Transmigrasi ~ 37

118K 11.1K 827
                                    

Aster mematung, untuk kesekian kalinya dia salah di mata Sheila. Cowok itu menangkap  raut wajah kecewa dari gadis di depan sana. Aster sendiri kecewa dengan dirinya yang selalu bertingkah seperti anak kecil. Sheila itu pacarnya,tapi kenapa dia tidak bisa memperlakukan Sheila layaknya kekasih?

Aster mengacak rambutnya gusar, Sheila bahkan tidak sudi menatap wajahnya. Pemuda itu bergegas mengejar Sheila yang pergi meninggalkan ruangan rapat dengan buru-buru.

"SHEILA!" Teriak Aster dari arah belakang.

Sheila memutar bola matanya malas,dia menulikan pendengaran tidak menggubris panggilan dari Aster.

Cowok itu mencekal pergelangan tangan Sheila, " Dengerin aku dulu!" Aster menyeret Sheila ke taman belakang. Sheila mengumpat ketika cengkraman Aster di lengannya sangat kuat. Kesal, perasaan itu tidak pernah hilang ketika menghadapi Aster.

"Lepasin gue!" Desis Sheila menyentak cekalan itu hingga terlepas. Dia mengeluarkan cairan disinfektan kemudian ia semprotkan ke lengan bekas tangan Aster.

" Sheila aku minta maaf, aku salah."ujar Aster memelas melihat sebegitu jijik Sheila kepadanya. Ekspresi cowok itu terlihat frustasi dan merasa bersalah. Tatapan memohon yang ia layangkan tentu tidak membuat Sheila merasa kasihan.

Sheila menatap wajah tampan itu dengan datar, meneliti paras rupawan tanpa ada yang terlewatkan. Dia tidak percaya, lelaki sesempurna ini kenapa bisa menyakiti hati seorang wanita dengan dahsyat, hati Sheila asli.

Sheila tahu Aster itu tidak akan bertindak sebelum berfikir,dia akan memikirkan segala sesuatu dari berbagai sudut pandang, mungkin diamnya Aster kemarin itu sedang berusaha mencari kebenaran.

Tapi sekarang biarkan Sheila egois, dia terlalu jengkel dengan Aster. " Gue malas berurusan sama lo. Jangan temuin gue lagi." Kata Sheila dengan tatapan tajam.

Jantung Aster berdetak dua kali lebih cepat, ungkapan yang baru saja keluar dari bibir Sheila membuat dia takut," Enggak,jangan tinggalin aku !" Mata hitam legam itu terlihat berair. Dimana image mengerikan yang selama ini disematkan kepadanya?

" Udah lah gue capek sama lo, berapa kali gue kasih kesempatan tapi tetep lo sia-sia in?"

"Sheila aku janji ini yang terakhir, kamu boleh hukum aku asal jangan larang aku buat ketemu kamu."

" Ck. Gak tahu diri banget ya!"

"Kamu marah karena kemarin aku diem aja. Kamu ngiranya aku belain Refiza?, Shei aku bingung harus ngelakuin apa disaat aku gak punya bukti buat ngebela kamu!"

" Katanya tunangan, tapi ngebela tunangannya sendiri aja gak bisa." Sinis Sheila tajam.

" Sayang!" Ujar Aster memohon.

" Stop panggil gue kayak gitu, gak sudi!" Sela Sheila sambil mengangkat tangan menyuruh Aster diam.

" Hukuman lo jangan pernah muncul di depan muka gue lagi!"

"GAK BISA"

Sheila mengehela nafas panjang, " Gue bener-bener capek, mending lo diem dan lakuin hukuman lo!"

" Satu hari ya Shei?"

" Satu bulan anjir!"

Aster tidak berani membantah, dia terpaksa menerima hukuman karena tidak mau Sheila semakin membencinya. Dia melihat angin menerpa wajah ayu Sheila menggerakkan helainan rambutnya yang berantakan. Sedikit luka di sudut bibir sangat kontras dengan kulit putih pucat itu baru Aster sadari. Mungkin Aster tidak akan berhasil menjalankan hukuman karena Sheila sudah menjadi candu bagi dirinya.

Senyum tipis terbit di bibir Aster, " Aku gak boleh muncul di depan muka kamu bukan berarti aku gak boleh lihat kamu kan?

Sheila berdecih, "Bodoamat lo mau ngapain!"

Sheila mengibaskan rambut hingga mengenai muka Aster, dia sengaja melakukan itu. Kemudian pergi dengan langkah kesal.

" Ngeselin banget, untung sayang." Gumam Aster sambil menatap kepergian Sheila.

*****************

Kacau , satu kata yang menggambarkan SMA Cakrawala hari ini. Kebohongan Refiza yang di ungkap Sheila sudah menyebar ke segala penjuru sekolah.  Orang-orang ramai membicarakan bagaimana hebatnya gadis itu memainkan peran. Sebagian dari mereka merasa bersalah telah menyalahkan Sheila, namun tidak sedikit juga yang masih membela Refiza.

Refiza berjalan menyusuri koridor dengan langkah lesu. Wajahnya bengkak karena tidak berhenti menangis, hinaan terus memasuki indera pendengaran membuat kepalanya pusing.

" Dasar cupu gak tahu diri"

"Jalang Teriak jalang"

"Drama lo murahan banget Ref"

" Kenapa gak di keluarin dari sekolah aja sih!"

Kedua tangan itu mengepal erat, gara- gara Sheila dia di benci satu sekolah. " Gue gak bakal lepasin lo Shei." Desis Refiza menyeramkan.

Brukkkk

Seseorang menabrak bahunya.

" Awsshhh, "

" Frezia?" Beo Refiza.

Plak

Frezia tiba-tiba melayangkan sebuah tamparan, " Dasar cupu,lo mau ngadu domba gue sama Sheila, hah!" Cecar Frezia.

Refiza memegang pipinya yang terasa panas, " Lo nya aja yang plinplan, sahabat macam apa lo !"

Frezia melotot "Kurang ajar hama kaya lo gak pantes ada disini!" Karena amarah yang menggebu,Frezia menyeret Refiza membawa gadis cupu itu keluar dari sekolah. Dua gadis itu di saksikan banyak siswa-siswi yang ada di sekitar koridor. Bahkan mereka yang di lapangan pun ikut menoleh.

" Bangsat lo Frezia dasar Fake Friend!"

" Diem kalo gak mau gue tonjok mulut lo yang bau sampah!"

" Hahahaha Sheila gak bakal maafin lo" Refiza tertawa bak orang gila.

Frezia tidak menyahut, dia menyentak tangan Refiza hingga terhuyung ke belakang. Frezia membawanya ke keluar gerbang sekolah.

" Pergi Dasar hama!"

" Emang lo siapa? Kepala sekolah aja gak berani ngusir gue!"

Frezia tertawa keras, "Masih berharap sekolah disini setelah apa yang lo lakuin ke Sheila? Hei Refiza, Aster gak akan tinggal diam.!"

Refiza mengepalkan tangan, benar apa kata Frezia. Aster tidak akan diam saja, dia hanya perlu menunggu balasan mengerikan dari Asterluca.

" SHEILA!!" Teriak Refiza histeris.

Frezia tersenyum puas, gadis itu kembali masuk ke sekolah meninggalkan Refiza yang bersimpuh seperti gembel.




TBC

Hai semuanya, ada yang kangen sama author wkwkwk?

Author sibuk di RL jadi lama update...

Mau bilang apa sama

ASTER

VEGAS

SHEILA

REFIZA

FREZIA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
YANG BANYAK



SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang