Sheila datang ke markas Salvocars di Jakarta, kebetulan semua anggota inti Salvocars sudah ada di Jakarta dari satu minggu yang lalu. Gadis itu menendang pintu hingga menimbulkan bunyi yang keras. Aktivitas yang ada di dalam ruangan itu pun terhenti. Semua orang memandang Sheila aneh, baru datang sudah membawa kericuhan.
" Bisa santai ga sih Shei, itu pintu punya masalah apa sama lo? " Tanya Orion jengkel.
Vegas dan yang lainnya menunggu jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan Orion. Sheila memberengut kesal lalu mendudukan dirinya di tengah-tengah antara Samudra dan Reinal yang sedang main game.
" Heran sama cewek kalo di tanya kenapa gak mau jawab, giliran gak ada yang nanya langsung masang muka kesel" Ujar Orion lagi.
" Napa lo julid banget sih Yon, males tau gak! " kesal Sheila.
" Kenapa sih ayang Sheila sini cerita sama abang Samudra! " Ujar Samudra sok imut. Cowok itu tidak mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.
Air muka Sheila sudah tidak bersahabat, Orion juga tidak mau mengeluarkan suara lagi karena takut di amuk macan betina.
"Muka lo kenapa? " Tanya Vegas dingin. Semua orang sontak menatap Sheila intens. Termasuk Samudra dan Reinal mereka langsung menghentikan acara mabarnya.
Sheila memegang pipinya yang terasa perih, " Gue gakpapa! "
" Aduh Sheila bilang sama gue siapa yang berani lakuin ini sama lo?" Seru Reinal heboh. Dia hendak memegang pipi Sheila yang memar namun di tepis gadis itu.
" Sakit bangke! "
" Bilang sama gue apa yang terjadi! " Tangan Samudra terkepal erat. Tidak terima atas perlakuan yang menimpa Sheila. Sorot mata pemuda ber alis terbelah itu menajam.
" Si cupu mau coba main-main sama gue. " Ujar Sheila tenang.
Samudra langsung berdiri dari duduknya.
" Eh mau ngapain lo?" Tanya Sheila panik.
" Santai Sam, tenangin dulu diri lo! " Seru Orion. Dia hafal betul bagaimana Samudra ketika emosi, dia akan menghancurkan segala benda dan orang yang menjadi sumber masalahnya.
" Gue gak terima anjing!" Sentak Samudra tajam. Dari dulu sampai sekarang selama ia mengenal Sheila dan berada di geng yang sama, Samudra tidak pernah melihat Sheila di perlakukan secara kasar. Tidak ada satu orang pun yang berani menyentuh Sheila walau seujung kuku.
Dan sekarang melihat pipi Sheila yang memar dan memerah kenapa dia tidak boleh marah? Jiwa seorang kakak dalam diri Samudra sangat tinggi jika menyangkut tentang Sheila.
" Sam, kembali ke tempat lo! " Pelototan tajam dari Vegas membuat nyali samudra menciut. Dengan setengah kesal dia kembali mendudukan dirinya.
" Kenapa nggak sekarang aja sih Shei!" Ujar Orion.
" Lo diem aja, Sheila udah tahu kapan harus berindak. " Sahut Sandy dengan gaya santainya. Lelaki berpierching bintang itu selalu menyikapi segala sesuatu dengan tenang.
" Gue udah gedek banget sumpah" Desah Orion frustasi. Dia mengacak rambutnya hingga berantakan.
" October, 10 tepat empat tahun kematian Darren. " Kata Sheila penuh misteri.
Vegas dan Sandy pun menyeringai, hanya mereka yang paham dengan kode dari Sheila.
" Maksud lo? " Tanya Orion.
Sheila tersenyum tipis, " Lo liat aja nanti."
*************
" Mau gue apain mereka biar lo gak kesel lagi? " Vegas memandangi Sheila dengan raut wajah tenang. Kalimat yang keluar dari mulutnya bukanlah sebuah lelucon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)
FantasyShela Aghatasiva, Queen Racing geng motor terkenal di Bandung di kabarkan meninggal dunia. Tidak sedikit yang syok mendengar berita tersebut, terutama inti The Lions. Disisi lain seorang gadis terbaring koma di atas ranjang rumah sakit akibat percob...