Ceklek
Pintu besi berwarna hitam mengkilap itu terbuka perlahan. Sheila memasuki ruangan dengan desain gaya eropa yang memiliki tema gelap. Gadis itu takjub dengan pemandangan yang ada di depannya. Sebuah ruangan tempat penyimpanan senjata yang ia duga milik Sheila yang asli. Sebab ruangan rahasia itu berada di rumah Sheila dan jika ingin masuk ke sana ia harus menggunakan kode kata sandi.
Beberapa senjata api tertata rapi di setiap dinding mengelilingi ruangan. Mulai dari pistol berjenis Desert Eagle, Glock Meyer 22, Colt 1911, dan Raging Bull. Kemudian Sheila mengalihkan pandangan ke sebelah kiri, disana terdapat kotak persegi panjang berwarna pink kombinasi hitam yang sangat menarik perhatiannya.
Tangan Sheila bergerak membuka kotak cantik tersebut. Bagaimana terkejutnya ketika dia menemukan busur panah yang menurutnya sangat keren. Busur panah hitam dengan anak panah berwarna pink.
Wow
Sheila mengelus busur panah itu lembut. Dia jadi penasaran kenapa Sheila yang asli memiliki semua ini. Apa dia keturunan mafia? Tidak mungkin, karena sebelumnya Wira tidak pernah menyinggung soal ini.
Takjub dengan apa yang ia lihat, Sheila sampai melewatkan sesuatu yang sangat penting. Di dinding tepat di depannya berdiri terdapat tulisan besar yang dapat ia baca.
CVD
Sheila mengerutkan kening, dia yakin jika itu merupakan sebuah inisial seseorang. Inisial nama yang di ukir menggunakan batu kristal putih yang bisa membuat siapapun terpukau ketika melihatnya.Sheila menganggap CVD bukanlah orang sembarangan.
Mulai sekarang Sheila akan mengidolakan pemilik ruangan dan berharap bisa di pertemukan dengan CVD suatu saat nanti.
Sheila sendiri tahu keberadaan ruang senjata ini karena dia tidak sengaja membuka buku diary milik Sheila asli. Disana ada beberapa rahasia yang Sheila asli tulis termasuk kode kata sandi ruangan senjata yang menurutnya sangat sulit di tebak. Dari sini Sheila mengerti bahwa pemilik tubuh yang ia tempati ternyata bukan gadis polos biasa.
Gadis itu kembali berjalan melihat-lihat koleksi milik CVD, netranya jatuh pada pistol jenis Colt 1911, yang berisi 7 buah peluru dan setiap butirnya bisa di muntahkan dengan kecepatan 1.225 kaki per detik. Pistol mematikan ini sangat populer di Amerika.
Sheila mengambil pistol itu lalu mencobanya ke sebuah papan target, ia mengambil posisi sempurna dengan tatapan lurus ke depan. Sheila menarik pelatuknya perlahan lalu melesatkan peluru dengan dahsyat.
Dorrr
Dorrrr
Dorrr
Tiga kali tembakan milik Sheila berhasil menembus sempurna di tengah-tengah papan.
" Wow, perfect. " Sheila tersenyum lebar. Ternyata bakat menembak yang ia miliki masih melekat sempurna.
"Kayaknya cocok buat ledakin kepalanya si cupu." Ujar Sheila lagi.
Sheila mengembalikan pistol itu ke tempat semula. Setelah puas memandangi ruangan penuh rahasia ini, kaki jenjangnya berjalan keluar sambil menyeringai. Gadis itu percaya jika nanti semua fasilitas ini akan berguna di saat yang tepat.
" Waktu gue udah gak banyak, gue bakal percepat semuanya. " Gumam Sheila pelan.
************
Malam semakin larut namun Aster dan anggota inti The Lions yang lain masih berkeliaran di jalanan. Mereka berpatroli keliling jalan raya mengawasi Artexz yang biasanya membuat onar. Berkali-kali Aster mendapat laporan dari masyarakat sekitar tentang ulah Artexz yang mengganggu ketenangan warga. Mereka semua melakukan itu atas nama The Lion's. Tidak mau kesalah pahaman ini berlanjut, Aster memutuskan untuk mengawasi dulu sebelum bertindak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)
FantasyShela Aghatasiva, Queen Racing geng motor terkenal di Bandung di kabarkan meninggal dunia. Tidak sedikit yang syok mendengar berita tersebut, terutama inti The Lions. Disisi lain seorang gadis terbaring koma di atas ranjang rumah sakit akibat percob...