selamat pagi ya hm" Haechan menggesekkan hidung bangirnya di perut telanjang milik Renjun.

Dug

Hidung Haechan yang sedang bersentuhan dengan perut telanjang milik Renjun di tendang begitu saja dengan anaknya yang berada di dalam perut Renjun.

"Kok gitu sama Yayah si" protes Haechan. Renjun yang melihatnya terkekeh geli.

"Kok udah berhenti sih bayi tendangnya"

"Bayi, sehat-sehat ya di perut baba. Terimakasih sudah memberikan tendangan pertama untuk Yayah dan juga baba, terimakasih sudah memberitahu kalau kamu sehat di perut baba."

"Sehat sehat juga ya baba" Haechan bangkit dari tekuk lututnya di depan perut renjun, ia langsung mencium bibir Renjun. Renjun langsung mengalungkan tangannya di leher Haechan.

"Gendong masih kuat ga?"

Haechan langsung menggendong tubuh mungil milik Renjun.

°°°°°°°°°°°

Renjun berjalan kesana kemari untuk mencari beberapa jajanan yang memang telah ia persiapkan untuk di bawa ke rumah Mark dan Jeno.

"Banyak banget coklatnya sayang?" Tanya Haechan usai melihat paper bag yang akan Renjun bawa.

"Sengaja, aku abis jajan online hehehe. Aku pengen kenzo cobain jajanan yang aku coba juga" memang Renjun semenjak sudah tak diizinkan kerja oleh Haechan, hobi nya sekarang adalah stalk E-commerce dan belanja online.

"Udah siap? Ayo sayang biar kamu mainnya lebih lama, kamu kalo di ajak pulang soalnya susah kalau main sama Kenzo. Aku engga mau ngajak kamu sama bayi pulang kemalaman, kasian bayi kena angin malam." Tutur Haechan mengingatkan.

"Iya Yayah"

°°°°°°°°°°°°

Usai mempijaki ruang tamu Jeno dan Mark keduanya langsung mendengar celotehan Kenzo yang terkesan bawel, serta kaki anak itu yang sedang berlarian kesana kemari. Setelah di beritahu pelayan bahwa keluarga kecil itu sedang berada di taman samping rumah pun Renjun tak sabar langsung buru-buru berjalan menuju taman.

"Kenzo" panggil Renjun, karena memang si bocah kecil itu membelakangi Renjun. Kenzo yang memang mendengar suara yang tak asing di telinganya pun langsung membalikkan badannya, Mark dan Jeno pun langsung menyadari kehadiran keduanya. Apalagi mark, ia langsung menghampiri Haechan dan langsung membawanya ngobrol.

Mas dan Adek (Hyuckren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang